Berita NTT Terkini

Angkasa Pura I Gelar Talkshow Collaborative Destination Development, Perkenalkan Potensi Wisata NTT

PT Angkasa Pura I menyelenggarakan Talkshow Collaborative Destination Development (CDD)memperkenalkan potensi pariwisata NTT

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Adiana Ahmad
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman (berdiri di podium) dalam Talkshow Collaborative Destination Development (CDD) yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura I dengan moderator Andi F Noya (Kick Andy)/ paling kanan di Aston Hotel Kupang, Selasa (11/12/2018) 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - PT Angkasa Pura I, Selasa (11/12/2018), menyelenggarakan Talkshow Collaborative Destination Development (CDD). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan potensi pariwisata NTT ke dunia luar.

Kegiataan yang berlangsung di Aston Hotel Kupang mengambil tema ExploreThe Amazing Destinationat East NusaTenggara. Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan itu, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, Travel Bloger, Marichka Prudence, Head of Retail Toko Pedia, Doni Nataniel Pranama dan CEO Founder Du'Anyam, Hana Keraf dengan moderator, Andi F. Noya.

Bupati Sunur Lakukan Mutasi Besar-besaran di Pemkab Lembata

Direktur Utama Angkasa PuraI, Faik Fahmi mengatakan, CDD merupakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Angkasa Pura I sejak tahun 2015 untuk mengangkat keunggulan daerah yang mempunyai potensi pariwisata dan bisnis dengan cara melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, maskapai, hotelier, pelaku UKM , serta stakeholders pariwisata lainnya.

Mengenang Gempa 1992, Kesaksian Hendrikus Belang, Saksi Sejarah Bencana Tsunami di Pantura Flotim

Tujuannya, mendukung program pemerintah mengenai pariwisata dan bisnis daerah, mengembangkan ecotourism & memperkenalkan budaya tourism friendly, pembangunan berkelanjutan serta percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata.

"Kota Kupang adalah gerbang utama bagi NusaTenggaraTimur(NTT), baik dalam mendukung kegiatan ekspor-impor maupun sebagai penghubunh pariwisata dimana konektivitas udaranya dikontribusi oleh penerbangan perintis intra 13 bandara. Per Desember2018, setidaknya terdapat 258 penerbangan perminggu (outbound) dari Kupang dengan kapasitas sebesar 24.255 kursi," kata Faik Fahmi.

Sambut Hari Natal dan Tahun Baru, STIPAS KAK adakan Rekoleksi

Provinsi NTT, lanjut Faik, merupakan kawasan pariwisata baru yang muncul seiringdengan meningkatnya popularitas PulauKomodo, Danau Kelimutu di Ende,dan juga beberapa destinasi pantai lainnya.

Faik mengungkapkan, jumlah Wisatawan domestic diwilayah NTT masih didominasi oleh KotaKupang sebesar 50%, sementara wisatawan mancanegara (wisman) dikontribusi oleh Kabupaten Manggarai Barat (LabuanBajo) sebesar 62%, Ende 8%, Sikka (Maumere) 8%,dan Kota Kupang 7%.

"Pulau Komodo di Labuan Bajo masih menjadi tujuan utama dan favorit bagi wisatawan Mancanegara sehingga diharapkan tren ini dapat memberikan dampak tidak langsung bagi Kupang. Kupang bisa dioptimalkan potensinya sebagai tempat transit bagiwisatawan dari Indonesia bagian Timur danTimor Leste ataupun luar negeri (Australia)," ungkap Faik Fahmi.

Faik mengatakan, berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo, kunjungan wisman dari Januari-Agustus 2018, mayoritas dikontribusi oleh wisatawan asal Australia sebanyak 8.100 orang, diikuti wisman dari Inggris 7.300 wisatawan, Spanyol 6.900 wisatawan, Jerman 6.400 wisatawan, dan Amerika Serikat 6.00 wisatawan.

"Apabila Terdapat penerbangan langsung dari Kupang menujuAustralia, wisatawan Australia dapat terbang lebih dekat ke Komodo dan kawasan NTT, dibandingkan harus transit di Bali. Atau wisatawan Australia tersebut dapat tiba di NTT melalui Kupang, kemudian mengeksplor kawasan NTT dengan regional flights yang tersedia dan pulang kembali ke negaranya dari Bali," tandas FaikFahmi.

Faik Fahmi juga mengungkapkan, grafik penerbangan dari dan menuju Bandara El Tari Kupang saat ini sudah menembus angka 2,1 juta penumpang per tahun.

"Secara umum pergerakan trafik penumpang 14 bandara yang berada di NTT tahun 2015-2017 cukup signifikan dengan CAGR (Compound Anuall Growth Rate) atau laju pertumbuhan majemuk tahunan 13 persen. Namun jika melihat Perkembangan trafik bandara-bandara seperti Bandara Komodo Labuan Bajo dengan CAGR 25% serta Bandara Ende, Bandara Tambolaka,dan Bandara Alor yang CAGR diatas 12%, menjadi indicator bahwa destinasi wisata itu turut meningkatkan minat wisatawan
berkunjung," jelasFaik.

Ia mengatakan, diperlukan kerja sama dan sinergi berkelanjutan antara pemerintah daerah, agen perjalanan wisata, maskapai penerbangan, stakeholders terkait serta Angkasa Pura I sebagai operator bandara untuk bersama-sama melakukan pengembangan potensi dan promosi destinasi wisata NTT.

"Kami berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan daerah ini. Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat memberikan dampak positif terhadap Pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata di NTT," tambah Faik. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Adiana Ahmad)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved