Breaking News

Berita Tamu Kita

Nikson DE Nomleni : Mengurus Yang Waras Hingga Tak Waras

Selain mengurus masyarakat kurang mampu dan korban bencana, Dinsos mengurus para penyandang distabilitas dan penyandang gangguan jiwa.

Penulis: Dion Kota | Editor: Apolonia Matilde
Dion Kota
Nikson DE Nomleni 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Menangani  Dinas Sosial bukanlah perkara mudah. Pasalnya, intitusi yang satu ini harus mengurus puluhan ribu warga masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang tergolong sebagai masyarakat tidak mampu.

Selain itu, Dinas Sosial TTS juga dituntut selalu hadir jika terjadi bencana. Selain mengurus masyarakat kurang mampu dan korban bencana, dinas sosial juga mengurus para penyandang distabilitas dan penyandang gangguan jiwa.

Tak jarang, petugas dinas sosial menerima protes dan penolakan dari masyarakat lantaran tidak mendapat bantuan. Di satu sisi, masyarakat merasa mereka berhak menerima bantuan sosial, tetapi dari sisi lain, masyarakat tersebut belum termasuk dalam data penerima bantuan sosial yang dikeluarkan Kementerian Sosial.

Baca: Cara Mudah Bikin Stiker WhatsApp Pakai Fotomu Sendiri, Gampang Banget!

Nikson D. E Nomleni, S.Sos,. M.Si yang diberi tanggung jawab memimpin Dinas Sosial TTS terus memberi motivasi dan semangat kepada para stafnya untuk bekerja dengan nurani. Sebagai ASN mereka dituntut untuk selalu ada di tengah masyarakat walaupun mendapat protes dan penolakan.

Suka duka melaksanakan misi sosial ini diceritakan Kepala Dinas Sosial Kabupaten TTS, Nikson DE Nomleni, S.Sos,. M.Si, kepada wartawan Pos Kupang, Dion M Kota di ruang kerjanya, Sabtu (10/11/2018).

Apa saja bidang tugas pelayanan Dinas Sosial?
Tugas pelayanan dari Dinas Sosial meliputi tiga bidang yaitu pemberdayaan, rehabilitasi sosial dan perlindungan dan jaminan sosial. Di bidang pemberdayaan, lembaga ini fokus memberikan keterampilan kepada pada para penyandang distabilitas agar mampu tetap berkarya di tengah keterbatasan fisik yang. Kita ingin agar kaum distabilitas tetap mampu menjadi pribadi yang mandiri dengan keterbatasan fisik yang ada. Di bidang perlindungan dan jaminan sosial, Dinas Sosial aktif menyalurkan bantuan Bansos Rastra, bantuan stimulan bahan bangunan rumah untuk warga tidak mampu, bantuan PKH dan beberapa bantuan sosial lainnya. Sedangkan untuk bidang rehabilitasi, kita memberikan bantuan kaki atau tangan palsu untuk orang cacat dan juga memberikan bantuan kursi roda untuk yang membutuhkan. Selain itu, setiap kali ada bencana alam, kami dituntut untuk selalu hadir guna memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana. Prinsipnya, kita melayani kaum kurang mampu dan penyandang disabilitas.

Baca: Posisi Persija Jakarta Mendekati PSM Makassar Setelah Menang 3-0 Atas Persela Lamongan

Apa dikerjakan ketika terjadi bencana alam?
Aparatur Dinas Sosial dituntut harus hadir ketika terjadi bencana. Kehadirannya untuk memberikan bantuan tanggap darurat kepada para korban bencana alam. Bantuan yang disalurkan harus tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para korban. Untuk itu, koordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) menjadi sangat penting. Berdasarkan data dari BPBD baru kita distribusikan bantuan agar tepat jenis dan tepat sasaran. Bantuan ini bisa berupa makanan instan, peralatan tidur, peralatan masak hingga kain untuk menutupi jenazah.

Dalam melaksanakan tugas, apa saja tantangan yang dihadapi lembaga yang Anda pimpin?
Tantangan utama dalam pelaksanaan tugas adalah keterbatasan anggaran dan tenaga manusia. Besaran anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk Dinas Sosial tidak berbanding lurus dengan luasnya jangkauan pelayanan. Selain itu, jumlah personel yang masih terbatas, tak jarang membuat pelaksanaan tugas kami belum berjalan maksimal.

Apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada?
Anggaran yang ada kita manfaatkan secara efisien untuk program yang benar-benar menjadi prioritas. Sebagai kepala, saya mengatur agar dana yang terbatas tersebut bisa digunakan semaksimal mungkin dalam menunjang pelaksanaan program di lapangan. Sedang keterbatasan jumlah sumber daya manusia yang ada, menuntut pengorbanan dari seluruh pegawai Dinas Sosial untuk bekerja lebih dari jam kerja yang seharusnya. Saya sudah tegaskan kepada seluruh staf saya, tugas kita adalah pelayanan. Oleh sebab itu harus tulus berkorban.

Apa suka duka dalam memimpin Dinas Sosial TTS?
Kalau dukanya, tak jarang kita dimaki, dimarahi bahkan ditolak masyarakat karena masyarakat tidak mendapatkan bantuan sosial. Memang dari segi persyaratan sebenarnya mereka memenuhi untuk mendapatkan bantuan sosial seperti Bansos Rastra, tetapi data penerima Bansos Rastra ini dikeluarkan pemerintah pusat. Sedangkan tugas Dinas Sosial di daerah hanya melakukan pendistribusian. Di sinilah kadang masyarakat salah mengerti sehingga menuding Dinas Sosial "pilih muka" dalam penyaluran bantuan. Padahal, bantuan yang diberikan berdasarkan data BPS. Sementara untuk mengganti nama penerima Bansos Rastra yang sudah tidak memenuhi syarat lagi, harus melalui musyawarah desa dan diusulkan ke Kementerian Sosial melalui pemerintah kabupaten. Sedangkan untuk sukanya, ada kepuasan tersendiri ketika kita melayani orang kecil. Melihat mereka senang karena mendapat bantuan sosial memberikan rasa senang untuk kita.

Baca: Ini Loh Yang Terjadi Pada Pensi Fakultas Ekonomi UKAW Kupang

Apa hal yang paling menarik dan menantang dalam melaksanakan program Dinas Sosial?
Tantangan paling menarik sekaligus menantang itu ketika kita mengurus saudara-saudari kita yang mengalami gangguan jiwa. Tidak mudah berkomunikasi untuk membuat mereka mengerti. Kita harus banyak sabar ketika menghadapi mereka. Contohnya, ada seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa dan setiap hari datang ke Dinas Sosial minta kita ajari cara menyisir rambutnya. Setelah beberapa kali ajari, saat ini dia sudah bisa menyisir rambutnya sendiri. Atau ada seorang bapak yang mengalami gangguan jiwa dan terpaksa harus kita ikat karena sudah merusak rumah warga dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Jiwa Kupang.
Selain itu, memberikan dukungan dan motivasi untuk saudara-saudari kita yang menyandang distabilitas untuk mengikuti pelatihan untuk bisa mandiri juga tidak mudah. Kita harus sabar meyakinkan mereka agar tidak pasrah pada keadaan. Kita yakin mereka untuk mau berkarya dengan keterbatasan fisik yang ada untuk bisa tetap mandiri. Ada yang bisa, ada yang tidak bisa. Namun di sinilah kesabaran kita diuji untuk terus mendukung dan mendampingi yang belum bisa agar tidak kehilangan semangat untuk terus berlatih agar tetap bisa berkarya. Ada rasa puas dan senang saat melihat saudara-saudari kita yang menyandang distabilitas namun tetap bisa berkarya dan hidup mandiri.

Apa prinsip yang menjadi pegangan Anda dalam melaksanakan tugas?
Ada tiga prinsip utama yang saya dan seluruh pegawai Dinas Sosial pegang dalam melaksanakan program. Pertama, harus ada rasa memiliki pekerjaan. Kedua, tanggung jawab utama pelaksanaan tugas adalah kepada Tuhan dan ketiga harus sadar untuk berpartisipasi dalam melaksanakan tugas. Tanpa rasa memiliki pekerjaan kita tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab kita secara baik. Rasa tanggung jawab penting untuk memberikan motivasi kerja agar melaksanakan tugas hingga tuntas. Apalagi, jika rasa tanggung jawab itu langsung kepada Tuhan tentu motivasinya akan berlipat. Dan prinsip partisipasi penting untuk melaksanakan kerja kelompok. Kita tidak melayani satu atau dua orang. Yang kita layani puluhan ribu orang sehingga partisipasi dari semua staf penting dalam menyukseskan tugas. Tiga prinsip inilah yang saya tanaman kepada seluruh staf saya sehingga seluruh tugas dan tanggung jawab dilaksanakan dengan baik.

Baca: Ini Dia Lirik Lagu dan Chord Kunci Gitar Karna Su Sayang Mudah Dilakukan, Coba Yuk!

Bagaimana dukungan keluarga terhadap terhadap Anda?
Keluarga saya sangat mendukung dan memahami beban tugas sebagai seorang kepala Dinas Sosial. Apa yang menjadi tugas saya sudah dipahami keluarga. Keluarga saya mengerti jika bekerja di Dinas Sosial merupakan panggilan tugas untuk mengurus banyak orang. Dari mulai dari lahir hingga meninggal. Dari yang waras hingga yang tidak waras. Namun, di tengah kesibukan, waktu bersama keluarga tetap menjadi prioritas saya. Minimal sekali dalam sebulan saya mengajak keluarga saya untuk weekend bersama. Yang terpenting komunikasi dan saling mengerti agar bisa saling mendukung.(*)

Data Diri
Nama : Nikson D. E Nomleni, S.Sos,. M.Si
Tempat Tanggal Lahir: Oenlasi, Amanatun Selatan, 4 November 1973

Riwayat Pendidikan:
SD GMIT Oenlasi 1987
SMP Negeri 4 Kupang 1990
SMA PGRI Kupang 1993
Sosiologi, Fisip, Undana 1998
Pasca Sarjana Ilmu Politik, UGM 2005

Istri: Adriana Tefa, S. Pd
Anak : Imelda Susanti Nomleni (16) SMA Giovanni Kupang.

Nama Ayah: Alm. Soleman Nomleni
Nama Ibu: Yosina Tefa
Anak ke 4 dari 7 bersaudara.

Moto hidup: Berikanlah diri ini agar berarti bagi orang lain

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved