Berita Kabupaten TTS
Pemda TTS Alokasikan Dana Tanggap Daruat Senilai 1,5 Miliar
Pemerintah Kabupaten TTS tahun 2018 mengalokasikan anggaran belanja tak terduga untuk tanggap darurat bencana senilai 1,5 Miliar.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM|SOE – Pemerintah Kabupaten TTS tahun 2018 mengalokasikan anggaran belanja tak terduga untuk tanggap darurat bencana senilai 1,5 Miliar. Dana ini dialokasikan guna mengatasi masalah bencana yang datang tak terduga.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten TTS, Adi Tallo kepada pos kupang, Rabu ( 3/10/2018) di ruang kerjanya. Adi mengatakan, untuk mencairkan dana tersebut, butuh pernyataan bencana yang ditandatangani bupati TTS. Pernyataan bencana tersebut, dibuat berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD terhadap dampak suatu bencana yang terjadi.
" Pemda sudah alokasi dana untuk mengantisipasi jika terjadi bencana sewaktu-waktu. Namun penggunanya membutuhkan pernyataan bencana yang dikeluarkan bupati," ungkap Adi.
Ketika disinggung terkait angin kencang dan gempa yang beberapa kali menghantam propinsi NTT ( di TTU dan Sumba Timur) Adi mengaku, angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten TTS dua pekan terakhir tidak sampai menimbulkan kerusakan bangunan atau pun korban jiwa. Sedangkan gempa di TTU dan Sumba Timur dampaknya tidak sampai ke Kabupaten TTS.
" Angin kencang yang dua pekan terakhir melanda Kabupaten TTS dan Propinsi NTT pada umumnya tidak berdampak pada terjadinya bencana. Sedang gempa yang terjadi di TTU dan Sumba Timur tidak berdampak pada Kabupaten TTS," jelasnya.
Adi mengingatkan masyarakat Kabupaten TTS untuk selalu waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa bumi tektonik. Pasalnya, Kabupaten TTS juga terletak pertemuan antara lempeng Indo'Australia dan lempeng Eurasia.
Oleh sebab itu, jika terjadi gempa dengan kekuatan di atas 5 SR dengan kurun waktu lebih dari 1,5 menit, bagi warga yang tinggal dekat pesisir laut diminta untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih tinggi. Pasalnya gempa tersebut berpotensi terjadinya tsunami.
" untuk teknis peringatan dini terhadap bencana kita di Kabupaten TTS memang belum memiliki alat tersebut. Hal ini terkendala biaya yang mahal. Oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan, kami selalu mensosialisasikan terkait potensi bencana yang terjadi di Kabupaten TTS dan bagaimana untuk menyelamatkan diri. Selain bencana banjir, kekeringan, angin puting beliung dan tanah longsor, letak Kabupaten TTS yang berada di antara dua lempeng benua memiliki potensi terjadinya gempa akibat dampak tabrakan dua lempeng bumi tersebut. Oleh sebab itu, kewaspadaan masyarakat harus selalu terjaga," pungkasnya. (*)