Berita Kota Kupang Terkini
Sampah Menumpuk di Kantor Dinas Kebersihan Kota dan Tak Dibuang ke TPA, Ternyata ini Alasannya
Sampah-sampah bertumpuk di depan Kantor Laboratorium Dinas Kebersihan Kota Kupang dan tidak dibuang ke TPA Alak, ternyata ini alasannya.
Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sampah-sampah bertumpuk di depan Kantor Laboratorium Dinas Kebersihan Kota Kupang, Rabu (21/11/2018). Beberapa pekerja terlihat sedang memilah-milah sampah.
Sampah-sampah itu tak lagi dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Kecamatan Alak, Kota Kupang, namun ditumpukkan di depan kantor.
Di halaman belakang kantor, beberapa pekerja sedang mendaur ulang sampah-sampah tersebut. Pola pendauran ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu daur ulang sampah organik dan anorganik.
Baca: Dukung Program Gubernur NTT, Untrib Kalabahi Bentuk Jalur Minat Manajemen Bisnis Pariwisata
Kepala Dinas Kebersihan Kota Kupang, Obed Kadja, ditemui sewaktu memantau proses daur ulang sampah tersebut, mengatakan tidak semua sampah harus dibuang ke TPA. Sampah-sampah kini, katanya, didaur ulang untuk berbagai kebutuhan.
"Aturannya, tidak semua sampah harus dibuang ke TPA. Artinya masyarakat bisa pilah-pilah sampah kemudian mendaur ulang," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (21/11).
Baca: Kado Bagi Guru PNS dan Honor di SMA dan SMK, Tahun 2019 Dapat Tunjangan Kesra dan Transportasi
Obed menjelaskan, salah satu tujuan daur ulang sampah yang dilakukan ini adalah memperpanjang usia TPA.
"Walaupun area TPA masih banyak. Tapi kita harus inovatif, memikirkan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memperpanjang usia TPA," ujarnya.
Sampah-sampah organik, katanya, bisa didaur ulang menjadi pupuk organik. "Kalau sampah plastik, kita bisa daur ulang menjadi paving block. Sehingga yang ada di TPA, kebanyakan beling," terangnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Suba-suka untuk mendapatkan sampah-sampah plastik.
"Masyarakat juga bisa menyerahkan sampah-sampah untuk didaur ulang. Kami tidak membeli, karena ini kan kami membantu mengurangi sampah," jelasnya. (*)