Berita Kabupaten Ngada

50 Guide Ikut Ujian Sertifikasi Profesi di Bajawa

Ujian sertifikasi profesi itu diselenggarakan atas kerjasama LSP Pariwisata Komodo Flores dan Asdep Pengembangan SDM Pariwisata

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/GORDY DONOFAN
Suasana kegiatan ujian sertifikasi profesi yang diselenggarakan oleh LSP Komodo Flores yang melibatkan pemandu wisata di Hotel Endelweis Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Selasa (16/10/2018) malam. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sebanyak 50 orang pemandu wisata (guide) mengikuti ujian sertifikasi profesi.

Ujian sertifikasi profesi itu diselenggarakan atas kerjasama LSP Pariwisata Komodo Flores dan Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata.

Baca: di Kota Kupang! Taman Nostalgi Perlu Ditata Ulang

Kegiatan digelar di Hotel Endelweis Bajawa JL. Jenderal Ahmad Yani, No. 76, Tanalodu, Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Selasa (16/10/2018) hingga Sabtu (20/10/2018).

Dalam ujian sertifikasi profesi itu menghadirkan satu orang asesor dari LSP Pariwisata Komodo Flores yaitu, Paulus Liut.

Hadir dalam kegiatan pembukaan kegiatan, perwakilan Asita, Perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia Ngada, Dinas Pariwisata Ngada, dan 50 orang guide.

Asesor Pemandu LSP Komodo Flores, Paulus Liut, kepada POS KUPANG.COM, menjelaskan, kegiatan ujian sertifikasi keahlian adalah untuk memastikan seorang guide itu apalah sudah kompeten dan ahli dalam bidang yang digeluti itu.

"Ini agak berbeda. Ini bukan pelatihan tapi ini ujian. Ada beberapa point ujian diri sendiri atau asesment mandiri. Artinya ketika kita menyatakan bahwa kita adalah pemandu wisata. Apakah kita sudah kompeten atau belum kompten. Kita sekarang mau uji diri sendiri apakah saya ini benar adalah sebagai pemandu," papar Paulus.

Ia mengatakan tujuan lainnya adalah supaya mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa seseorang itu sudah profesional sebagai pemandu wisata.

Ia menjelaskan dalam ujian ini adalah soal BK (Belum Kompeten) dan K (Sudah Kompeten). Kalau memang hasilnya nanti belum Kompeten berarti harus belajar lagi dan yang menilai itu adalah diri sendiri dan asesor dari LSP sendiri.

"Kalau kita pemandu wisata itu nanti ada ujian tertulis, wawancara, karena pemandu orang lapangan kita akan turun ke lapangan. Misalkan kita ke tempat wisata yang ada di Ngada," ujar Paulus.

Menurut Paulus ada tiga hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemandu (guide). Tiga poin itu atitude, knowledge dan skill.

Ketiga hal ini menjadi satu kesatuan yang harus dimiliki oleh seorang pemandu dan tidak bisa dipisahkan.

Baca: Lakalantas di Jalan Gatot Subroto! Dua Warga Ende Merenggang Nyawa

"Tiga poin penting menurut saya bagi seorang pemandu yaitu, atitude, knowledge dan skill. Atitude misalkan, bagaimana prilA
laku kita terhadap wisatawan, sikap kita, soal Knowledge itu bagaimana pengetahuan kita tentang wisata, kalau skill itu soal bahasa, bagaimana soal kemampuan kita soal bahasa. Tiga hal ini harus berjalan bersama dan harus satu paket. Bagi saya tiga paket ini tidak bisa dipisahkan," ujar Paulus.

Ia menyatakan LSP Komodo Flores tidak mengeluarkan sertifikat profesi keahlian kepada para guide. LSP hanya merekomendasikan saja. Yang akan mengeluarkan sertifikat itu adalah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved