Berita Life Style
Amerika Dibikin Babak Belur Saat Jendral Sudirman Pakai Taktik Ini. Yuk Simak
Seperti taktik perang gerilya yang pernah dilakukan pasukan RI dalam pertempuran Ambarawa yang berhasil memukul mundur pasukan Sekutu
Peleton tersebut itu akhirnya justru menjadi bulan-bulanan Viet Cong yang telah menunggu dan kemudian menyergapnya dari posisi sayap kanan serta kiri menggunakan taktik tempur hit and run.
Terlalu bersemangat mengejar musuh kemudian masuk jebakan dan dihujani tembakan dialami oleh salah satu peleton Bravo Company, Peleton II, yang dipimpin oleh Letnan Henry Herrick.
Setelah pada menit-menit awal pasukannya berhasil membunuh puluhan Viet Cong, dalam pertempuran sengit yang berlangsung 25 menit, Letnan Herrick telah kehilangan lima orang anak buahnya.
Letnan Herrick yang sedang meminta bantuan lewat radio bahkan menyusul tewas setelah kepalnya dihantam peluru sniper Viet Cong.
Tapi pesan Letnan Herrick untuk meminta bantuan tembakan artileri dan gempuran udara ternyata diterima oleh Kapten Herren.
Ketika pasukan Viet Cong berhasil dipukul mundur, peleton Letnan Herrick kehilangan delapan personil prajurit dan 13 personil lainnya luka-luka.
Upaya untuk mengevakuasi korban yang tewas luka-luka tetap dilakukan kendati di bawah tembakan gencar musuh.
Nasib serupa juga dialami oleh Peleton III Alpha Company. Peleton III yang dipimpin oleh Letnan Bob Taft bertempur melawan sekitar 150 prajurit Viet Cong.
Kendati melawan musuh dalam jumlah lebih besar pasukan Peleton III berhasil mendesak Viet Cong dan kemudian mengejarnya.
Personil Peleton III serta merta melepas ransel punggungnya agar bisa lebih cepat lari mengejar musuh.
Akibatnya Peleton III terputus dari induk pasukan dan masuk jebakan Viet Cong yang telah menyiapkan taktik hit and run.
Ketika sudah memasuki lingkaran jebakan, personil Peleton III dihujani tembakan dari arah kiri dan kanan.
Korban pun berjatuhan termasuk komandan peleton, Letnan Bob Taft.
Posisi Letnan Taft kemudian digantikan oleh anak buahnya, Sersan Lorenzo Nathan yang telah berpengalaman dalam Perang Korea.
Di bawah komando Sersan Nathan pasukan Peletonj III ternyata sanggup bertempur lebih baik dan berhasil memukul mundur pasukan musuh.
Personil Peleton III bahkan berhasil menyatukan diri dengan induk pasukan dan peleton lainnya yang kemudian bergerak maju untuk melancarkan serangan penghancuran terhadap posisi Vietcong.