Breaking News

Berita Kota Kupang

Lokalisasi Ditutup, Dinas Kesehatan kota Kupang Akan Monitoring

Dengan cara melakukan survei kepada orang-orang yang beresiko untuk diperiksa baik penularan penyakit seksual atau HIV-nya.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ANY TODA
Kadinkes Kota Kupang dr. Ari Wijana. 

POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Dinas Kesehatan kota Kupang mempunyai program monitoring penyakit menular seksual. Dengan cara melakukan survei kepada orang-orang yang beresiko untuk diperiksa baik penularan penyakit seksual atau hiv-nya.

Kepala Dinas Kesehatan kotq Kupang, dr Ari Wijana, menyampaikan entah lokalisasinyaada atau tidak, Dinws Kesehatan tetap melaksanakan tugas itu. Namun, bila lokalisasi ditutup maka Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus bersama-sama menjaga.

"Pasca penutupan ada dimana? apakah pulang ke daerah? Atau masih tinggal dan kerja di sini sebagai apa. Kalau sudah beralih profesi tidak masalah. Jika kerjanya masih seperti itu maka konsekuensinya kami harus monitor. Oleh karena itu, kami tidak bisa sendiri. Pol PP, Dinas Sosial, masyarakat dan pihak terkait harus berkolaborasi jangan sampai ada pergeseran," tuturnya.

Kata dr Ari, jika lokalisasi ditutup maka harus keliling untuk menekan terjadinya penularan penyakit menular atau hiv dan aids.

Memprihatinkan, Kondisi Fisik Yahya Tanesi Korban Tubuh Terbakar di Oesao

Warga Tohe-Belu Gembira Ria Ikut Lomba

Danrem 161 Wirasakti Resmikan Gedung TK Kartika VII-7 Kupang dan Mess Penerbad Korem

Sotis Hotel Kupang - Beer and Barrel Kitchen n Lounge Akan Gelar Party Akhir Tahun, Ini Temanya!

Ia menyebutkan mengenai angka kasus HIV dan AIDS Kota kupang telah mencapai angka 1.300-an kasus yang telah mengalahkan Kabupaten Belu. Itulah dinamika fenomena gunung es.

Namun, katanya, dengan adanya Warga Peduli Aids di setiap kelurahan bisa memberikan motivasi, mengadakan scranning dan temuan. Jika positif maka akan tetap dijaga kerahasiaannya. Karena mau bagaimanapun kasus yang didapati sebanyak itupun harus diobati.

"Karena SPM-nya secara nasional 100 persen kasus harus ditangani. Proses penularan penyakit menular dan hiv dan aids adalah kontak seksual, tapi apa sumbernya dari wanita PSK, tidak bisa juga dipastikan. Kita kembalikan ke diri masing-masing saja. Pada prinsipnya kita akan tetap monitor," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved