Beriga Gempa Bumi
BNPB Tegaskan Soal Hubungan Antara Gempa Situbondo dan Gempa Palu, Ini Jumlah Korbannya
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, memastikan gempa Situbondo tidak berkaitan dengan gempa Palu, Sulawesi Tengah.
POS-KUPANG.COM - Ada yang mengaitkan gempa Situbondo Jawa Timur dengan Gempa Palu Sulawesi Tengah.
Namun, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, memastikan gempa Situbondo dini hari tadi tidak berkaitan dengan gempa Palu, Sulawesi Tengah.
Penegasan BNPB soal kaitan gempa Situbondo dan gempa Palu itu dikatakan Sutopo Purwo Nugroho pada Kamis (11/10/2018).
"Gempa di Situbondo tidak ada kaitan dengan gempa di Palu. Beda sumbernya," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur.
Sutopo mengungkapkan ada tiga orang korban meninggal dunia akibat gempa tersebut. Mereka menjadi korban karena tertimpa bangunan runtuh.
"Ini kan terjadinya malam. Kebanyakan sedang tertidur," jelas Sutopo.
Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 51 rumah yang rusak pasca gempa tersebut.
Baca: Indonesia Diguncang Gempa, Inilah Drama Korea yang Bercerita Tentang Gempa Bumi
Gempa Situbondo terjadi dini hari tadi yang berpusat di 61 kilometer timur laut Situbondo dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa juga dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Timur.
Data Korban Gempa Madura
Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR guncang Pulau Sapudi Madura, Kamis (11/10/2018) dini hari tadi.
Pusat gempa berada di 55 kilometer di kedalaman 12 kilometer arah timur laut Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep jumlah korban meninggal dunia sebanyak tiga orang.
Tak hanya itu, puluhan rumah warga pun hancur akibat guncangan gempa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
Baca: Gempa Situbondo, Kenali 7 Faktor Alam yang Buat Indonesia Rawan Gempa Bumi, Masuk Ring of Fire
Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Rahman mengatakan, gempa magnitudo 6,4 Situbondo di Sumenep tersebut mengakibatkan 25 rumah warga mengalami kerusakan dan tiga orang meninggal dunia.
Ketiga korban meninggal dunia yakni H Nadar (60), Nuril Kamelia (7) dan Suhamar (70), warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Sumenep, Madura.

Korban yang sebelumnya menjalani pemeriksaan di Puskesmas Sapudi, jenazahnya kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
“Kami masih terus menyisir para korban akibat gempa ini bersama tim Tanggap Bencana,” kata Rahman, Kamis (11/10/2018) mengutip Surya.co.id.
Baca: Korban Meninggal Gempa Sulteng 2.073 Jiwa! Korban Meninggal Sudah Dimakamkan
Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Fadilah Zulkarnain melalui Kasubag Humas Ipda Agus Suparno menjelaskan, aparat kepolisian langsung diterjunkan ke lokasi korban bencana di Pulau Sapudi pasca gempa yang mengguncang, Kamis (11/10/2018) dini hari.
Aparat kepolisian bersama tim Tagana terus berupaya mengidentifikasi korban, baik korban meninggal ataupun korban luka.
“Untuk kerugian material masih dalam proses didokumentasikan secara keseluruhan,” kata Agus Suparno.
Sedangkan sejumlah rumah yang rusak terdapat di empat kecamatan baik di daratan Sumenep maupun kepulauan tersebar di Kecamatan Gayam.
Rumah warga yang mengalami rusak parah dan retak-retak, di antaranya ada di Desa Kaloang dan Desa Jambuir.
Satu masjid di Desa Gendang Timur rusak. Di Kecamatan Bluto juga terdapat rumah rusak di Desa Kapedi.
Di Kecamatan Batang-batang, terdapat rumah rusak di Desa Nyabakan Timur.
Dan Kecamatan Kalianget Sumenep. Terdapat rumah rusak dialami warga Desa Kertasada, Sumenep.
“Total rumah yang rusak sebanyak 25 rumah yang rusak akibat gempa,” sambungnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinis Jawa Timur langsung menggelar rapat dadakan untuk menangani korban gempa di wilayahnya.
Gubernur Jatim, Soekarwo langsung mengumpulkan sejumlah instansi terkait untuk segera mengambil langkah cepat usai terjadi bencana gempa bumi di timur laut Situbondo, Kamis (11/10/2018) dini hari itu.
Hal Ini dilakukan sebagai langkah dan upaya segera untuk menangani kerusakan dan korban.
"Kami jam 07.00 sudah rapat untuk menyikapi bencana gempa yang melanda sebagian wilayah Jatim. Ini masih berlangsung," terang Sekdaprov Jatim, Heru Cahyono, Kamis (11/10/2018).
Sementara ini, korban luka-luka yang rata-rata patah tulang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Berikut ini Ini identitas korban luka-luka:
1. Aswiya, (65),warga Dusun Pancor, Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Sapudi
2. Sudik, (60) warga Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Kecamatan Gayam.
3. Hj Nasia, (55), Dusun Jambusok, Desa Prambanan,
4. Ny Rinami, (70), warga Dusun Guder Dejeh Desa Nyamplong.
5. Muhawiya, (60), warga Dusun Karang Nyior Desa Prambanan.
6. Buhama, (65) warga Dususn Karang Nyior Desa Prambanan.
7. H Samsu, (65) warga Dusun Kon Laok, Desa Prambanan.
8. Su'aida, (55) warga Kon Laok Desa Prambanan
9. Sarwini, (50) warga Dusun Jambusuk Desa Prambanan.
Semua korban ini mengalami luka-luka bahkan ada yang patah tulang karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah saat terjadi gempa.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Penegasan BNPB Soal Kaitan Gempa Situbondo dan Gempa Palu, Ini Data Jumlah Korbannya, http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/11/penegasan-bnpb-soal-kaitan-gempa-situbondo-dan-gempa-palu-ini-data-jumlah-korbannya?page=all.
Editor: Murhan