Berita NTT Terkini
Tanggapan Fraksi PDIP DPRD NTT Terhadap Target Besar yang Diimpikan Gubernur dan Wagub NTT
Ini tanggapan Fraksi PDIP DPRD NTT terhadap target besar yang diimpikan Gubernur dan Wagub NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Fraksi PDIP DPRD NTT mengatakan, untuk menggapai target-target besar yang diimpikan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi harus juga menjadi impian seluruh rakyat NTT.
Karena itu, diperlukan upaya gotong royong dalam membangun daerah NTT selama lima tahun mendatang.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD NTT, Aulora Agrava Modok, S.Sos, Minggu (16/12/2018).
• Hamdan, TKI yang Lari dari Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf Disambut Tangis, Begini Kisahnya
Menurut Aulora, dalam pendapat akhir Fraksi PDIP DPRD NTT terhadap dua Ranperda, yakni Ranperda RPJMD dan Ranperda perubahan atas Perda NTT No. 9 /2016 Tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah NTT, pihaknya sudah menyampaikan sejumlah pendapat berkaitan dengan program-program pemerintah NTT lima tahun ke depan.
• UKM Paduan Suara STKIP Citra Bakti Ngada Adakan Pengabdian Rohani
Dia mengatakan, beberapa target yang diimpikan Gubernur dan Wagub NTT yakni PAD Rp 3 Triliun, pertumbuhan ekonomi 3 persen dan angka kemiskinan 8-12 persen adalah pekerjaan yang tidak mudah, tetapi bukan tidak dapat dicapai.
"Ini butuh kerja sama dan komitmen bersama agar target dan impian ini bisa tercapai. Diperlukan pula gotong royong dalam pencapaiannya," kata Aulora.
Selain itu, program menyelesaikan jalan provinsi selama tiga tahun anggaran, perbaikan gizi, perbaikan rumah layak huni mencapai 420.000 rumah,peningkatan derajat kesehatan, revolusi hijau, peningkatan SDM dan lainnya harus sukses.
"Fraksi-fraksi di DPRD NTT telah mempertanyakan,dari mana rasionalisasi pencapaian ini, juga dari mana anggaran dan telah dijawab pemerintah dengan penuh optimisme,maka para pihak harus bantu pemerintah untuk mewujudkannya," katanya.
Dikatakan, perubahan mendasar itu memang tidak semudah membalik telapak tangan membutuhkan waktu, tetapi dalam praktek,upaya perubahan strategis harus dimulai dengan penentuan sasaran kinerja jangka pendek yang jelas dan tertukur.
"Biasanya rentang 100 hari agar pendukung perubahan tidak menyerah dan hilang rasa percaya diri," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)