Berita Kabupaten Ngada
Ini Pesan Julie Sutrisno Laiskodat Saat Kunjungi SMA Katolik Regis Bajawa
suasana hari ini adalah rencana Tuhan dan kunjungan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT ini adalah berkat bagi Civitas Recis.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Mery mengataka kaum muda harus sejak dini dan dimulai dari diri sendiri untuk menghindari perilaku-perilaku destruktif seperti, seks bebas, narkoba, penyalahgunaan media dan juga hoaks.
"Generasi muda pada saat ini lebih banyak dikendalikan oleh Iptek, sehingga kepribadian dan karakter mereka gampang runtuh. Banyak anak remaja mulai berhubungan seks, penggunaan narkoba, bermental instan dan lebih banyak bersimpati dengan dunia gawai," ujar istri dari Yosef Nae Soi ini.
Diakhir perjumpaan ini, ketua tim penggerak PKK, ibu Julie Laiskodat menjadi guru dihadapan Civitas akademika Recis. I
bu Julie memberikan tiga catatan penting kepada civitas Recis.
Pertama, jadilah generasi yang bebas hoaks. Kemanuan NTT dan juga bangsa ada ditangan kaum muda, karenanya kaum muda harus sedini mungkin menghindari hokas dengan mendewakan media.
"Saat ini bangsa kita sedang sakit akut akibat dari pejabat dan sekelompok orang yang suka menebar hoaks untuk perpecahan antar suku, agama, ras dan bahkan merobek nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," imbuhnya.
Kedua, guru adalah senjata utama penghancur keterbelakangan SDM dan ujung tombak peradaban. Karenanya, guru harus diperhatikan secara serius, yang dimulai dari peningkatan SDM, profesi, kesejahteraanya dan skillnya.
"Untuk membantu guru, maka akan ada pelatihan terhadap guru-guru yang dibiayai pemerintah dan juga perhatian kesra para guru honor," katanya.
Ketiga, jadi generasi bermental pejuang. Dihadapan ribuan Siswa-siswi Recis, Ibu Julie Laiskodat menghimbau agar terus banyak belajar dan harus miliki semangat dan mental pejuang untuk tidak boleh kalah terhadap tantangan jaman. Gunakan kemajuam zaman untuk hal-hal baik dan harus mampu untuk mengendalikan diri dari serangan Iptek dan hoaks.
"Saya berharap mental pejuang, berseminya nilai-nilai dan juga mengalahkan hoaks harus dimulai dari SMAK Recis ini, karena Recis adalah sekolah perdana yang saya kunjungi"katanya.
Pertemuan persaudaraan ini di akhiri dengan santap bersama, foto bersama dan jabat tangan bersama yang terus diiringi dengan suara-suara merdu dari para vokalis Recis bersama Band Akustik Recis. (*)
