Berita Nasional

Waspada! Mabuk Gaya Baru yang Digemari Remaja, Minum Air Rebusan Pembalut Bikin Fly

Waspada! Mabuk Gaya Baru yang Digemari Remaja, Minum Air Rebusan Pembalut Bikin Fly

Editor: Bebet I Hidayat
Indian Times
Ilustrasi - Waspada! Mabuk Gaya Baru yang Digemari Remaja, Minum Air Rebusan Pembalut Bikin Fly 

Terkait hal tersebut, Suprinarto mengaku, jika BNN belum bisa menindak.

Pasalnya, tidak ada dasar hukumnya.

Air rebusan juga dinilai belum termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang.

4. Dinas Kesehatan akan segera cek

Mengetahui hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah pun akan segera meneliti kandungan dari air rebusan pembalut.

Tim akan diterjunkan untuk meneliti sejauh mana dampak buruknya bagi tubuh manusia.

''Kalau di lapangan seperti itu ya perlu ada tindakan pencegahan," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Sarwoko Oetomo.

Sarwoko mengaku telah mendengar kabar perilaku remaja yang mengonsumsi air di luar kewajaran tersebut.

Baca: Pemilik Zodiak Ini Butuh Relaksasi Diri, Anda Termasuk?

Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada rentang Januari - Maret 2015 pernah melakukan penelitian terhadap produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran.

Hasilnya hampir semua produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran mengandung klorin.

Dikutip dari website resmi YLKI, dalam pengujian itu YLKI menggunakan sampel yang diperoleh dari ritel, dengan menggunakan metode Spektrofotometri.

"Dari hasil pengujian YLKI 9 merek pembalut dan 7 merek pentyliner semua mengandung klorin dengan rentang 5 s/d 55 ppm. Kandungan klor yang paling tinggi (54.73 ppm) pada merek Charm dan pada pantyliner kandungan klor tertinggi pada merek V Class (14,68 ppm), sedangkan kandungan terendah pada pembalut Softness standard Jumbo Pac (6.05 ppm) dan pantyliner Laurier Active Fit (5.87 ppm).

Tidak hanya uji lab kami juga menganalisa label produk pembalut dan pantyliner, data menunjukan sebagian besar (52%) produk tidak mencantumkan komposisi pada kemasan produk dan sebagian besar (57%) produk tidak mencantumkan tanggal daluarsa dan dari hasil pengujian serta analisa label bahwa pembalut dan pantyliner yang berasal dari kertas memiliki kadar klorin lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari kapas" demikian hasil pengujian yang disiarkan melalui siaran pers pada 2015 tersebut.

Apakah pembalut hanya mengandung klorin?

Dikutip dari Naturally Savvy, pembalut juga tak hanya mengandung klorin, tapi juga menggunakan bahan lainnya yang berguna untuk menyerap cairan semisal menggunakan bubuk Sodium Polyacrylate.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved