Berita Kabupaten Ngada Terkini

Thomas Liko, Kakek 80 Tahun yang Masih Semangat Menjual Kacang Rebus di Kota Bajawa

Usia memasuki 80 tahun jarang ditemui berada di luar rumah untuk bekerja laiknya pekerja produktif yang masih berusia 20 hingga 60 tahun.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Kakek Thomas Liko (80) saat berjualan kacang rebus di Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (18/10/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Usia yang sudah memasuki 80 tahun jarang ditemui berada di luar rumah untuk bekerja laiknya pekerja produktif yang masih berusia 20 hingga 60 tahun.

Tapi usia 80 tahun yang masih produktif bekerja itu ada di Kota Bajawa, Kabupaten Ngada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bekerja serabutan menjual kacang tanah rebus itulah yang dilakukan oleh kakek berusia 80 tahun itu.

Baca: 158.000 Warga Kabupaten Ngada Jadi Sasaran Bulan Eliminasi Kaki Gajah

Kakek yang rambutanya sudah beruban ini berasal dari Bolonga Bomanu Kecamatan Bajawa. Thomas Liko (80) namanya.

Kakek Thomas Liko (80) saat berjualan kacang rebus di Kota Bajawa
Kakek Thomas Liko (80) saat berjualan kacang rebus di Kota Bajawa (POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan)

Opa Thomas begitu ia akrab disapa. Setiap hari ia berjalan kaki keliling Kota Bajawa untuk menjual barang dagangannya. Ada kacang tanah rebus dan markisa didalam kantong yang ia pikul.

Baca: Sebelum Diamankan, Tersangka Peluru Nyasar Tembakkan Hampir 300 Peluru

Keluar dari rumah sekitar pukul 09.00 Wita dan balik ke rumah sekitar pukul 18.00 ketika jualannya sudah laku terjual.

Mengenakan topi, jeket kain berukuran besar ia terlihat melintasi beberapa gang dalam Kota Bajawa.

Dari setiap rumah ia masuk dan menawarkan barang jualannya. Jalannya tertatih-tatih tapi ia tetap semangat menyusuri lorong-lorong di Kota dingin itu.

Jika jualannya habis, ia akan bergegas untuk segera pulang namun jika belum ia akan berusaha untuk bertahan hingga jualan itu habis terjual dan akan kembali ke rumah.

Rupanya semangat sang Opa Thomas sangat mengispirasi banyak orang. Betapa tidak, usia yang sudah 80 tahun masih tetap berjualan untuk mempertahankan hidup dalam keluarga.

Semangatnya sangat luar patut diberi apresiasi. Tak ada kata lelah, capek. Hanya ada spirit semangat hidup yang menebarkan kebaikan kepada orang lain lewat panggilan hidupnya menjadi penjual serabutan.

Tak putus asa dan ada pantang menyerah. Prinsipnya sangat luar biasa. Berjalan menyusuri hiruk pikuknya Kota Bajawa tak membuat ia menyerah, ia tetap berusaha bagaimana jualannya bisa terjual.

Opa Thomas rupanya pejuang yang tak kenal lelah yang tangguh demi bertahan hidup.

"Saya hanya jual kacang rebus dan Markisa saja. Setiap hari keliling Kota Bajawa saja untuk jualan," ujar opa Thomas, ketika ditemui POS- KUPANG.COM, Kamis (18/10/2018).

Ia mengaku setiap pekerjaan yang digeluti adalah berkat dan sangat mulia. Tak ada didunia ini yang hanya duduk lalu uang datang, tapi harus bekerja terlebih dahulu baru bisa mendatangkan uang.

"Ini untuk biaya hidup keluarga sepupu. Saya keluar dari rumah jam 09.00 pergi dan pulang jam 18.00 Wita," ujar opa Thomas.

Ia mengaku sudah terbiasa setiap hari berjalan kaki mengelilingi kota Bajawa. Tidak hanya berjalan keliling ia juga masuk ke rumah-rumah warga dan kantor pemerintah di Kota Bajawa.

"Kalau laku semua jualan saya bisa dapatkan 100 hingga 200 ribu rupiah setiap hari," ujar opa Thomas.

Ia mengaku tak pernah berpikir untuk menyerah begitu saja. Hidup adalah sebuah anugerah yang perlu diperjuangkan.

Jika tidak ada usaha untuk mempertahankan hidup, maka akan mati dan tidak bisa mengharapkan orang lain yang membiayai hidup seseorang.

"Saya tetap mau menjual kacang rebus. Hingga nanti sudah tidak bisa lagi untuk berjalan," ujar opa Thomas. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved