Berita Populer
BERITA POPULER: Julie Laiskodat Beberkan Masa Lalu Suami, DPT NTT 2019 Yos Rera Jadi Penjabat Sekda
BERITA POPULER: Julie Laiskodat Beberkan Masa Lalu Suami, DPT NTT 2019 Yos Rera Jadi Penjabat Sekda.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
BERITA POPULER: Julie Laiskodat Beberkan Masa Lalu Suami, DPT NTT 2019 Yos Rera Jadi Penjabat Sekda.
POS-KUPANG.COM - BERITA POPULER: Julie Laiskodat Beberkan Masa Lalu Suami, DPT NTT 2019 Yos Rera Jadi Penjabat Sekda.
Berita populer edisi Sabtu (15/12/2018).
Berita populer terdiri dari 3 berita teratas edisi Sabtu (15/12/2018) dengan pembaca terbanyak.
Inilah Daftar Pemilih Tetap di NTT Untuk Pemilu 2019
Ini Penjelasan Walikota Kupang Mengenai Penunjukan Yos Rera Beka Sebagai Penjabat Sekda
Manfaatkan Rotiklot dan Raknamo Sambil Berkaca pada Bendungan Tilong
Berita populer edisi Sabu (15/12/2018) meliputi Julie Laiskodat yang membagikan kisah sukses sang suami gubernur NTT Viktor Laiskodat, daftar pemilih tetap di NTT untuk pemilu tahun 2019 dan juga penjelasan Walikota Kupang mengenai ditetapkannya Yos Rera Beka sebagai penjabat sekda.
Berikut uraian berita populer di atas:
1. Sebut Gubernur NTT Pernah Jadi 'Sampah Masyarakat', Julie Ungkap Perjuangan Hidup Viktor Laiskodat
Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat mengisahkan kisah sukses sang suami yang merupakan Gubernur NTT saat ini, Viktor Laiskodat.
Menurut Julie Laiskodat, kebiasaan Viktor Laiskodat yang gemar membaca mengantarnya menjadi seperti saat ini.
"Dengan membaca akan menjadi orang hebat seperti Pak Gubernur NTT ini dimana kita tahu beliau adalah anak jalanan di Kota Kupang, dalam tanda kutip 'sampah masyarakat' di Kota Kupang pada saat itu. Akan tetapi karena beliau membaca sehingga ia dapat berhasil, makanya beliau sangat keras sekali untuk kita membaca," ungkap Julie kepada awak media usai memantau gerakan NTT Membaca di SMKN 1 Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018).
Julie Laiskodat juga mengatakan jika membaca adalah jendela untuk melihat dunia luar.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH.,M.Si, Kepala SMKN 1 Kota Kupang, Mathias Beeh dan seorang anggota PKK, Julie mengungkapkan, dengan membaca masyarakat dapat mengetahui bahasa, budaya dan kebiasaan dari daerah dan negara lain untuk mengembangkan diri dan membangun daerah.
Dia menambahkan, dengan membaca maka masyarakat lebih khusus pada para pelajar akan dibekali 'peluru' yang akan dgunakan untuk mengembangkan diri dan daerah serta membangun daerah.
Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan ditengah kesadaran masyarakat yang masih minim untuk menjaga kebersihan karena membuang sampah di sembarang tempat.
Akibat dari kesadaran yang kurang tersebut selokan di Kota Kupang banyak yang tersumbat dan hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan daerah.
Perilaku masyarakat tersebut, kata Julie, akan menghambat pembangunan pariwisata NTT yang tengah digenjot oleh Pemprov NTT.
"Masyarakat juga tidak berpikir jika membuang sampah di selokan akan menyumbat selokan-selokan itu, lama-lama Kota Kupang yang belum banjir ini akan mengalami banjir dan yang susah itu adalah masyarakat," jelasnya.
Teeners! Ini Tips dan Kuota Agar Kalian Bisa Merayakan Natal di Kampung Halaman
Swiss-Belinn Kristal Hotel Rayakan HUT ke-22
Natal Telah Tiba Lupakan Mantan, Kenanglah Dusun yang Kecil Dijamin Tetap Move On Deh
Dia mengungkapkan, gerakan NTT Bersih yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTT ini menyasar anak sekolah karena dianggap mereka akan lebih paham tentang maksud kegiatan dan akan menjadi agen yang mengkampanyekan kebersihan di NTT.
"Kenapa kita menggandeng anak muda atau kaum mileanial karena mereka yang akan memberitakan budaya tidak membuang sampah. Saya melihat mereka ini yang lebih mengerti tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.
Selain itu, dari gerakan NTT Bersih tersebut diharapkan masyarakat dapat sadar akan posisinya sebagai salah satu komponen pembangunan daerah dan memiliki kesadaran akan kebersihan.

"Sesuai komitmen Gubernur NTT yang ingin bangkit dan mengsejahterakan masyarakat akan tetapi masyarakat harus memiliki andil dengan tidak membuang sampah dan menjaga kebersihan di Kota ini," tegasnya.
Dikesempatan itu juga, ia mengimbau kepada anak-anak untuk mengkonsumsi ikan karena telah terbukti daging ikan memiliki protein dan nutrisi yang dapat meningkatkan kecerdasan anak.
"Sehingga otak mereka cerdas dan menampung ilmu pengetahuan dengan baik," katanya.
2. Inilah Daftar Pemilih Tetap di NTT Untuk Pemilu 2019
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT menetapkan pemilih Pemilu 2019 sebanyak 3.391.616 pemilih. Rapat pleno KPU NTT dengan agenda Penetapan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 2 ini sempat mengalami dua kali penundaaan.
Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe menyebut ada 1.668.211 pemilih laki-laki dan 1.723.405 pemilih perempuan.
Dari total pemilih, terdapat pemilih disabilitas sebanyak 13.002 orang, terdiri dari tuna daksa, tuna netra, tuna rungu/wicara, tuna grahita serta disabilitas lainnya sebanyak 3.868 orang.
Kasus Gubernur nonaktif Jambi, Zumi Zola Berkekuatan Hukum Tetap, Ini yang Dilakukan Kemendagri
Uskup Turang Sebut Tugas Pokok dari Setiap Orang Adalah Keluarga
Kepala SMKN 1 Kota Kupang Sebut Gerakan NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas Luar Biasa
Maryanti mengakui, ada beberapa kali skors karena menunggu daerah yang belum melakukan pleno atau terlambat. Penundaan rapat pleno terjadi Rabu (12/12/2018) dan Kamis (13/12/2108).
"KPU NTT baru bisa melakukan pleno setelah diskors karena masih menunggu KPU Kabupaten Manggarai melakukan pleno," kata Maryanti dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penyelesaian Penyempurnaan DPTHP 2 Tingkat Provinsi NTT di Aula KPU NTT, Jumat (14/12/2018).
"Kemarin kita tunda akibat masih ada penyelesaian DPT seperti di Kota Kupang dan Sumba Barat soal pemilih di LP (Lembaga Pemasyarakatan). Namun, sudah ada solusi," tambah Maryanti.
Di Kota Kupang, data pemilih dari LP sebanyak 494 ke DPTB. Sedangkan di Sumba Barat ada 80 pemilih di LP, namun dari jumlah itu ada 68 yang sama sekali tidak memiliki identitas. Sedangkan yang 12 orang tidak memiliki identitas tapi merupakan warga Sumba Barat.
"Sehingga untuk Sumba Barat akan dimasukan ke DPTB. Kami memberi kesempatan untuk KPU Kota Kupang memasukan 494 pemilih ke DPTB dan KPU Sumba Barat mengeluarkan 68 orang dan memasukan 12 orang ke DPTB," terang Maryanti.
Ketua Bawaslu NTT, Thomas Djawa, SH mengatakan, pihaknya mengakui adanya kendala di beberapa KPU, terutama di Manggarai. "Kami juga harapkan, pemilih di LP dari Kota Kupang sebanyak 494 dan Sumba Barat sebanyak 80 orang dimasukan ke DPTB," ujarnya.
Ketua KPU Kabupaten Manggarai, Redemptus Henri Dewanto Dao mengaku baru menetapkan DPTHP 2, Jumat siang karena pihaknya ingin menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Manggarai yang meminta melakukan verifikasi faktual lantaran ada pemilih yang belum diakomodir.
"Penetapan dilakukan usai kami melakukan verifikasi di lapangan," kata Dao saat ditemui di Ruteng seusai rapat pleno.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Manggarai, Hery Harun mengatakan, apa yang dilakukan Bawaslu bertujuan menyelamatkan pemilih yang belum diakomodir.
"Mestinya pleno rekapitulasi DPTHP 2 dilakukan pada tanggal 10 Desember lalu, Namun sidang ditunda karena ada rekomendasi dari Bawaslu untuk melakukan verifikasi faktual terhadap sejumlah data pemilih," kata Hery.
Menurutnya, Bawaslu Manggarai menemukan 22 ribu lebih data pemilih yang diturunkan oleh Dinas Dukcapil Manggarai tidak ada dalam DPTHP. "Kami rekomendasikan ke KPU untuk diverifikasi secara faktual guna mengetahui kondisi sebenarnya dari pemilih tersebut," ujar Hery.
Dikatakannya, pihak KPU Manggarai sudah melakukan verifikasi dan mengakomodir 8.037 ke dalam DPTHP serta 5.706 yang diverifikasi internal oleh KPU dan memasukan 502 pemilih kategori AC. "Total pemilih baru sebanyak 13.743 pemilih. Namun di dalamnya juga ada sekitar 2 ribuan yang tidak memenuhi syarat," ujar Hery. (yel/ris)
DPTHP 2 NTT:
TPS : 14.978
Kecamatan : 309
Desa/ Kelurahan : 3353
Pemilih : 3.391.616 jiwa
Laki-laki : 1.668.211 jiwa
Perempuan : 1.723.505 jiwa
Pemilih Disabilitas
- Tuna Daksa : 2.673 pemilih
- Tuna Netra : 3.041 pemilih
- Tuna Rungu : 2.025 pemilih
- Tuna Grahita : 1.395 pemilih
- Lainnya : 3.868 pemilih
Jumlah : 13.002 pemilih
Sumber : KPU NTT
3. Ini Penjelasan Walikota Kupang Mengenai Penunjukan Yos Rera Beka Sebagai Penjabat Sekda
Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore mengangkat Yos Rera Beka menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Kupang menggantikan Thomas Jansen Ga. Nama Asisten I Sekda Kota Kupang tersebut telah diusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
"Awalnya kami mengusulkan nama Thomas Jansen Ga namun karena terbentur aturan sehingga kami mengusul nama Yos Rera Beka sebagai penjabat Sekda Kota Kupang," kata Jefri kepada wartawan seusai melantik 128 pejabat lingkup Pemerintah Kota Kupang, Jumat (14/12/2018).
Menurut Jefri, Thomas Jansen Ga terbentur masalah umur. Pengangkatan Yos Rera Beka sambil menunggu penetapan Sekda definitif.
Thomas Ga menjabat Plt Sekda Kota Kupang sejak Senin (17/9/2018). Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Thomas Ga dipimpin Jefri Riwu Kore'>Walikota Kupang Jefri Riwu Kore.
Jefri saat itu mengatakan, "Kita menghadapi banyak kendala. Tapi kita berharap bisa mengatasinya. Saya berharap kepada Pak Thomas Ga agar bisa bekerja dengan sungguh-sungguh dan tulus."
Mutasi Lagi
Kemarin, Jefri juga mengatakan akan melakukan mutasi pejabat eselon II, III dan IV lingkup Pemkot Kupang. Menurutnya, pejabat yang dilantik Selasa atau Rabu pekan depan pejabat eselon II, esalon III a dan III b, esalon IV a dan IV b serta kepala UPT Kepala Sekolah Dasar dan UPT Puskesmas.
Jefri enggan membeberkan pejabat-pejabat yang hendak dicopot dan yang akan mengalami promosi. Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NTT ini beralasan belum mengetahui nama-nama pejabat yang akan dimutasi karena ada di Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man.
Sementara itu, Plt Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kupang, Ade Manafe mengaku, mutasi tahap kedua bagi pejabat akan lebih banyak dibandingkan mutasi tahap pertama.
Julie Laiskodat: Membaca Adalah Jendela untuk Melihat Dunia Luar
Komunikasi Politik Gereja Katolik dan Pemilu 2019
Batal Nikah Karena Dituduh Hina Ibu Denny Sumargo, Begini Jawaban Dita Soedarjo
Menurutnya, Baperjakat belum mengetahui nama-nama pejabat esalon II yang akan dimutasi. Pejabat eselon II akan digodok oleh Walikota dan Wakil Walikota Kupang baru diserahkan kepada BKPPD.
"Setelah diserahkan ke BKD, kami tentunya akan undang Baperjakat untuk dilihat secara teknis lagi," ujar Manafe. (yen)