Berita NTT Terkini
Liga 3 ! PSN Ngada Kandas di 16 Besar
Bermain di Stadion Brantas, Kota Batu, anak asuh Kletus M Gabhe ini tak bisa menyamakan kedudukan hingga akhir laga. Gol Celebest FC diciptakan dari
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-KUPANG-Kesebelasan PS Ngada yang mewakili NTT di Liga 3 PSSI seri nasional akhirnya tersingkir dari kompetisi Liga 3 usai kalah tipis dari tim asal Kota Palu, Celebest FC, 1-0, Minggu (9/12/2018) petang.
Bermain di Stadion Brantas, Kota Batu, anak asuh Kletus M Gabhe ini tak bisa menyamakan kedudukan hingga akhir laga. Gol Celebest FC diciptakan dari tendangan bebas pada menit ke-42 babak pertama.
Walaupun menang, pertandingan kedua tim sempat diwarnai kericuhan. Usai laga, suporter PS Ngada langsung menghampiri wasit garis karena sepanjang pertandingan wasit dinilai banyak melakukan kesalahan secara sengaja dalam mengambil keputusan.
Beberapa keputusan kontorversial yang kasat mata, lanjutnya, seperti wasit meniup pelanggaran bagi tim lawan saat bola dikuasai para pemain PS Ngada dan posisi offside saat pemain PS Ngada sudah berpeluang mencetak gol.
Ketika dihubungi Pos Kupang, Minggu (9/12/2018) petang, Manajer PS Ngada, Bernard FD Burah, mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan sejumlah keputusan wasit yang sangat merugikan timnya.
"Memang kita dikerjain wasir betul. Kecurigaan kita memang seperti itu. Celebest ini seharusnya sudah out, tapi PSSI kan tidak tanggapi itu," bebernya.
Ia menceritakan pada babak pertama ia sempat protes kepada pengawas pertandingan supaya wasitnya dipanggil. Namun tetap tak diindahkan.
Ia mengatakan negosiasi-negosiasi yang dibuat memang sulit untuk dibuktikan tetapi fakta di lapangan memperlihatkan kalau banyak keputusan wasit yang sangat merugikan PS Ngada.
Usai laga, katanya, sebagian suporter tim orange yang memenuhi tribun langsung mengerubuti wasit garis. "Suporternya kejarnya kejar wasit," ujarnya.
Pada saat pertemuan teknis Sabtu malam, ia sendiri sudah mengingatkan panitia agar wasit bisa bersikap lebih fair.
Apalagi, sesuai regulasi, Celebest FC juga seharusnya didiskualifikasi dari kompetisi karena sudah terbukti memalsukan identitas pemain mereka. Sayangnya, komisi disiplin PSSI hanya menjatuhkan denda sebesar Rp20 juta kepada klub bersangkutan.
"Artinya ada kesalahan yang dibuat terkait penipuan pemain. Tapi kok tetap bermain. Seharusnya didiskualifikasi apa pun alasannya," terangnya.
Ia bahkan mencurigai ada 'orang-orang' PSSI di belakang Celebest FC.
"Kondisi yang ini memang kita harus terima."
Secara keseluruhan, ia mengaku, para pemain PS Ngada sudah tampil sangat maksimal. Namun, usaha mereka masih sia sia untuk bisa memenangkan permainan.