Berita Internasional
Mantan Duta Besar AS untuk Korsel Thomas Hubbard Ramalkan Hubungan AS dan Korut 2019, Bakal Dramatis
Pakar memprediksi diplomasi yang terjadi di kawasan timur laut Asia itu bisa berada di titik terendah maupun tertinggi pada 2019 mendatang.
Hubbard merasa meski nanti Demokrat yang merupakan oposisi menguasai House of Representatives, upaya perundingan dengan Korut tak bakal diganggu.
Sebabnya, Demokrat lebih sibuk menyoroti Trump dari sisi dugaan dia dimenangkan Rusia dalam Pilpres 2016 maupun perkembangan ekonomi AS saat ini.
Hubbard melanjutkan, dia lebih nyaman jika Korsel yang memimpin upaya perundingan dengan Korut melihat pertemuan antara Kim dengan Presiden Moon Jae-in.
Sepanjang 2018 ini, Kim dan Moon telah tiga kali dan menghasilkan sejumlah keputusan penting. Antara lain penghapusan ranjau di Area Keamanan Bersama.
Kemudian militer dua Korea melakukan inspeksi bersama dalam nuansa damai sejak mereka dipisahkan akibat Perang Korea 1950-1953.
"Saya merupakan orang Amerika yang lebih nyaman jika Korsel memimpin upaya untuk membawa Korut lebih mendekat kepada dunia," tutur Hubbard.
Meski begitu, baik Hubbard maupun Kang sepakat tahun depan kecil kemungkinan AS maupun Korut bakal mengalami ketegangan seperti 2017.
Saat itu, Trump dan Kim saling perang komentar di mana Trump sempat menyebut Kim sebagai "Si Pria Roket", dan mengancam bakal memberikan "api serta kemarahan".

Sebelumnya, Donald Trump kembali buka suara tentang rencana pertemuan keduanya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di masa mendatang.
Berbicara kepada wartawan, menjelang kepulangan ke Washington usai menghadiri pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Trump menyampaikan harapannya dapat bertemu kembali dengan Kim pada awal tahun depan.
Trump mengatakan ingin pertemuan keduanya dengan Kim Jong Un dapat digelar antara bulan Januari dan Februari.
"Saya pikir kami akan melakukan pertemuan segera, pada Januari, Februari. Saya kira," ujar Trump, sembari menambahkan ada tiga tempat yang dimungkinkan untuk lokasi pertemuan keduanya dengan Kim.
"Pada satu titik, iya," ujar Trump, seperti dilansir dari AFP.
Pertemuan di masa mendatang akan menjadi yang kedua kalinya antara Trump dengan Kim, setelah sebelumnya, pertemuan bersejarah keduanya dilangsungkan di Singapura pada Juni lalu.
Pertemuan tersebut membuka dialog kedua negara untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, setelah berbulan-bulan saling terjadi tukar menukar ancaman militer.