Berita Kupang Terkini
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bayi di Kupang, Oknum Mahasiswi Peragakan 26 Adegan
YN bersama tiga saksi memeragakan sebanyak 26 adegan sesuai dengan keterangan yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Penulis: Ryan Nong | Editor: Agustinus Sape
Sekitar lebih dari dua puluh menit BN dan HN menunggu di luar. Ketika keluar kamar mandi dan membawa serta ember berisi bungkusan handuk dan kain lipa, BN dan HN tidak curiga. Saat itu ember yang berisi bungkusan itu ia duduki, dan dalam kondisi yang lemas, ia sempat meminta HN untuk menggali lubang di dekat kamar mandi dan kandang babi, yang katanya untuk mengubur "tai mencret yang ada darahnya".
HN kemudian tanpa rasa curiga, meminjam besi gali milik bapak kost dan mulai menggali lubang dengan dalam sekitar setengah meter di sekitar kandang babi untuk mengubur ember beserta isinya tersebut.
Kepada polisi, YN mengakui saat perutnya terasa sakit itu, ia melahirkan sendirian di dalam kamar mandi pada Minggu malam. Bayi perempuan yang ia lahirkan dengan berat 3,024 kg dan panjang 4,8 cm itu kemudian ia letakkan dalam ember. Karena takut ketahuan oleh kakanya yang berada di luar kamar mandi, ia lalu membekap bayi tak berdosa itu dengan handuk hingga tak bergerak dan kehilangan nyawanya sambil berusaha mengeluarkan ari-ari dan plasenta bayi malang itu.
Bayi yang tewas seketika itu pun kemudian ia bungkus dengan handuk dan kain lipa dan memasukkan kembali ke dalam ember plastik warna hitam untuk dikuburkan.
Pada Senin (17/12/2018) siang, usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), YN dibawa ke RS Bhayangkara Titus Uly untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan menahannya sejak Selasa (18/12/2018) siang.
Saat ditanya POS-KUPANG.COM, YN mengakui bahwa kehamilannya tidak diketahui oleh satu orang pun keluarganya, bahkan BN, kakak laki-laki yang tinggal bersamanya, tidak tahu. Ia dan kekasihnya, ON berencana memberitahukan kehamilannya kepada keluarganya menjelang Natal.
Ketika ditanya alasannya mengakhiri nyawa darah dagingnya sendiri, ia mengaku hal itu ia lakukan karena takut pada kakaknya dan keluarganya. (*)