Breaking News

Berita Tamu Kita

Umar Hamdan: Ajarkan Anak Cinta Lingkungan Dan Buku

Komunitas Anak Cinta Lingkungan (Acil) menjadi bahan perbincangan dan menjadi sorotan publik di Kabupaten Ende.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Apolonia Matilde
IST
Umar Hamdan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Komunitas Anak Cinta Lingkungan (Acil) dalam beberapa waktu terakhir menjadi bahan perbincangan dan menjadi sorotan publik di Kabupaten Ende khususnya di dalam kota Ende karena kiprahnya dalam mendorong anak-anak untuk menggemari membaca.

Selain itu, juga diajarkan untuk mencintai lingkungan. Bagaimana kisah sosok di balik berdirinya Acil di Ende dan bagaimana kiprahnya selama ini dalam mengelola Acil, ikuti perbincangan wartawan pos kupang Romualdus Pius dengan Ketua Acil, Umar Hamdan, Jumat (9/11/2018).

Apa yang melatarbelakangi saudara mendirikan komunitas Anak Cinta Lingkungan?
Alasan yang melatarbelakangi saya mendirikan Komunitas Acil adalah didorong oleh tanggung jawab kepada Tuhan, diri dan lingkungan dalam menyiapkan kader-kader terbaik sejak dini untuk mulai peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan baik bagi anak-anak di Kabupaten Ende khususnya dan anak-anak Indonesia pada umumnya.

Baca: Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Kota Kupang! Begini Penjelasan BMKG

Apa saja suka dan duka saat membangun perpustakaan ACIL?
Saya suka melihat anak-anak yang aktif bermain sambil belajar, yang punya minat baca yang tinggi dan memiliki ide-ide kreatif dalam memanfaatkan kembali dan menggunakan barang bekas (sampah) sebagai barang yang berguna dan sebagai media belajar buat mereka.
Apa saja duka saat membangun perpustakaan ACIL.
Awalnya anak-anak lebih tertarik kepada sesuatu yang bersifat instant contohnya penggunaan gadget yang tidak terkontrol sehingga hal ini mengurangi minat baca anak dan daya kreativitas anak dalam hal menggunakan apa yang dimiliki di lingkungan sekitarnya sebagai bahan belajar untuk mereka, sehingga peran orangtua menjadi faktor utama tumbuh kembangnya anak baik dalam hal membaca dan pengenalan alam lingkungan dan manfaatnya

Anda medapakan buku-buku unuk kelengkapan ACIL dari mana saja?
Yang pertama dari teman-teman pemerhati pendidikan anak yang berinteraksi langsung via media sosial seperti Perpustakaan Bergerak Indonesia, Program Berbagi Buku, selain itu juga didapatkan dari teman-teman pegiat literasi dan juga dari pemerintah khususnya Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah, dan kelengkapan bahan dan alat yang didapat sebagai media pembelajaran buat anak-anak dan perlengkapan permainan adalah hasil kreatif dari pengasuh ACIL yang memanfaatkan limbah (sampah) plastik, kertas, kaleng dan lain-lain yang ada di sekitar lingkungan dan kami jadikan alam sebagai sarana bermain sambil belajar karena alam merupakan laboratorium hidup yang berisi berbagai informasi untuk dimanfaatkan anak sebagai media pembelajaran.

Siapa saja yang tergabung dalam komunitas ACIL?
Yang tergabung dalam komunitas ACIL adalah anak-anak usia di atas 5 tahun sampai usia 13 tahun, dan 7 orang pengasuh dan dibantu oleh para relawan pemerhati lingkungan dan pemerhati pendidikan anak.

Baca: Musim Hujan Tiba, Yang Sering Berkendara, Perhatikan Hal Ini Agar Tak Membahayakanmu

Apa latar belakang sehingga diberi nama ACIL, coba ceritakan?
Komunitas ACIL dicetus idenya pada hari Sabtu, 28 November 2013 oleh senior pengasuh komunitas ACIL yang peduli pada lingkungan anak, lewat diskusi dan kesepakatan bersama maka, komunitas ACIL ini didirikan pada 4 Desember 2013 dan yang melatarbelakangi pemberian nama ACIL karena sasaran utama dari komunitas ini adalah anak-anak dan tujuan dari komunitas adalah pengenalan alam lingkungan kepada anak sehingga anak menjadi peduli pada alam dan lingkungan dengan melihat tingkah laku anak yang cerdas, riang, usil, nakal, proaktif dan selalu ingin tahu.

Dimana saja Anda melakukan kegiatan ACIL?
Di sekretariat ACIL yang kami namai Sao Kuwu Pengetahuan Anak Cinta Lingkungan (ACIL) ENDE, di pantai, di Taman Rendo, di jalan raya maupun taman Bung Karno, mengadakan wisata edukasi, melakukan penghijauan bersama anak-anak di pantai, di lembah gunung,dan melakukan aksi pungut sampah di lokasi keramaian,pantai wisata dan lain-lain dan setiap kegiatan selalu selingi dengan wajib baca 1 (satu) jam sebelum dan sesudah kegiatan inti

Siapa yang membantu Anda mengelola ACIL?
Yang membantu saya dalam mengelola ACIL adalah Pengasuh-pengasuh ACIL,di tambah istri,anak dan relawan pemerhati lingkungan dan pemerhati pendidikan anak.

Apa pendapat Anda tentang anak-anak di zaman sekarang yang terkesan lebih senang bermain game dan hp dibandingkan membaca buku?
Saya berpendapat bahwa hal ini tidak sepenuhnya menjadi kekeliruan anak, dalam hal ini saya melihat sebagai orangtua harus mengambil fungsi kontrol yang lebih sehingga anak dididik harus lebih kreatif memanfaatkan alam lingkungan sebagai sarana bermain sambil belajar serta orangtua harus menyediakan kebutuhan-kebutuhan akan buku bacaan yang dapat menumbuhkembangkan ide-ide kreatif yang bisa memotivasi minat baca anak.

Apa yang dilakukan orangtua agar memotivasi anak gemar membaca buku?
Orangtua harus menyediakan buku-buku bacaan mendidik dirumah selain itu juga mengarah dan melibakan anak secara langsung dengan komunitas-komunitas pendidikan dan pemerhati anak yang tersebar di Kabupaten Ende, seperti contohnya taman-bacaan khusus anak, mengajak anak mengunjungi perpustakaan, bertamasya keluarga dengan membawa serta buku-buku bacaan,harapannya adalah orangtua lebih kreatif dan inovatif dalam mengambil bagian penting dalam mendampingi anak

Menurut Anda apa peran pemerintah?
Pemerintah telah memiliki program yang sudah terstruktur baik dari pusat sampai ke daerah harapan kami para pegiat literasi, taman-taman baca dan komunitas-komunitas pecinta lingkungan, pemerhati pendidikan anak sangatlah berharap kepada pihak pemerintah sebagai pengambil kebijakan agar lebih memperhati tumbuh kembangnya komunitas-komunitas tersebut dengan menyuport kebutuhan dan mendukung program kerjanya agar berjalan bersama membantu pemerintah dibidangnya yang terkait.

Baca: Smater Maumere Sekolah Masa Depan Pilihan Kemenlu Jerman

Saat ini ada berapa judul buku yang ada diperpustakaan ACIL?
Yang ada saat ini ada 132 judul buku.

Koleksi yang ada sudah cukup atau masih kurang, terus mungkin ada solusinya?
Belum cukup, dan kami sangat mengharapkan bantuan buku bacaan anak usia dini dari pemerintah dan pihak terkait serta bantuan dalam hal sarana dan prasarana penunjang aktivitas belajar sehingga menambah minat baca bagi anak.

Bagaimana Anda membagi waktu keluarga dan mengurus ACIL?
Saya juga melibatkan keluarga sebagai bagian dari komunitas ACIL, dan juga sebaliknya menjadikan Komunitas ACIL menjadi bagian dari keluarga saya dengan tidak memprioritaskan salah satunya.

Baca: Tiga Hari Menghilang, Angga Ditemukan Membusuk

Lalu apa komentar keluarga terkait kegiatan Anda mengurus ACIL?
Keluarga sangat mendukung sepenuhnya kepada saya untuk mengelola ACIL karena dengan mengelola ACIL Secara tidak langsung saya telah memberikan pendidikan secara langsung pada anak dan keluarga saya tentang pentingnya berorganisasi yang banyak memberikan manfaat bukan hanya pada diri kita sendiri tapi memberikan manfaat bagi banyak orang.

Apa korelasi antara buku dan lingkungan?
Seperti pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia, dengan membaca maka akan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan lingkungan adalah ibarat dunia dimana buku adalah jendelanya, atau bisa dikatakan alam dan lingkungan adalah laboratorium hidup yang berisi berbagai informasi untuk dimanfaatkan anak sebagai media pembelajaran.

Mengapa anak-anak dijadikan sasaran pengelolaan ACIL?
Alasannya adalah anak merupakan sosok generasi penerus bangsa, sehingga anak harus mendapatkan perhatian yang khusus terutama dalam hal pendidikan dan juga pengenalan terhadap alam dan lingkungan serta pemanfaatannya. (*)

Baca: Sipri Meru Siap Jadi Sekda Lembata

Tuhan Selalu Memenuhi Kebutuhan

DI TENGAH kesibukannya untuk mengurus Komunitas Acil, untuk kepentingan orang banyak, Umar Hamdan juga dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup dua anak dan juga istrinya namun demikian dia tidak pernah kuatir akan kekurangan rejeki karena menurutnya Tuhan selalu memenuhi kebutuhan hidup dia dan keluarganya.

"Saya tidak pernah kuatir dengan masalah ekonomi karena Tuhan selalu memberikan jalan dan rejeki yang halal pada umatNya,"kata Umar Hamdan kepada Pos Kupang.Jumat (9/11/2018) di Ende.

Umar mengatakan selama ini dia merasakan nikmat yang Tuhan berikan sehingga dengan demikian dia merasa tidak pernah mengalami kekurangan dari sisi ekonomi.
Binatang saja bisa hidup masa kita manusia yang diberikan Tuhan dengan otak dan ilmu pengetahuan serta ketrampilan masa tidak bisa hidup,ujar Umar Hamdan.

Umar Hamda juga mendorong orang tua untuk memberikan bekal hidup kepada anak tidak saja dengan materi meskipun materi juga penting namun yang paling utama adalah ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh lewat buku-buku bacaan.
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan maka menfaatkan waktu untuk membaca.

Agar anak-anak memiliki kegemaran membaca maka peran orang tua sangatlah penting seperti menyediakan sarana dan juga waktu untuk mendampingi anak datang ke perpustakaan. (*)

Baca: Gabriel Gago Lompat dari KMP Inerie II ! Nihil Pencarian Hari Pertama Tim SAR Waingapu

Data Diri
Nama Lengkap : Umar Hamdan
Nama Panggilan : Hamdan
Tempat Tgl Lahir : Ende 03 April 1974

Pendidikan :
SD Inpres paupada 3 Ende
SMP Swasta Muhammadiyah Ende
STMN Ende
Hobi Mendaki gunung
Berorganisasi
Istri : Nurhayati
Anak : 1. Azzahra Rahmadani
2. Azriel Yusra

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved