Berita Kabupaten Ngada

Ini Pesan Julie Sutrisno Laiskodat Saat Kunjungi SMA Katolik Regis Bajawa

suasana hari ini adalah rencana Tuhan dan kunjungan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT ini adalah berkat bagi Civitas Recis.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Suasana saat ketua tim Penggerak PKK NTT, Ny. Julie Laiskodat dan Ny. Mery Jogo saat berkunjung ke SMA Katolik Regina Pacis Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (31/10/2018). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Ketua tim penggerak PKK Provinsi NTT Ibu Julie Sutrisno Laiskodat dan Ibu Mery Jogo mengunjungi SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, Rabu (31/10/2018).

Tepat pukul 07.00 wita, rombongan tim penggerak PKK Provinsi yang didampingi oleh Plt. Bupati Ngada, Bapak Paulus Soliwoa bersama ketua penggerak PKK Kab, Ngada, Ibu Aty Soliwoa dijemput oleh pasukan Marching Band Recis mulai dari Kantor Lurah Trikora menuju SMAK Recis.

Tiba di pintu gerbang Recis, rombongan diterima dengan Za Ngaza dan seluruh Civitas SMAK Recis.

Lalu, Ibu Julie dan Ibu Mery dikalungi selendang oleh Bapak Kepsek Rinu Romanus dan Bapak Anus.

Turut hadir menerima rombongan yakni Kepala Yasukda RD da an Aka, dan pengurus komite, Bapak Isidorus Jawa, Man Tuga, dan juga ketua alumni Recis, Dus Reo.

Selanjutnya, diiringi oleh tarian Ja'i serta diapiti oleh pagar ayu Siwa/i Recis, rombongan diarahkan ke teras Aula Recis. Ketika rombongan sudah berada diteras Aula, lagu Pancasila pun dinyanyikan dengan diiringi oleh Recis Akustik Band.

Seketika, lingkungan SMAK Recis berubah menjadi asri, hikmah, dan tawa riah yang dihiasi oleh semangat persaudaraan.

Dalam suasana cinta dan persaudaraan ini pula, Rinu Romanus selaku Kepsek Recis diberi kesempatan untuk sedikit berbicara.

Dalam suasana santai, Rinu Romanus berujar bahwa Ia sangat yakin pada penyelenggaraan Ilahi. Menurutnya, suasana hari ini adalah rencana Tuhan dan kunjungan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT ini adalah berkat bagi Civitas Recis.

Rinu Romanus juga sedikit menjelaskan tentang keunikan Recis yang sejak berdirinya hingga kini selalu berpihak pada orang-orang kecil. Walaupun demikian Recis tetap berprestasi dalam segala bidang kehidupan.

"Recis adalah sekolah umat dan lahir dari kekurang dan keterbatasan, oleh karena itu sekolah ini tetap menghidupi moto -moto elitis dalam mutu, popolis dalam pelayanan," ujar Rinu, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima POS KUPANG.COM, Rabu (31/10/2018).

Selain itu, Kepsek Recis yang fenomenal ini, menegaskan bahwa, Recis akan selalu mendukung pemerintah dalam hal peningkatan SDM. Karenanya, Romanus mengharapkan ada perhatian dan kerjasama yang humanis antara sekolah dan pemerintah Provinsi.

"Peradaban dunia hanya bisa terwujud jika semua komponen terkait dapat saling kerjasama, semisal memperhatikan tenaga pendidik yang merata, baik sekolah Negeri maupun Swasta dan juga mengharapkan ada kebijakan yang pro-kesejahteraan guru honor,"imbuhnya.

Dalam suasana yang masih diwarnai kegembiraan yang tulus itu, Ibu Mery seagai wakil ketua penggerak PKK Provinsi menegaskan bahwa, perubahan ada pada tangan kaum muda.

Mery mengataka kaum muda harus sejak dini dan dimulai dari diri sendiri untuk menghindari perilaku-perilaku destruktif seperti, seks bebas, narkoba, penyalahgunaan media dan juga hoaks.

"Generasi muda pada saat ini lebih banyak dikendalikan oleh Iptek, sehingga kepribadian dan karakter mereka gampang runtuh. Banyak anak remaja mulai berhubungan seks, penggunaan narkoba, bermental instan dan lebih banyak bersimpati dengan dunia gawai," ujar istri dari Yosef Nae Soi ini.

Diakhir perjumpaan ini, ketua tim penggerak PKK, ibu Julie Laiskodat menjadi guru dihadapan Civitas akademika Recis. I

bu Julie memberikan tiga catatan penting kepada civitas Recis.

Pertama, jadilah generasi yang bebas hoaks. Kemanuan NTT dan juga bangsa ada ditangan kaum muda, karenanya kaum muda harus sedini mungkin menghindari hokas dengan mendewakan media.

"Saat ini bangsa kita sedang sakit akut akibat dari pejabat dan sekelompok orang yang suka menebar hoaks untuk perpecahan antar suku, agama, ras dan bahkan merobek nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," imbuhnya.

Kedua, guru adalah senjata utama penghancur keterbelakangan SDM dan ujung tombak peradaban. Karenanya, guru harus diperhatikan secara serius, yang dimulai dari peningkatan SDM, profesi, kesejahteraanya dan skillnya.

"Untuk membantu guru, maka akan ada pelatihan terhadap guru-guru yang dibiayai pemerintah dan juga perhatian kesra para guru honor," katanya.

Ketiga, jadi generasi bermental pejuang. Dihadapan ribuan Siswa-siswi Recis, Ibu Julie Laiskodat menghimbau agar terus banyak belajar dan harus miliki semangat dan mental pejuang untuk tidak boleh kalah terhadap tantangan jaman. Gunakan kemajuam zaman untuk hal-hal baik dan harus mampu untuk mengendalikan diri dari serangan Iptek dan hoaks.

"Saya berharap mental pejuang, berseminya nilai-nilai dan juga mengalahkan hoaks harus dimulai dari SMAK Recis ini, karena Recis adalah sekolah perdana yang saya kunjungi"katanya.

Pertemuan persaudaraan ini di akhiri dengan santap bersama, foto bersama dan jabat tangan bersama yang terus diiringi dengan suara-suara merdu dari para vokalis Recis bersama Band Akustik Recis. (*)

Suasana saat ketua tim Penggerak PKK NTT, Ny. Julie Laiskodat dan Ny. Mery Jogo saat berkunjung ke SMA Katolik Regina Pacis Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (31/10/2018).
Suasana saat ketua tim Penggerak PKK NTT, Ny. Julie Laiskodat dan Ny. Mery Jogo saat berkunjung ke SMA Katolik Regina Pacis Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (31/10/2018). (istimewa)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved