Berita Kota Kupang

Gubernur Viktor Laiskodat Ancam Perusahaan yang tidak Perhatikan Kemajuan Rakyat NTT

dia akan berhadapan dengan pengusaha yang hanya memikirkan keuntungan perusahaannya.

Penulis: Lamawuran | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMBUGA LAMAWURAN
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, sewaktu menghadiri diskusi dengan para investor di Bukit Intan Lestari, Tenau, Kota Kupang, Kamis (13/12/2018). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, memberikan ancaman kepada para pengusaha yang membuka usahanya di wilayah kepulauan ini.

Viktor mengatakan, dia akan berhadapan dengan pengusaha yang hanya memikirkan keuntungan perusahaannya.

"Perusahaan maju tapi rakyat saya tidak maju, maka pengusaha itu akan berhadapan dengan saya. Dan pasti tidak nyaman berhadapan dengan gubernur macam saya," kata Gubernur Viktor dalam acara tatap muka bersama para pengusaha dan investor di Bukti Intan Lestari, Tenau, Kota Kupang, Kamis (13/12/2018).

Sebagai gubernur, dia sangat menginginkan agar perusahan yang beroperasi di provinsi NTT bisa berkembang dan maju bersama rakyat NTT.

Dia memberikan contoh pada perusahaan tebu dan gula. "Mimpi saya sebagai gubernur, kamu itu menjadi pionir tebu. Tetapi, rakyat juga harus dilatih menanam tebu yang baik dan benar," ujarnya.

Personil Yonif Raider Khusus 744/SYB Tunjukan Skill Bela Diri

Yuk Simak! Sederetan Pujian Rizky Febian untuk Sang Ayah. Salah Satunya Sumber Inspirasi

Tanpa Uji Lab, Anda Wajib Tahu Mie yang Akan Dikomsumsi Mengandung Formalin atau Tidak.

Dikatakan, jika hal itu terjadi, maka akan terjadi hubungan mutualisme yang luar biasa. "Dan kita harus bergerak ke sana."

Gubernur Viktor memberikan pemahaman kepada pengusaha, bahwa mereka (pengusaha) harus mengerti situasi dan kondisi masyarakat NTT.

"Sindrom orang miskin itu masih ada. Kamu bangun perusahaan di tengah manusia yang memiliki tingkat kecurigaan yang tinggi. Jadi jangan perhatikan kemajuan perusahaan saja," katanya.

Dia memberi contoh dari sindrom orang miskin tersebut.

"Ciri khasnya selalu merencanakan anggarannya. PAD-nya selalu kecil. Karena merencanakan apa yang mereka miliki. Bukan apa yang mereka tuju," ujarnya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved