Berita Kabupaten Lembata
Jembatan Waima di Kabupaten Lembata Putus Lagi
Sementara jembatan darurat yang dibangun sementara di tengah kali, tampak kokoh berdiri
Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM|LEWOLEBA -- Jembatan Waima di ruas jalan propinsi yang menghubungkan Lewoleba-Loang di Kabupaten Lembata, NTT, kini putus lagi. Jembatan itu jebol pada bagian oprit bagian barat gara-gara dihantam banjir besar.
Akibat jebolnya oprit tersebut, transportasi dari dan ke Loang dan desa-desa lainnya di Kecamatan Nagawutun, kini putus total. Pasalnya, jembatan itu tak bisa dilalui satu pun kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Sejumlah warga menuturkan, jembatan Waima itu kemungkinan putus pada Kamis (28/12/2018) malam atau pada Jumat (28/12/2018) dini hari. Pasalnya, hingga Kamis petang, jembatan tersebut masih bisa dilalui kendaraan baik ke Loang maupun ke Lewoleba. Banyak pejalan kaki juga masih melintasi ruas jembatan tersebut.
Namun pagi tadi, wajah jembatan Waima itu sudah berubah. Oprit di sisi baratnya sudah jebol diterjang banjir besar. Sementara jembatan darurat yang dibangun sementara di tengah kali, tampak kokoh berdiri. Hanya saha di atas jembatan tersebut, bertengger kayu-kayu besar yang disapu banjir dari arah pegunungan.
Feliks Suban, saksi mata, menuturkan, pagi itu dirinya hendak ke Loang untuk suatu keperluan. Ia kaget karena saat tiba di jembatan itu, ia tak melihat fisik jembatan yang baru dibangun itu. Dirinya mengira jembatan itu sudah amblas disapu banjir besar di kali tersebut.
• 20 Rumah di Kabupaten TTU Dilaporkan Rusak Akibat Hujan Disertai Angin Kencang
• Tanah Longsor, Akses Jalan ke Lamalera Putus
• Yunus Taklal Nyaris Tewas Dimangsa Buaya
• Ini yang Dilakukan Polres TTU Dalam Rangka Pengamanan Malam Pergantian Tahun
Setelah menunggu beberapa jam, lanjut Feliks, akhirnya banjir mulai surut dan saat itulah baru terlihat jembatan darurat yang ada di tengah kali tersebut. Sedangkan oprit di sisi barat jembatan itu, sudah tak terlihat lagi, karena telah jebol dihantam banjir besar.
"Pagi tadi banjir besar sekali. Tingginya melampaui permukaan jembatan yang baru dibangun itu. Banjir yang mengalir itu, setinggi permukaan kali sehingga kita tidak bisa melihat jembatan darurat yang ada di tengah kali. Pagi tadi itu banjir besar sekali," ujar Feliks.
Dari pengalamannya selama ini, lanjut dia, setiap musim hujan, kali Waima pasti dilalui banjir besar. Banjirnya menutupi seluruh permukaan kali, sehingga tak satu pun kendaraan mampu melintasi tempat tersebut. Hal yang sama terjadi tahun ini.
Hanya bedanya, lanjut dia, tahun-tahun sebelumnya, kondisi seperti ini biasanya terjadi pada bulan Januari atau Februari. Tapi tahun ini, baru pertengahan Desember saja, banjir telah beberapa kali menerjang kali tersebut dan merusak jembatan yang baru rampung beberapa bulan lalu.
Pada kejadian awal Desember 2018, tiga pekan lalu, katanya, saat banjir besar terjadi di kali tersebut, oprit disisi timur jembatan itu, jebol. Setelah diperbaiki dan baru rampung pekan lalu, lagi-lagi jembatan itu diterjang banjir besar pada Jumat (28/12/2018). Kali ini, oprit di sisi barat yang jebol sementara di sisi lainnya, oprit tampak kokoh menahan terjangan banjir.
Disaksikan Pos Kupang.Com, jembatan itu praktis tak bisa dilalui. Kendaraan yang datang dari arah Loang semuanya tertahan di sisi barat kali Waima. Begitu juga yang datang dari arah Lewoleba, tertahan di sisi timur kali tersebut.
Sementara di atas jembatan, tampak batang-batang pohon besar bertengger di atasnya. Batang-batang pohon besar itu disapu banjir dari bagian hulu dan tertahan fisik jembatan yang ada di tempat itu. (Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin)