Berita Kabupaten Nagekeo Terkini

Dionisius Pasrah Atap Rumahnya Diterpa Angin Puting Beliung, Begini Kisahnya

Dionisius hanya pasrah atap rumahnya diterpa angin puting beliung, begini kisahnya

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Dionisius (kaos biru) dan istri Maria Klara (kaos putih) bersama warga membersihkan material atap rumah yang jatuh diterpa angin puting beliung, Kamis (29/11/2018). 

Dionisius hanya pasrah atap rumahnya diterpa angin puting beliung, begini kisahnya

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY - Mengenakan baju kaos oblong berwarna biru dan celana pendek berwarna putih yang sudah kusam, Dionisius tampak sibuk bersama warga di Translok disamping rumahnya.

Warga Dusun 4 RT 16 Desa Waekokak, ini saat itu tampak serius membereskan puing-puing atap rumahnya yang berjatuhan dihantam angin puting beliung, Kamis (29/11/2018) sekitar pukul 10.00 Wita.

Sius ia begitu akrab disapa bersama sang istri Maria Klara Niru (51) dan beberapa warga sekitar kompleks translok membersihkan puing disana.

Siapkan Tenaga Kerja Berkompeten, Disnakertrans Provinsi NTT Gelar Workshop

Saat itu Sius tanpa mengenakan alas kaki. Rupanya Sius fokus membongkar seng yang sudah jatuh disamping rumah.

Sius dan sang istri pasrah saja saat itu. Meskipun begitu Sius dan sang istri tampak tegar saat mengalami musibah tersebut.

Menegangkan! Musdes Evaluasi BUMDes Ilepadung Lewolema Flotim

Sius dan sang istri terus bersemangat untuk mengangkut seng yang terlepas dari atap rumah.

"Saya kaget dengar informasi atas rumah saya sudah jatuh. Saya kebetulan kerja deker kompleks. Disini rumah hanya kaka dan anak nona. Kebetulan mereka sedang ada dirumah. Ukuran dapur rumah saya 5 x 7. Saya kaget sekali," ujar Sius, saat ditemui POS- KUPANG.COM, di Translok Waekokak Mbay, Kamis (29/11/2018) sore.

Ia mengaku angin puting beliung yang menghantam rumahnya tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia hanya bisa pasrah berharap ada bantuan datang.

"Saya tidak tau sama sekali. Kejadiannya memang begitu cepat. BPBD tadi sudah datang. Pasang terpal untuk di atas dapur. Pjs Desa Waekokak Serfrianus Fao dan Sekretaris Desa Petrus Regi sudah datang melihat. Dari desa belum ada bantuan hanya datang lihat saja," ujarnya.

Ia mengaku dirumahnya ada empat orang yang tinggal. Dirinya bersama istri, anak dan satu orang cucu. Saat kejadian kebetulan anak dari Sius bernama Liberta Toyo sedang tidur.

Liberta tampak kaget ketika mendengar bunyi yang sangat keras dan dirinya berlari kebelakang dapur menyelamatkan diri.

"Dalam rumah kami ada empat orang. Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Istri saya juga pergi tanam padi. Anak saya kaget karena angin puting beliung sangat kencang. Dia sembunyi dekat pagar dibelakang dapur," ujarnya.

Istri dari Sius, Maria Klara Niru (51) mengaku tidak tahu bahwa rumah miliknya dihantam puting beliung.

Ia mengaku usia rumah dapur ini sudah 5 tahun dan tidak pernah direhab. Karena memang masih bagus.

Ia mengatakan dari Dinas BPBD sudah minta Pjs Desa bersama Sekdes Waekokak untuk membuat laporan.

"Ada terpal tapi kalau hujan lebat pasti isi dalam rumah akan basah, karena atapnya sudah tidak ada. Tadi pas hujan itu semua basah," ujar Klara.

Saksi mata, Rius Peda (50) mengaku kejadian itu sangat cepat. Ia mengaku sangat terkejut saat itu. Angin puting beliung sangat kencang. Suasana saat dikompleks Translok sangat sepih dan cuaca sangat cerah.

"Tadi kejadian sekitar 10.00 Wita. Angin puting yang sangat kencang. Dari bawah tanah hingga dipohon koli. Angin itu sangat kencang. Saya lihat dari rumah. Saya lihat kesini atap rumah milik Dionisius sudah beterbangan. Padahal parabol tv juga sudah terbang, untung tidak kena saya. Saya lihat daun pohon lontar itu semua sudah menjulur keatas karena angin itu," ujar pria yang akrab disapa Rius ini.

Rius mengaku semua warga berdatangan usai atap rumah milik Dionisius sudah berjatuhan. Warga panik dan kaget. Karena baru pertama kali terjadi ditahun ini. Memang tahun sebelumnya terjadi. Namun hari ini yang paling kencang.

Ia mengatakan usai itu warga langsung bergerak membersihkan material dan sibuk mengatur kembali atap dapur sebelum staf dari BPBD Nagekeo datang. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved