Berita Sumba Timur
Bupati Sumba Timur! Tanah yang Diinvestasi PT MSM Sejak Tuhan Ciptakan Tak Ada yang Digunakan
ada sejumlah Investasi nantinya akan masuk berinvestasi di Sumba Timur salah satunya yakni Invesnstasi pembangun Resort di Pantai Tarimbang
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Robert Ropo
POS-KUPANG. COM | WAINGAPU- Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Timur ingin membuka ruang untuk Investor untuk menanamkan modal di Sumba Timur. Sebab selama ini Investasi yang ada di Sumba Timur hanya Investasi Pemerintah dan Investasi Pemerintah ini hanya menghasilkan barang-barang publik.
"apa itu barang publik?barang publik itu seperti jalan, jembatan, air bersih, Pustu, Polindes, Sekolah. Masyarakat yang bekerja disitu paling lama misalnya Irigasi orang bisa bekerja paling lama 3 sampai 4 bulan saja setelah itu nganggur lagi kembali dan tidak bisa menyelesaikan persoalan karena investasi Pemerintah hanya itu,"ungkap Bupati Gidion dalam Kegiatan Silahturami yang berlangsung di ruang kerja bupati setempat, Senin (19/11/2018).
Hadir dalam silahturami tersebut wartawan dari media Cetak, Media Elektronik baik media lokal maupun media nasional.
Turut hadir mendampingi bupati yakni asisten III sekda Sumba Timur Ishak Raga Koda beserta sejumlah staf bagian Humas dan Protokol Setda berserta Kabag Organisasi, dan Kabag TUP Setda Sumba Timur.
Menurut Gidion yang didampingi Wakil bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, ST., MT mengatakan, Pemda sangat butuh Investasi Swasta sehingga masyarakat yang bekerja di perusahan itu bekerja dalam kurun waktu yang cukup lama.
"Kita harapkan seperti itu, makanya kita buka kesempatan. Dengan adanya kehadiran Investor ini ada yang suka dan ada yang tidak suka itu hal biasa, tetapi sepanjang kita ikuti aturan yang ada ya kita jalan terus, kita tetap buka usaha untuk Investor berinvestasi di Sumba Timur,"kata Gidion.
Gidion juga mengatakan, terkait lokasi seperti saat ini yang digunakan PT. MSM untuk berinvestasi jika dilihat dan dihitung secara sederhana saja katanya wilayah ulayat, tapi ini tanah sejak Tuhan ciptakan ini tanah tidak ada yang pernah yang pakai itu tanah.
"dulu memang hewan milik orang China memang ada dan banyak dan sekarang mau hewan apa yang ada. Dari sejak diciptakan ini tanah dan sekarang sudah ada Investasi yang bagus dan memiliki prospek yang bagus untuk daerah ini,"ungkap Gidion.
Gidion juga mengatakan ia meminta kepada PT. MSM dan semua PT lain yang berinvestasi di Sumba Timur harus mengurus NPWP di Sumba Timur sehingga pajaknya di bayar di Sumba Timur tidak bayar di tempat lain.
"ini baru bagian kecil pendapatan yang kita peroleh itu untuk Pemda, belum keuntungan yang diperoleh di masyarakat itu sendiri,"ungkapnya.
Lanjut Gidion selain kehadiran Investasi bagi PT. MSM berupa Tebu, PT. PAS, PT. LAS dan sejumlah Investasi lain yang ada di Sumba Timur dan juga nantinya juga ada sejumlah Investasi nantinya akan masuk berinvestasi di Sumba Timur salah satunya yakni Invesnstasi pembangun Resort di Pantai Tarimbang
dan sudah mendapatkan ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dimana Investor tersebut akan meminjam pakai kawasan Hutan. Selain itu juga akan ada pembangunan sejumlah Resort di sepanjang pantai arah Timur Sumba Timur seperti Walakiri, Laipori, Wanga, Rindi, dan Wula Waijelu dan di Watuwera yang juga sudah mengajukan permohonan.
Menurut Gidion, Peluang Investasi ini memang ada sebab Pulau Sumba saat ini lai on air atau lagi di Udara terkait Pariwisata di Sumba.
"ini potensi yang ke depan kita harus hidangkan karena sangat mendukung sekali, gubernur juga sangat berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata di Sumba Timur,"kata Gidion.
Wakil bupati Sumba Timur Umbu Lili menambahkan terkait kebijakan kehadiran Investor dimanapun di negara Ini pasti ada persoalan.
"tapi rekan-rekan media marilah kita lihat secara proporsional kita lihat bahwa apa yang disetujui ataupun disepakati oleh masyarakat bersama Investor sebagain besar adalah bukan lahan produktif. Tidak pernah kami buat atau petakan sebuah wilayah yang masuk dalam lahan produktif untuk kegiatan Investasi,"pinta Umbu Lili.
Menurut Umbu Lili, namun yang dilihat dengan adanya kehadiran Investor ini pertama terbukanya lapangan kerja.
"data terakhir yang kami dapat dari Dinas Transnaker bersama-sama dengan perusahaan itu diangka 3000 an lebih tenaga kerja yang bekerja di perusahan itu. Itu baru yang masuk kerja di dalam,
belum kita bicara masyarakat yang punya usaha sampingan di luar akibat adanya aktifitas perusahan di wilayah mereka kalau dilihat sekarang bertumbuhnya usaha-usaha rumah tangga seperti kios, warung makan, Toko belum lagi masyarakat diajak juga untuk punya tabungan,"jelas Umbu Lili.
Kata dia, perusahan itu Pemda mewajibkan agar membayar gaji melalui rekening bank yang akhirnya mewajibkan para pekerja untuk memiliki rekening sehingga bisa menabung.
Umbu Lili juga mengatakan, sejumlah wilayah yang masuk dalam klasifikasi yang cukup susah untuk adanya lapangan pekerjaan yang baru dan juga daerah yang dulu terdampak pada khususnya ketersediaan pangan.
"biasanya pada bulan begini kita biasa ramai dengan berita orang gali Iwi karena rawan pangan tapi sekarang tidak ada. Ini bukan kami mau mengatakan bahwa tidak ada orang lagi yang masuk cuman bahwa masyarakat punya pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan dasar, karena lokasi-lokasi Investasi masuk ini di lokasi tempat yang biasa kejadian rawan pangan itu,"ungkap Umbu Lili.
Menurut Umbu Lili ini sebagai cara Pemda bersama Investor untuk bagaimana cara memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan dasar bukan untuk menjadi kayak tidak.
Dikatakan Umbu Lili Pemda sangat berharap agar Investasi yang ada di Sumba Timur ini tetap berjalan dengan baik dan masih bisa beroperasi sehingga pasti akan bisa membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.(*)