Berita Kabupaten Ngada
Maladhawi Jadi Kampung KB Kedua di Wolomeze-Ngada
Kampung Maladhawi di Desa Nginamanu Selatan, Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada, dicanangkan menjadi kampung Keluarga Berencana
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Kampung Maladhawi di Desa Nginamanu Selatan, Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada, Selasa (25/9/2018) dicanangkan menjadi kampung Keluarga Berencana (KB).
Maladhawi menjadi kampung kedua di kecamatan itu yang dicanangkan menjadi kampung KB.
Baca: Marak Perdagangan Pakaian Bekas di Maumere. Ini Keuntungannya
Baca: OMBUDSMAN Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Siswa SMA/SMK di Kota Kupang
Pencanangan Kampung KB dilakukan staf Ahli Bupati Ngada, Maxi Neto -mewakili Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa.
Hadir pada saat pencanangan Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Fitalis Fole, bersama staf, Kabag Admas Martinus P. Langa, Sekcam Wolomeze Dauk Gerardus, Kepala Desa Nginamanu Selatan Fitalis Keo, para tokoh masyarakat dan tokoh agama dan masyarakat desa Nginamanu Selatan.
Rombongan diterima dengan ritual adat 'Pau Manu' di pintu masuk kampung adat itu sekaligus meresmikan kampung itu dengan penandatanganan prasasti, sebagai kampung KB. Kemudian memasuki kampung untuk seremonial lanjutan.
Siaran pers yang diterima POS KUPANG.COM, Kamis (27/9/2018) menyebutkan, Pencananangan kampung KB ditandai dengan penabuhan gong oleh pejabat yang mewakili Bupati Ngada Maxi Neto, didampingi Kadis Dukcapil Fitalis Fole dan Kepala Desa Nginamanu Selatan Fitalis Keo.
Meningkatkan Kualitas Hidup
Plt. Bupati Ngada, Paulus Soliwoa dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Bupati, Maxi Neto, mengatakan, dalam arah kebijakan pembangunan nasional pemerintah, BKKBN diberi mandat untuk menyukseskan salah satu agenda prioritas (Nawacita nomor 5), yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, pada dimensi pembangunan manusia di bidang kesehatan dan mental/karakter.
Dikatakan, Pemerintah juga mengamanatkan BKKBN agar memperkuat upaya pencapaian target/program yang dapat memperkuat upaya pengendalian penduduk dan keluarga berencana 2015-2019. Agar target ini dapat dicapai maka dilakukan kegiatan nyata yakni dengan membentuk Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB).
Dijelaskan Plt. Bupati Soliwoa, manfaat program KB diharapkan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil dan nelayan di seluruh tanah air.
Sehingga, program KB kembali bergema dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di kampung-kampung dan desa-desa.
Terkait dengan itu, Plt. Bupati Soliwoa mengemukakan, program kampung KB agar dapat memberi kontribusi maksimal bagi upaya kabupaten Ngada dalam pengendalian penduduk yang kemudian berpengaruh terhadap pembangunan dan menekan lajunya pertumbuhan penduduk.
"Kita bangga karena laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Ngada bisa ditekan. Dan tahun 2017/2018 angka kelahiran total di Kabupaten Ngada dapat di tekan dan turun menjadi 4 persen sesuai target," kata Soliwoa.
Ditegaskannya, Program Kampung KB sangat diperlukan. Sebab jika program KB berhasil akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan keluarga pra-sejahtera.
"Dengan ditetapkannya kampung Maladhawi sebagai Kampung KB akan mendorong pembangunan masyarakat yang sejahtera mulai dari tingkat keluarga," jelas Plt. Bupati Soliwoa.
Drop Out Peserta KB
Soliwoa mengingatkan, program KB di Ngada belum maksimal. Angka drop out peserta KB masih sangat tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan program KB yang berhasil sangat dibutuhkan sinergisitas dengan pembangunan bidang lain seperti: pendidikan dan kesehatan sehingga dapat memberikan harapan kepada masyarakat akan kehidupan yang lebih sejahtera.
Kepala Desa Nginamanu Selatan, Fitalis Keo dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Dukcapil yang telah menaruh perhatian kepada masyarakat desa yang dipimpinnya dalam meningkatkan kualitas sumber dana manusia melalui program Kampung KB.
Dia juga menyampaikan kini desa Nginamanu Selatan sudah sedikit lebih maju, dibanding beberapa waktu silam dimana desa ini masuk kategori daerah terpencil.
“Belum terlalu lama desa kami ini terbuka isolasi sejak dibukannya akses jalan. Namun kami terus menaruh harapan agar ke depan perlu adanya peningkatan akses jalan yang sudah ada guna mendukung berbagai program pembangunan bidang lainnya yang sudah masuk ke sini,” pinta Fitalis.
Sementara, Sekcam Wolomeze, Dauk Gerardus, selaku panitia kegiatan melaporkan, proyeksi penduduk kecamatan wolomeze setiap tahun mengalami peningkatan.
Pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi keluarga dan remaja masih terbatas.
Para Suami Belum Sadar
Selain itu, kata Dauk, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif (pria/suami) dan rendahnya kesadaran para suami ikut posyandu.
Masih juga ada masalah lain, yaitu rendahnya pemahaman pola asuh anak dan pola hidup bersih/sehat (PHBS) juga menjadi persoalan yang dihadapi di deaa Nginamanu Selatan.
Persoalan ini, tambah Dauk, menimbulkan rendahnya ketahanan keluarga yang berimbas pada rendahnya derajat kesehatan keluarga.
Tumbuh kembang anak yang tidak seimbang antara fisik dan psikis. Keadaan ini menjadi beban tambahan bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan dan menyediakan fasilitas-fasilitas umum.
Program Kampung KB, dilaporkan Dauk, bertujuan untuk percepatan pembangunan di semua aspek kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung.
Selain itu program ini bertujuan untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mendampingi dan membina masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan jumlah peserta KB aktif; meningkatkan ketahanan keluarga; dan meningkatkan pemberdayaan keluarga.
Selain itu, juga bertujuan untuk menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga; menurunkan angka usia putus sekolah; meningkatkan derajat kesehatan; menigkatkan sarana dan prasarana kampung; meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung; dan meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan sasaran langsung semua keluarga yang ada di desa Nginamanu Selatan.
Untuk di ketahui, desa Nginamanu Selatan terdiri atas 3 dusun, 9 RT dan 110 Kk. KK prasejahtera 37, KK KS I 65, KK KS II sebanyak 11 dari jumlah penduduk 565 jiwa.
Jumlah PUS 79, KB aktif 51 PUS (66,23 persen), Unmeetneed 28 PUS (33, 77 persen), KB pria/suami tidak ada, BKB dua kelompok, BKR dan BKL belum terbentuk. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kampung-kb-di-ngada_20180927_112034.jpg)