Berita Kota Kupang Terkini
ESCS Adopsi Kurikulum Internasional! Ini Keunggulannya
memang gunakan kurikulum internasional dan bukan kurikulum nasional. Jadi spesial adalah,bahwa anak-anak ini bukan belajar pintar di sekolah, tapi
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Sementara soal proses belajar-mengajar, ia mengakui, satu guru mengajar 4 orang. "Bayangkan satu guru yang hebat hanya mengajar empat anak atau empat siswa. Apabila ada satu anak sakit atau lainnya, maka guru saat itu langsung mengetahuinya.
Sedangkan soal acara Natal,ia mengatakan,hal itu sebenarnya lebih pada Christmas Celebration,yang mana mereka mengevaluasi apa saja yang telah dilakukan selama setahun.
• Keluarga Silat Nasional Perisai Diri Kupang dan Timor Leste Latihan Bersama
• Digiring Tangan Terikat dan Disekap Tanpa Busana pada Suhu Dingin! Menuju Puncak Kabo
Kepala ESCS, Windy Kana mengatakan, acara itu merupakan tahun kedua dirayakan. "Tahun lalu kami rayakan di Oriental dan tahun ini di Sylvia. Kita coba untuk perbaiki acara inidari tahun-ke tahun ," kata Windy.
Dikatakan, menjelang natal ini, anak-anak itu dibekali selama tiga bulan untuk mempersiapkan perayaan Natal.
"Dalam momentum ini, kami undang salah satu yayasan, yakni Yayasan Peduli Kasih untuk berbagi kasih. Jadi momentum ini kita gunakan untuk berbagi kasi juga dengan sesama," katanya.
Dia mengakui, makna Natal yang disampaikan kepada anak-anak itu bukan soal baju baru, soal Santa Claus tetapi bagaimana mengajar anak soal berbagi kasih.
Natal ini menghadirkan pembicara, Pdt. Mel Atok, S.Th.(*)