Berita Kabupaten TTS
Insiden Ledakan di Soe! Satuan Pol PP Kabupaten TTS Beri Dukungan untuk Korban
Satuan Polisi Pamong Praja (Polisi PP) Kabupaten TTS memberi dukungan penuh bagi proses penyembuhan Drs.Istantho A.E Djaha,
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Polisi PP) Kabupaten TTS memberi dukungan penuh bagi proses penyembuhan Drs.Istantho A.E Djaha, korban insiden ledakan di Soe pada Minggu (28/10/2018) petang yang saat ini dirawat di RS Siloam Kupang.
Drs.Istantho A.E Djaha menjadi korban ledakan benda yang tak dikenal di rumahnya pada Minggu sekitar pukul 18.30 Wita setelah ia berusaha memukul benda tersebut dengan hamar.
Baca: Ketua Komisi II DPRD NTT Sesalkan Rumah Adat di NTT Selalu Terbakar
Istantho yang menjabat Sekretaris pada Satuan Pol PP Kabupaten TTS tersebut, langsung dirujuk ke RS Siloam Kupang pada Minggu tengah malam usai sebelumnya mendapat perawatan pertama di RSUD Soe, Kabupaten TTS setelah kejadian.
Ditemui POS-KUPANG.COM pada Senin(29/10/2018) siang di IGD RS Siloam, Kasat Pol PP Kabupaten TTS, Benediktus Maulesu, S.Sos menyatakan mereka memberi dukungan penuh kepada korban Istantho, rekan mereka tersebut agar dapat menjalani proses perawatan medis hingga sehat.
Didampingi Kabid Penanggulangan Kebakaran, Wesli Bureni SH; Kasi Penanggulangan Kebakaran, Agustinus Banunu serta Samgar Selan (anggota), Benediktus menyampaikan dukungan kepada keluarga agar tetap kuat dan menghadapi ujian ini dengan doa.
Benediktus juga menyampaikan syukurnya karena kondisi Istantho sudah dalam keadaan sadar saat mereka jenguk di ruangan A1 IGD RS Siloam pada Senin (29/10/2018) siang.
"Kita beri suport dengan doa dan dukungan supaya Bapak Istantho bisa pulih," ungkapnya.
Benediktus menuturkan, mereka berangkat dari Soe dan tiba di RS Siloam sekira pukul 10.00 Wita menggunakan mobil. Di dalam ruang perawatan, Istantho sudah dapat berkomunikasi dengan isterinya yang mendampingi meski hanya dengan berbisik.
"Kondisi rambutnya terbakar, kemungkinan matanya belum dapat melihat dengan jelas. Tadi dokter coba untuk tanya saat menunjukkan dua jari sampai lima jari, tapi jawabannya dua terus," tutur Benediktus.
Benediktus menjelaskan mereka akan menunggui Istantho hingga sore agar dapat mengetahui hasil pemeeiksaan dari dokter RS Siloam.
"Kemungkinan kita tunggu sampai sore untuk tahu hasil sementaranya seperti apa, karena rencananya jam dua (pukul 14.00 Wita) nanti beliau akan operasi," ujarnya.
Tampak di IGD, isteri Istantho setia mendampingi auaminya bersama beberapa anggota keluarga. Selain itu tampak pula empat anggota polisi dari Polres TTS di sekitar pintu IGD RS Siloam.
Kepada POS-KUPANG.COM di IGD RS Siloam, keluarga menyatakan belum bisa memberikan keterangan terkait kondisi terakhir Istantho. Namun, mereka berharap kondisi mendapat perawatan dan penanganan intensif agar dapat pulih kembali.
"Kita hanya bisa berdoa supaya bisa pulih kembali. Kita tidak bisa komentar karena masih ditangani pihak kepolisian," ungkap ipar korban yang tidak mau ditulia namanya. (*