RM BTS Sampaikan Pidato di Sidang Umum PBB, Tangannya Terlihat Gemetar, Nervous?

POS-KUPANG.COM - Terlihat tenang dan memukau saat memberikan pidato singkat di Sidang Umum PBB, media Korea soroti tangan RM BTS yang gemeteran, ini buktinya.

Berikan pidato yang mengesankan di hadapan petinggi dunia, kira-kira apakah RM nervous?

Nampaknya hal itu sudah pasti dirasakan olehnya.

Sosok leader BTS ini memang tengah menjadi sorotan dunia.

Pasca pidato singkatnya tentang kampanye Love Yourself, perhatian dunia tertuju kepadanya dan tentunya grup BTS sendiri.

Meski sudah sering manggung di hadapan ribuan fans di berbagai negara, nampaknya gugup dan nervous sudah menjadi bagian dari kehidupan para member BTS.

Apalagi berpidato singkat di hadapan para petinggi dunia tentunya bukan hal mudah.

Baca: Haringga Sirila Korban Pengeroyokan Oknum Bobotoh, Ini Pesannya Untuk Persija Sebelum Meninggal

Meski terlihat begitu tenang saat berpidato dalam bahasa Inggris, rupanya RM tetap merasakan deg-degan dan nervous.

Hal tersebut terbukti dari rekaman singkat yang didapat fans BTS, ARMY, berikut ini.

Video singkat merekam tangan RM yang gemetar mendadak viral hingga menjadi sorotan media Korea, Insight.

Meski tangan RM terlihat luar biasa gemetar, itu tak menyurutkan dirinya untuk memberikan pesan kepada generasi muda dunia.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pada 24 September pukul 12 siang waktu setempat, UNICEF meluncurkan kemitraan baru mereka "Generasi Tanpa Batas" di Sidang Umum PBB ke-73, sebagai bagian dari strategi pemuda PBB, "Youth 2030."

Baca: Formasi Khusus Eks Tenaga Honorer K2 di Manggarai Barat 3 Orang, Semuanya untuk Guru

Peluncuran dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dari United Nations António Guterres, Presiden Rwanda Paul Kagame, Utusan Pemuda PBB Jayathma Wickramanayake, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

"Generation Unlimited" adalah kemitraan global baru yang "didedikasikan untuk meningkatkan peluang dan investasi untuk anak-anak dan generasi muda berusia 10 hingga 24" dan mencakup pesan, "waktu kita, giliran kita, dan masa depan kita yang tak terbatas."

Sebagaimana dijelaskan oleh UNICEF Direktur Eksekutif Henrietta Fore, adalah untuk membiarkan suara-suara orang muda didengar, dan bertujuan untuk semua pemuda, terutama anak perempuan, dalam pembelajaran, pelatihan, atau pekerjaan sesuai usia pada tahun 2030.

Baca: BREAKING NEWS: Menpora Imam Nahrawi Hentikan Sementara Pertandingan Liga 1 2018 untuk Haringga Sirla