Berita Nasional
Inilah Sosok Daniel Yudas Kogoya, Ayah Egianus Kogoya yang Pernah Terlibat Penculikan Tim Lorentz
Inilah Sosok Daniel Yudas Kogoya, Ayah Egianus Kogoya yang Pernah Terlibat Penculikan Tim Lorentz
Nama Daniel Yudas disebut-sebut terlibat dalam penculikan 26 peneliti Tim Ekspedisi Lorentz pada 1996 lalu.
Penculikan itu sendiri dipimpin oleh tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kawlik, yang tewas pada 2009 lalu.
Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’96 dan bagaimana mereka diselamatkan, Intisari pernah mengulasnya secara khusus.
Tim Lorentz ’95 dibentuk di Jakarta berdasarkan kerjasama antara Biological Science Club (BSsC) dari Indonesia dan Emmanuel College, Cambridge University.
Lembaga BSsC merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen yang didirikan pada 7 September 1969 oleh sekelompok mahasiswa ilmu Biologi Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.
Tujuan ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap beragam flora dan fauna di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jawawijaya, Irian Jaya—sebelumnya bernama Irian Barat dan sekarang jadi Papua.
Tim yang terdiri atas 11 peneliti ini bertugas untuk meneliti flora-fauna.
Selain itu, mereka juga akan mengaji keterkaitan objek penelitian dengan kehidupan dan pola pikir tradisional suku Nudga di sana.
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi masukan bagi usaha-usaha pelestarian dan pengembangan Taman Nasional Lorentz.
Ke depannya, penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peran serta masyarakat yang terletak di bagian timur laut taman nasional yang pada 1999 ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO itu.
• KKB Papua Mengaku Wilayahnya Dihujani Bom Udara, TNI Sebut Pengecut Minta Perhatian
• Satgas TNI-Polri Temukan Jenazah Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua, Kondisinya Menyedihkan
Penelitian dilakukan antara bulan November 1995 dan Januari 1996.
Anggota tim dari Indonesia terdiri dari Navy Panekanan (28), Matheis Y.Lasamalu (30), Jualita Tanasale (30), Adinda Arimbis Saraswati (25).
Sementara anggota tim dari Inggris terdiri dari Daniel Start (22), William “Bill” Oates (23), Annette van der Kolk (22), dan Anna Mclvor (21).
Mereka juga dibantu oleh antropolog Markus Warip (36) dari Universitas Cendrawasih dan Abraham Wanggai (36) dari Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) Kantor Wilayah Kehutanan Irian Jaya.
Bersama mereka, ada juga Jacobus Wandika, putra daerah suku Nduga, yang merupakan antroplog lulusan Universitas Cendrawasih dan murid Markus Warip.