Berita Kota Kupang
Pemuda Jalan Tuak Sabu Adakan Natal Bersama, Ini Tujuannya!
Natal Bersama yang diikuti oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda para ketua RT dan RW, Babinkamtibmas Kelurahan Lasiana
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kelompok pemuda yang berdomisili di Jalan Sumba Tuak Sabu mengadakan Natal Bersama yang diikuti oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda para ketua RT dan RW, Babinkamtibmas Kelurahan Lasiana dan sejumlah masyarakat.
Natal bersama itu diadakan di depan Pos Polisi Danau Ina Permai Jln Tuak Sumba Sabu Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang pada Jumat (28/12/2018) malam.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Kuasa Kelahiran Kristus Menjadikan Kita Hamba Kebenaran' tersebut dimulai dengan ibadah syukur yang dipimpin langsung Ketua majelis Jemaat Genesareth Danau Ina, Pdt. Kori Mamoh Yakob.
Ketua panitia natal bersama, Martogi Sinaga dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari para pemuda yang menjadikan moment natal sebagai wujud partisipasi aktif pemuda dalam lingkungan sosial dan toleransi antar umat beragama di daerah tersebut.
Selain itu, kata Martogi, kegiatan tersebut juga dimaksudkan agar menunjukkan kreativitas, kerja sama dan keimanan para pemuda.
"Kami ingin mengubah pandangan orang terhadap pemuda Jalan Sumba Tuak Sabu," tegasnya.
Pdt. Pdt. Kori Mamoh Yakob dalam khotbahnya memberikan apresiasi terhadap inisiatif para pemuda untuk menggelar natal bersama.
Menurutnya, para pemuda tersebut sangat luar biasa karena begitu memaknai natal tahun ini hingga meminta dirinya untuk memimpin ibadah syukur.
"Saya Kaget karena diberitahukan untuk memimpin ibadah oleh dua orang pemuda dalam rangka natal bersama. Setelah mereka pulang, saya berdoa,Tuhan Anak-anak ini sangat luar biasa karena memaknai kelahiran Yesus," katanya.
Ia berpesan kepada para pemuda untuk menjaga lingkungan tempat tinggal dengan baik dan tidak melakukan hal-hal yang selama ini meresahkan masyarakat.
Hal-hal meresahkan yang tidak boleh dilakukan, lanjut Pdt. Kori, ialah melakukan perkelahian, pemalakan dan keributan di lingkungan tempat tinggal.
"Harapan kita semua yang tinggal di Jalan Sumba Tuak Sabu ini bahwa mereka akan merubah itu benar dan malam ini perwujudannya dalam ibadah syukur ini," jelasnya.
"Harus berubah, tunjukanlah kualitasmu (para pemuda) dan sebagai anak yang beriman kepada Tuhan," pesannya.
• Ini Jadwal Misa Pesta Keluarga Kudus dan Tahun Baru 2019 di Gereja Katedral Kupang
• Daftar Perayaan Ekaristi Gereja Sancta Familia Sikumana
• Waspada! Gempa 6,9 SR Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Sampai ke Indonesia
• Wagub NTT Sebut Masih Banyak PR di Tahun 2018
• Semi Kesulitan Ongkos Bawa Jasad Pekerja Migran dari Malaysia
Sementara itu, perwakilan orangtua Jalan Sumba Tuak Sabu, Remi Lau dalam sambutannya mengatakan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada para pemuda.
Dijelaskannya, area Jalan Sumba Tuak Sabu diakuinya selama ini menjadi kawasan yang 'Rindu' ketenangan karena selalu diresahkan dengan persoalan sosial.