Berita Kota Kupang Terkini
GenBI dan Komunitas Giat Sampah Bersih-bersih di Pantai Oesapa
GenBI regional NTT dari Undana menggandeng Walhi NTT dan 14 komunitas lainnya melakukan Gerakan Kota Kupang Bersih.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Generasi Baru Indonesia (GenBI) regional NTT dari Universitas Nusa Cendana menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT dan 14 komunitas lainnya melakukan Gerakan Kota Kupang Bersih.
Kegiatan yang bertempat di Pantai Warna-warni,Oesapa salah satu icon Pariwisata di Provinsi NTT itu merupakan tindak lanjut dari Program Bersih Indonesia.
Kegiatan yang mengusung tema Mewujudkan Aksi 'Cinta Indonesia, Bersih Indonesia' melibatkan 250 peserta.
Baca: 17 Kelurahan di Kabupaten Kupang Bakal Dapat Dana Rp 6 Miliar
Demikian siaran pers GenBI Regional NTT yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa (27/11/2018).
Pembina GenBl NTT, Hendrianus Paulus Asa mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu perwujudan tanggung jawab moral, sosial dan intelektual mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam wadah Generasi Baru Indonesia (GenBI) serta peran Genbi sebagai Change agent dan Pengerakan Perubahan.
Baca: Polda Metro Jaya Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Rocky Gerung Terkait Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Gerakan Kota Kupang Bersih juga, kata Hendrianus, mendukung Kupang, Green & Clean (KGC) dan Masyarakat Sadar Inflasi Tahun 2018 yang telah dicanangkan oleh Walikota Kupang serta mendukung kebijakan Gubernur NTT untuk mengurangi sampah plastik di Kota Kupang dan Provinsi NTT.
Adapun dua pokok kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembersihan area pesisir pantai warna-warni Oesapa, pembagian tong-tong sampah di area pantai warna-warni Oesapa serta Sosialisasi cara menanggulangi sampah yang dibawakan oleh Direktur Walhi NTT, Umbu Wulang.
Hendrianus mengatakan, di sela-sela acara, peserta disuguhi kudapan pangan lokal khas NTT sebagai bentuk kepedulian melestarikan budaya.
Ketua pelaksana, Kenneth Sabandar dalam sambutannya, mengatakan, pembersihan lebih difokuskan pada daerah pantai karena pantai merupakan salah satu lokasi wisata populer yang ada di Kupang. Namun, tingkat kebersihan pantai masih sangat rendah.
Karena itu, katanya, GenBI NTT mengajak masyarakat untuk mulai peduli dalam hal kebersihan pantai.
"Kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar, juga membuat kita aware terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada." kata Kenneth.
Sementara Hendrianus menambahkan, sampah plastik saat ini menjadi persoalan serius bagi Indonesia dimana semakin banyak sampah plastik di lautan yang mengancam kelestaria ekosistem di laut.
Hendrianus mengungkapkan, fakta mencatat setiap tahun sedikitnya 1,29 juta ton sampah dibuang ke sungai dan bermuara di lautan. Jumlah ini menyebabkan 13.000 plastik mengapung di setiap kilometer persegi setiap tahunnya.
Fakta ini menasbihkan Indonesia menjadi Negara nomor dua di dunia dengan produksi sampah plastik terbanyak di lautan.
"Namun, kesadaran akan kebersihan laut yang rendah tanpa disadari membahayakan keselamatan satwa laut, dimana ikan memakan sampah karena sensitifitas sensor pencari makan yang sudah tidak berfungsi lagi dan hal ini sangat membahayakan kesehatan kita karena ikan yang kita makan sudah mengandung mikro plastik " ungkap Hendrianus.
"Selain itu, Tuhan telah menganugerahkan pantai di NTT yang indah yang perlu kita jaga bersama karena pariwisata merupakan salah satu kekuatan ekonomi di Provinsi NTT maupun di Indonesia dimana sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa nomor 2 di Indonesia. Dengan semakin banyaknya devisa maka Negara kita akan lebih tahan terhadap goncangan maupun tantangan ekonomi global seperti yang terjadi saat ini" kata pria yang biasa disapa Andre tersebut.
Sebelum melakukan aksi pembersihan pantai, kata Andre, peserta dibagikan atribut kebersihan berupa masker, sarung tangan dan plastik sampah organik dan nonorganik. Peserta kemudian diarahkan untuk melakukan pembersihan sepanjang pesisir Pantai Oesapa yang dikawal oleh anggota GenBI.
Kepedulian akan lingkungan, lanjut Andre, terlihat dari antusiasme anak muda dari 14 komunitas yang terlibat dalam kegiatan itu. Adapun komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain komunitas Army Kupang, Slankers Flobamora NTT, KSE Undana, Soul of Metal Rock Kupang, UKM Penulisan Ilmu Komunikasi Undana, Mitra Undana, GMKI Komisariat Salomo Undana, GMKI Komisariat Salam Undana, BEM Pertanian Undana, KMK St. Petrus Canisius MIPA FST Undana, APMI NTT, KMK St. Thomas Moore FEB, Rock or Die, Orang Indonesia (OI).
Usai pembersihan, demikian Andre, peserta diajak untuk mendengarkan sosialiasi penanggulangan sampah yang disampaikan oleh Direktur Walhi NTT, Umbu Wulang.
Dalam pemaparannya, Umbu Wulang mengatakan, penyumbang sampah terbesar di NTT khususnya Kota Kupang adalah rumah tangga yang sebagian besar merupakan sampah plastik. Sementara jumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Kupang, tidak sebanding dengan produksi sampah.
Umbu mengimbau para peserta untuk menyadari pentingnya penanggulangan sampah dengan menerapkan prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Repair).
"Cara ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari misalnya mengurangi belanja plastik, belanja dengan membawa kantong sendiri, mendaur ulang sampah menjadi kerajinan, atau menggunakan botol minuman sendiri. Secara tidak langsung kita sudah mengurangi sumbangan sampah bagi lingkungan kita," jelas Umbu Wulang. (*)