Berita Nasional

Masih Ingat Buku Pelajaran 'Ini Budi', Begini Kehidupan Pengarangnya Siti Rahmani Rauf

Masih ingat buku pelajaran Bahasa Indonesia 'Ini Budi', begini kehidupan pengarangnya Siti Rahmani Rauf.

kolase pos kupang
Siti Rahmani Rauf (kanan), pengarang buku pelajaran Bahasa Indonesia 'Ini Budi' untuk anak Sekolah dasar (SD) tahun 1980-an lalu, 

"Sayang lho, saya saksinya kalau buku ini benar-benar membantu. Anak kelas satu itu yang penting bisa baca dulu. Sekarang belum-belum diajarkan ilmu pengetahuan yang berat," urai Karmeni. (*)

Baca: Jimin BTS Belajar Bahasa Indonesia, Pelafalan Jimin Lucu dan Bikin Army Ketawa

* Siti Meninggal 10 Mei 2016

“Innalillahi wa inna illahi rojiuun… Telah berpulang dengan tenang hari ini Selasa jam 21.20 Ibunda kami tercinta Ibu HJ. SITI RAHMANI RAUF.” 

Begitu bunyi pesan pendek yang datang dari Karmeni Rauf, anak dari penulis buku peraga “Ini Budi” dalam pelajaran bahasa Indonesia untuk anak sekolah dasar medio 1980-1990, yang dikirim melalui pesan siar kepada beberapa media di tanah air.

Ibu Siti Rahmani Rauf, diketahui mengidap penyakit diabetes sejak 30 tahun terakhir, dan meninggal pada usianya yang ke-97 di kediamannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Merupakan sosok yang membuat jutaan anak-anak Indonesia lebih mudah belajar dengan metode membacanya. Tagar #IniBudi sontak mengisi linimasa media sosial Twitter sejak semalam.

Beliau semasa hidupnya aktif mengajar sejak 1937, dan mengerjakan buku peraga “Ini Budi” pada awal 1980-an setelah ditawarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan menjadi populer dan terus dikenal hingga kini.

Selamat Jalan Ibu Siti.

salah satu lembaran dalam buku 'Ini Budi'
salah satu lembaran dalam buku 'Ini Budi' (ist)

*Sejarah 'Budi dan Ani' Selalu Muncul dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

Kilas balik ke masa-masa kita menjajaki Sekolah Dasar (SD) bertahun-tahun lalu, tentunya masih ingat dong saat kita masih belajar membaca? Ada dua nama yang selalu disebutkan, mereka adalah Budi dan Ani yang legendaris.

Kedua nama itu selalu muncul dalam buku-buku pelajaran, terutama pelajaran Bahasa Indonesia. Entah mengapa dua nama itu yang digunakan, sedangkan masih banyak nama-nama yang lain.

Nama Budi dan Ani memang begitu melekat di setiap orang yang pernah “makan bangku sekolah”. Tapi sebenarnya bagaimana sih sejarah nama Budi dan Ani yang bisa-bisanya selalu terpampang dalam buku-buku pelajaran?

Tentunya mengundang rasa penasaran tersendiri mengenai asal-usulnya. Berangkat dari situ, kali ini YuKepo mau bahas mengenai sejarah nama Budi dan Ani yang selalu muncul dalam buku pelajaran. Penasaran? Yuk langsung aja kepoin!

Baca: Ditanya Kapan Nikahi Syahrini, Mantan Pacar Luna Maya, Reino Barack Menjawab Seperti Ini

Sebenarnya tokoh Budi dan Ani pertama kali muncul dalam buku “Ini Budi” yang terbit pada tahun 1980-an. Buku tersebut merupakan buku pelajaran Bahasa Indonesia yang pertama kali menggunakan cara atau metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Metode tersebut pertama kali dibuat pada tahun 1974 dengan pembentukan tim khusus. A.S. Broto diketahui sebagai ketua tim metode SAS tersebut.

Sejak kemunculan buku “Ini Budi” yang begitu laris di pasaran inilah yang membuat beberapa buku pelajaran juga ikut menggunakan tokoh Budi dan Ani sebagai ceritanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved