Berita Nasional

Kesaksian Pembantu Hingga Pesan Terakhir Fransiskus, Begini Kasus Pembunuhan Keluarga di Palembang

tidak mendengar suara letup senjata api pada saat kejadian, ini karena semua kamar di rumah korban kedap suara.

Editor: Rosalina Woso
(SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)
Sarah dan Dewi, dua pembantu keluarga Fransiskus Xaverius Ong saat dimintai keterangannya di Satreskrim Polresta Palembang, Selasa (24/10/2018). 

POS-KUPANG.COM| PALEMBANG -- Masih terlihat trauma, dua pembantu Fransiskus Xaverius ONG, yakni Sarah Pedianti (20), dan Dewi Safitri (28), dimintai keteranga oleh petugas piket Reskrim Polresta Palembang, Rabu
(24/10), sore.

Ketika ditemui di ruang ranmor Polresta Palembang, mereka mengatakan tidak mendengar suara letup senjata api pada saat kejadian, ini karena semua kamar di rumah korban kedap suara.

" semua ruangan di rumah korban kedap suara pak. Jadi saat kejadian kami tidak mendengar apa-apa," ungkap Fitri.

Lanjutnya, pada pagi itu, sekitar pukul 05.30, ia bangun dari tidur kemudian keluar kamar hendak memasak mie buat anak laki-laki majikannya Kathlyn Fransiskus.

" Saya buka pintu saja. Tapi Kathlyn tak bangun-bangun," ungkapnya, sambil ia langsung memasak mie.

Sarah dan Dewi, dua pembantu keluarga Fransiskus Xaverius Ong saat dimintai keterangannya di Satreskrim Polresta Palembang, Selasa (24/10/2018). (SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)
Karena tak bangun-bangun saat itu, sambungnya, ia pun kembali menyuruh Sarah, "saya suruh kembali Sarah untuk membangunkan Kathlyn lagi, namun Sarah langsung teriak kalau liat darah, saya fikir itu mimisan saja, namun Sarah tetap memanggil saya untuk melihat langsung," katanya.

Kemudian, Sarah pun membuka selimut dan melihat sudah banyak darah di tempat tidurnya, tepat di samping kepala korban.

Baca: Kupang dan Beberapa Kota di NTT Diprediksi Hujan. Apa Kotamu Juga Ya?

Baca: Polisi Kantongi Identitas Tersangka Pelaku Utama Pengeroyokan SMKN 5 Kupang

"Kamar Kethlyn bau anyir (Darah-red), karena kamar ada ac. Saya juga tidak tahu korban sudah meninggal atau belum," katanya.

Keduanya langsung berlari menuju ke lantai atas di kamar mendian Fransiskus dan Margaretha namun tidak ada jawabannya.

" Nah saat itu, kepada kedua orang tua Korban di kamar atas, pada saat dipanggil-panggil dari luar kamar majikannya tidak menyahut dan pintu kamar dikunci dari dalam," ungkap keduanya.

Mengetahui hal tersebut kemudian saksi menjerit minta tolong warga setempat. " Pertama kali datang pat RT, Lalu pak RT yang menelepon polisi, " ungkapnya.

Selain memeriksa kedua pembantunya, petugas juga mememeriksa Joko dan Agus yang merupakan karyawan korban.

Namun tak sepatah katanya keluar dari mulut keduanya saat diwawancarai awak media," Sudahlah pak saya
lagi pusing, nanti saja," Ungkap keduanya.

Fransiskus Xaverius Ong (45), bersama istrinya Margareth Yentin Liana (43), dan anak-anaknya Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12
Fransiskus Xaverius Ong (45), bersama istrinya Margareth Yentin Liana (43), dan anak-anaknya Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12 (IST)


Satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya di Kompleks Villa Griya Kebun Sirih kawasan Patal Pusri Palembang, Rabu (24/10/2018).

Melansir Sripoku.com, Rabu (23/10/2018), kejadian itu sontak membuat warga setempat kaget. 

Anggota keluarga tersebut adalah Fransiskus Xaverius Ong (45), Margareth Yentin Liana (43), Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12). 

Baca: Kisah Ratu Cantik Zenobia yang Diarak sebagai Tontonan karena Kalah Perang

Baca: Evi Masamba Pingsan Saat di Pelaminan, Ini Loh Penyebabnya

Baca: Tak Tega Tinggalan Keluarga Hidup Sendiri, Pengusaha Ini Bunuh Diri Satu Keluarga,Sebelumnya ?

Berdasarkan foto dari pihak kepolisian, empat korban tewas terbaring di atas tempat tidur. 

Korban Fransiskus memegang pistol saat jasadnya ditemukan bersebelahan dengan sang istri.

Bukan hanya itu, dua ekor anjing milik keluarga tersebut juga mati dengan luka tembak di dalam bak kamar mandi. 

Selain itu, dua carik kertas yang diduga tulisan Fransiskus ditemukan di meja komputer milik korban. 

Baca: Lulusan dari Dua Kampus Ini Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS di Nagekeo

Baca: Emas untuk Tunggal Puteri Sumba Timur

Baca: Bonafasius Puas dengan PORSENI KORPRI NTT

Foto dua carik kertas tersebut juga dibagikan oleh akun Facebook Tony Candra. 

Pesan pertama bertuliskan, "Aku sudah sangat lelah. Maafkan aku."

Pesan kedua berisi, "Aku sangat sayang dengan anak istriku... choky & snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini."

Selain foto dua carik kertas tersebut, Tony juga membagikan foto Fransiskus bersama keluarganya. 

Keluarga tersebut terlihat bahagia. 

Dilaporkan Sripoku.com, Choky dan Snowy merupakan nama anjing peliharaan keluarga tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pembunuhan Satu Keluarga di Palembang, Kesaksian Pembantu Hingga Pesan Terakhir Fransiskus, http://bangka.tribunnews.com/2018/10/24/pembunuhan-satu-keluarga-di-palembang-kesaksian-pembantu-hingga-pesan-terakhir-fransiskus?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved