Berita Gempa Sumba

Arief Tyastama Sebut Gempa di Sumba Belum Termasuk Bencana

Kejadian gempa bumi yang mengguncang Pulau Sumba, Selasa (2/10/2018), belum termasuk bencana tapi hanya kejadian bahaya.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Robert Ropo
Warga di Kelurahan Hambala sedang mendengarkan sosialisasi gempa dan tsunami dari tim gabungan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Kejadian gempa bumi yang mengguncang Pulau Sumba, Selasa (2/10/2018), belum termasuk bencana tapi hanya kejadian bahaya.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama menyampaikan hal itu saat memberikan sosialisasi gempa bumi dan tsunami kepada warga di Kelurahan Hambala dan Kelurahan Kambajawa di Kecamatan Kota Waingapu, Rabu (3/10/2018).

Menurut Arief, dikatakan bencana harus ada akibat dari gempa bumi tersebut seperti kerugian jiwa, material, dan kerugian ekonomi, namun ini tidak ada.

Baca: Di TTU Baru 300 Lebih Orang Daftar CPNS, Ini Penyebabnya

"Sekarangkan terjadi hanya kejadian gempa bumi dan masyarakat panik saja kemudian lari berhamburan dan mengungsi saja. Ini hanya kejadian bahaya dan belum digolongkan bencana karena tidak ada korban jiwa, material dan tidak ada kerugian ekonomi," jelas Arief.

Baca: BK-Diklat Nagekeo Mulai Terima Berkas Pelamar CPNS, Ini Jumlahnya

Sementara terkait informasi bahwa ada kerugian material berupa bangunan rumah warga rubuh akibat gempa bumi di bagian selatan Sumba Timur, Arief mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi.

"Kalau soal informasi itu silahkan konfirmasi langsung ke BPBD," ungkap Arief.

Arief juga mengimbua terkait informasi palsu atau HOAX yang beredar di media sosial mengenai akan terjadinya gempa bumi susulan yang lebih besar dan isu akan terjadinya tsunami di wilayah Sumba Timur dan sekitamya, pihak menyampaikan pernyataan sebagai bertama yakni pertama berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.

Selain itu, kedua, wilayah Pulau Sumba merupakan wilayah yang memliliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi setiap saat, namun hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara akurat
kapan gempa bumi akan terjadi, bahkan sampai menentukan waku serta kekuatan kejadian gempabumi.

Ketiga untuk itu dihimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu tersebut dan tetap tenang serta selalu mengikuti informasi terkini terkait keJadian gempa bumi dan tsunami melalui web resmi BMKG (www.bmkg.go.id) atau langsung menghubungi kantor BMKG stasiun Geofisika Waingapu.

Arief juga menfatakan, sejauh ini alat pendekteksi Gempa ada dua terpasang di daratan pulau Sumba yakni satu di Sumba Timur dan satunya di Sumba Barat Daya, dalam deteksi gempa pihaknya tidak hanya menggunakan dua alat itu saja tetapi juga terkoneksi dengan peralatan Deteksi gempa di NTB dan Bali. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved