Berita NTT Terkini
Peringati Hari Kesehatan Nasional! Wagub NTT Nai Soi Sebut Kelor NTT Terbaik di Dunia
Nai Soi, dalam kesempatan itu memberikan pandangan mengenai penyakit stunting. Menurutnya, stunting bisa diatasi dengan mengonsumsi daun kelor
Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tingkat Provinsi NTT berlangsung di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (12/11/18).
Tampil sebagai Inspektur Upacara Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi. Hadir pula Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat. Para pimpinan OPD tingkat Provinsi NTT juga turut hadir dalam moment tersebut.
Baca: Meriahkan Harbak PU Tahun 2018! Kempo NTT Gelar Kejuaraan di GOR Futsal-Oepoi Kupang
Usai upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada pemenang perlombaan yang selama ini digelar.
Nai Soi, dalam kesempatan itu memberikan pandangan mengenai penyakit stunting. Menurutnya, stunting bisa diatasi dengan mengonsumsi daun kelor.
"Stunting itu pakai kelor saja. Kualitas kelor NTT terbaik di dunia," katanya kepada wartawan usia upacara bendera, Senin (12/11/2018).
Dia mengatakan, masyarakat NTT tidak perlu menggunakan obat yang didatangkan dari berbagai tempat. Dia justru menyarankan agar masyarakat bisa memanfaatkan kelor.
"Makan kelor saja. Tuhan sudah kasih kita kelor. Mutu kalorinya tinggi," tegasnya.
Selain membahas masalah stunting dengan solusi konsumsi kelor, Nai Soi mengatakan pihaknya sedang memulai gerakan bersih.
Gerakan bersih ini, katanya, dilandasi semangat kerja yang baru.
"Dalam arti, dalam hidup kita tidak boleh saling mencurigai. Selain itu, lingkungan juga harus bersih dari sampah. Jika sampah bersih, fisik juga bersih, maka otak juga sehat," katanya.
Untuk tetap menjaga kebersihan, imbuhnya, pihak Pemprov dan Pemkot akan menyiapkan tong-tong sampah berjarak 50 meter antar tong sampah.
Dikatakan, untuk aplikasinya, Kantor Gubernur sekarang sudah bersih. Orang bahkan boleh makan di kamar WC, katanya.
"Bukan berarti dulu tidak bersih. Dulu juga bersih. Sekarang lebih bersih lagi," katanya. (*)