Berita NTT

Ini Yang Bakal Dilakukan Viktor Laiskodat Jika Ibu-Ibu Maniak Nonton Sinetron Dan Tak Urusi Anak

Ini Yang Bakal Dilakukan Viktor Laiskodat Jika Ibu-Ibu Maniak Nonton Sinetron Dan Tak Urusi Anak.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: maria anitoda
ISTIMEWA
Ini Yang Bakal Dilakukan Viktor Laiskodat Jika Ibu-Ibu Maniak Nonton Sinetron Dan Tak Urusi Anak 

Ini Yang Bakal Dilakukan Viktor Laiskodat Jika Ibu-Ibu Maniak Nonton Sinetron Dan Tak Urusi Anak.

POS-KUPANG.COM -   Ini Yang Bakal Dilakukan Viktor Laiskodat Jika Ibu-Ibu Maniak Nonton Sinetron Dan Tak Urusi Anak.

Gubernur NTT, Viktor Buktilu Laiskodat meminta ibu-ibu dan anak-anak muda mengurangi menonton sinetron. Para ibu-ibu dan anak muda ini untuk tidak maniak dalam menonton sinetron.

Viktor berharap para ibu dan remaja ini meluangkan waktu setidaknya dua jam sehari untuk membaca.

Keluarga Mantan Wartawan yang Dibunuh Menduga Hal Inilah Yang Dialami Korban Dufi

 Berhasil Ditangkap! Tersangka Pelaku Pembunuhan Mayatnya yang Dibuang dalam Drum

Nurhadi, Pembunuh Mantan Wartawan Dufi Ditangkap, Ada Barang Korban di Tangannya

"Ibu-ibu sekarang suka sekali menonton sinetron. Nonton film sedih, ikut menangis, nonton film horor ketakutan, tapi masih mau nonton," ujar Viktor disambut tawa ibu-ibu yang hadir dalam perayaan Maulid Nabi di Mesjid Albaitul Qadim Air Mata Kupang, Senin (19/11/2018) malam.

 
Kalau anak muda zaman sekarang, kata Viktor, hobinya main game, medsos, banyak waktu dihabiskan menatap layar handphone.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat mengikuti perayaan Maulid Nabi di Masjid Albaitul Qadim Air Mata Kupang
"Menurut saya, lebih baik kalian banyak membaca daripada main handphone dan menonton sinetron. Luangkan waktu dua jam dalam sehari untuk membaca," kata Viktor.

Viktor mengatakan, dengan membaca, kita bisa mengasah kemampuan intelektual kita, mengetahui perkembangan pembangunan dan menambah wawasan.

Viktor malam itu hadir di tengah umat Muslim Kota Kupang merayakan Maulid Nabi. Ia mengatakan, perayaan Maulid Nabi merupakan kazanah spiritual dalam Islam mesti dihidupi dengan baik.

Perayaan Maulid Nabi yang diadakan secara tradisional tersebut, kata Viktor, memang patut dikembangkan sebagai wisata religi.

Namun, kata Viktor, Jika perayaan tersebut ingin dikenal dunia, ke depan harus dikoordinir dengan baik, disiplin, bersih dan rapi.

"Itulah ciri khas pariwisata. Jadi kalau ingin perayaan ini bisa lebih dikenal dan melibatkan lebih banyak manusia lagi, maka koordinasi dengan baik, supaya ada tambahan alokasi dana APBD untuk kegiatan ini," ungkap Viktor.

Viktor menjelaskan, perayaan Maulid Nabi merupakan momen yang tepat dimana kita membangun spirit disiplin, jujur dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang kita emban.

"Dalam Islam diajarkan untuk disiplin melakukan sholat lima waktu. Ini harus ditaati, kalau lewat jamnya, tidak boleh," kata Viktor.

Viktor mengatakan, spirit ini harus dibawa saat bekerja dan berkarya sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing orang.

Di NTT, kata Viktor, etos kerja dan spirit kedisiplinan masih lemah. Hal itulah, membuat NTT lamban untuk maju.

"Dalam dua bulan empat belas hari kepemimpinan saya, saya temukan orang-orang NTT belum begitu disiplin," ungkapnya.

Viktor menjelaskan, ketidakdisiplinan itu nampak dalam cara kerja, sering tarik ulur waktu, dan semangat kerja rendah.

Ia menambahkan, membangun NTT harus lahir dari hati.

"Kita kalau mau bangun NTT, harus dari hati. Jangan munafik! Kita berbuat baik bagi sesama, itu karena kita menginginkan kebaikan bersama, bukan karena kepentingan pribadi atau golongan," tegas Viktor.

Ia menegaskan, para tokoh agama, alim ulama, punya peran penting untuk menyukseskan program pemerintah NTT.

Ia berharap tokoh agama dan alim ulama, bisa menterjemahkan dan menjelaskan mimpi dan program kerja pemerintah kepada masyarakat.

"Pembangunan bisa berhasil kalau ada propoganda hebat dari semua pihak. Kalau tidak ada propaganda maka matilah pembangunan ini," tegas Viktor. Propaganda tersebut, kata Viktor harus sampai pada tingkat desa, RT dan RW.

Disiplin Menjaga Kebersihan

Pada kesempatan yang sama, Gubernur  NTT, Viktor Laiskodat juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bertanggungjawab dalam menggunakan toilet umum.

Menurutnya,  siapapun yang menggunakan toilet umum, harus meninggalkan toilet dalam keadaan bersih dan rapih.

"Saya tegaskan, jangan pernah tinggalkan toilet yang sudah Anda pakai dalam keadaan kotor dan jorok. Menjaga kebersihan itu harus lahir dari kesadaran diri kita masing-masing," tegasnya.

Ia mengisahkan, saat dirinya ke Jepang, ia begitu terkesan bagaimana orang-orang di sana memperlakukan fasilitas umum termasuk toilet.

"Saya sangat terkesan, toilet-toilet di sana sangat bersih dan rapi meskipun orang-orang silih berganti menggunakannya," ujarnya.

Penasaran dengan itu, Viktor kala itu sengaja membuat toilet yang ia pakai menjadi kotor.

Ia lalu keluar, berdiri tidak jauh dari toilet tersebut.

Beberapa saat kemudian, ada orang yang datang menggunakan toilet yang sengaja dibuat kotor oleh Viktor.

Saat orang itu keluar, kata Viktor, ia lalu menengok toilet tersebut.

Lagi-lagi Viktor dibuat terkesan, toilet tersebut kembali rapi dan bersih.


"Saya akhirnya tahu bahwa orang-orang di sana menggunakan fasilitas umum secara disiplin dan bertanggung jawab. Itulah yang saya inginkan dari masyarakat Kota Kupang, jaga kebersihan itu harus lahir dari kesadaran pribadi kita masing-masing," ujar Viktor.

Viktor mengatakan, memperhatikan kebersihan toilet umum, warga Kota Kupang juga harus peduli dengan kebersihan di lingkungan sekitarnya.

"Kita kalau jalan di Kota Kupang, pasti kita ketemu sampah, banyak sampah ada di sekitar kita, jangan tutup mata, bersihkan, ambil dan buang di tempatnya," tegas Viktor.

Dalam kesempatan itu, Viktor memberi 'PR' kepada Walikota Kupang, yang turut hadir dalam perayaan Maulid Nabi.

Kata Viktor, dalam waktu enam bulan, Kota Kupang harus bersih dan pada malam hari tidak boleh gelap gulita, harus ada penerangan. (Laus Markus Goti/pos-kupang.com)


Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved