Berita Kupang NTT
Wagub NTT Josef Nae Soi Ultimatum Stop Kekerasan dan Penjualan Orang
Wagub NTT Josef Nae Soi Ultimatum Stop Kekerasan perempuan dan anak serta penjualan orang
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG, - Hentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT, serta stop penjualan orang.
Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi memastikan akan bekerjasama dengan semua pihak seperti aparat penegak hukum baik Jaksa, Polisi dan Hakim termasuk aparat TNI AD, AL, AU untuk upaya meminimalisir tindak kelerasan terhadap perempuan dan anak serta penghentian penjualan orang.
"Saya akan bekerjasama dengan semua pihak, Jaksa, Polisi, Hakim, juga Dandrem, Danlanud, Danlantamal serta masyarakat dan LSM untuk upaya meminimalir tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta meminimalisir penjualan orang," kata Wagub Nae Soi, Sabtu (8/12/2018).

Wagub Nae Soi mengatakan hal itu kepada ratusan masyarakat Kupang yang ikut dalam acara jalan santai memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (HAKTP) 2018 di Car Free Day El Tari Kupang.
Wagub Soi mengungkapkan, banyak pihak yang protes soal moratorium TKI.
"Ada yang menngatakan, Pak wakil kami ingin merubah daerah NTT yang miskin ini dengan bekerja di luar negeri. Saya bilang kalau anda mau maka harus ada syarat khusus, harus ada ijin dan surat surat lengkap. Kalau kamu mau kirim tki ke luar negeri silahkan tapi harus ada kompetensi, perjanjian kerja harus jelas. Ini yang harus dirubah," kata Wagub Nae Soi.

Lebih lanjut Wagub Soi memberikan apresiasi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) NTT bersama stake holder yang telah mengemas kegiatan HAKTP 2018 ini dengan baik.
Wagub Soi juga berterimakasih kepada seluruh perempuan dan ibu ibu di NTT yang telah bekerja dan menjalankan tugasnya sehari hari dengan baik, di rumah, di kantor maupun di kebun dan pasar sesuai profesi masing masing.
"Terimakasih ibu ibu dan perempuan di NTT. Kalian semua adalah Pahlawan NTT karena sudah bekerja keras dalam kehidupan ini mulai dari rumah, kebun, kantor. Kalian sangat hebat," puji Wagub NTT.
"Saya mengajak, mari kita hormati dan menyayangi para perempuan dan anak, hentikan segela bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Wagub Soi.
Menurut Wagub Soi, dalam melakukan penanganan terhadap persoalan tindak kekerasanan terhadap perempuan dan anak mesti dilakukan upaya yang bijaksana.

"Cerdas pada masalahnya tapi ramah pada caranya. Mari satukan tekad kita hentikan egala bentuk tindak kelerasa terhaxap perempuan dan anak serta hentikan perdagangan manusia di NYT demi menuju keluarga yang harmonis dan sejahtera dengan 3S yakni serasi, selaras dan seimbang. Jangan dibalik jadi Stresa, Struk dan Stroke," ajak Wagub NTT.
Kepala DP3A NTT, Erni Usboko juga mengajak semua pihak untuk dapat berperan dalam mendukung pengembangan potensi perempuan dan anak di NTT. Serta mengjentikan tindak kekerasan dan perdagangan orang.
Erni mengajak mengajak semua pihak untuk melakukan 3ends yakni Pertama, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kedua, akhiri perdagangan orang. Dan ketiga akhiri kesenjangan ekonomi.
Sebelumnya, dalam talk show HAKTP 2018 di Flobamora Mall, Erni berharap masyarakat dan pemerintah bisa memberikan ruang yang sama kepada perempuan dan anak untuk dapat ikut serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan.
Talk show yang dipandu oleh moderator Ana Djukana, SH itu mengangkat tema "Kita hentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan anak di NTT."
Hadir sebagai pembicara yakni Kadis DP3A, Erni Usboko, Kepala Sub Bidang Pemajuan HAM dari Kemenhukham NTT, Ance Komile, Anggota DPRD NTT, Fenny Batang dan Psikolog Ikun Parera, S.Psi. (vel)