Berita Nasional Terkini

Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Arah Dukungan PBB Kemana?

Pilihan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin, belum diikuti dengan dukungan Partai Bulan Bintang (PBB)

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra (tengah) bersama sejumlah kader meluapkan kegembiraan usai sidang ajudikasi antara PBB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3/2018). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan Partai Bulan Bintang sah sebagai peserta Pemilu 2019. 

Saat itu, belum ada kepastian mengenai siapa saja yang akan mencalonkan sebagai capres dan cawapres. Namun, pada Agustus 2018, setelah muncul nama dua pasangan capres-cawapres, Yusril mulai memberi sinyal merapat ke Jokowi-Ma'ruf.

Yusril mengatakan, kader PBB cenderung mendukung pasangan capres dan cawapres yang berasal dari unsur ulama.

"Nanti PBB akan bersikap, tapi prinsipnya, kader-kader PBB lebih sreg dengan pasangan yang ada ulamanya," kata Yusril.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, bergabung dengan Jokowi adalah pilihan yang menguntungkan bagi Yusril dan Partai Bulan Bintang.

"Sebagai Ketua Umum PBB, bergabung dengan Jokowi lebih strategis," kata Hendri.

Hendri mengatakan, Yusril pasti mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya adalah dampak elektoral yang bisa didapat PBB jika mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Dalam berbagai survei, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf jelas lebih tinggi daripada Prabowo-Sandiaga. "Pertimbangan lainnya kan PBB juga memang tidak siap menjadi oposisi dan baru kali ini saja jadi oposisi. Sebelumnya kan tidak pernah," kata Hendri. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved