Berita Kota Kupang Terkini
Keluarga Korban Pembunuhan Minta Pelaku Segera Ditangkap
Keluarga almarhum Yanto Blegur (25), korban pembunuhan yang ditemukan dengan kondisi luka tusukan pada Senin (24/9/2018) pagi di pabrik batako
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Keluarga almarhum Yanto Blegur (25), korban pembunuhan yang ditemukan dengan kondisi luka tusukan pada Senin (24/9/2018) pagi di pabrik batako di Jalan Lasitarda RT 12/RW 003 Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, mengharapkan agar pelaku yang menghilangkan nyawa pemuda Alor ini segera ditangkap.
Frengky Blegur (33), saudara sulung korban kepada POS-KUPANG.COM saat menunggui proses visum di Ruang Pemulazaran Jenazah RS Bhayangkara Drs. Titus Ully pada, Senin siang mengungkapkan, pihak keluarga menyerahkan dan mempercayakan proses pengungkapan kasus kematian yang menimpa adik lelaki keduanya ini kepada polisi.
"Kita percayakan penanganannya kepada Polisi, harapan keluarga semoga pelaku segera tertangkap," ungkap Frengky.
Baca: Honorer K2 Berdemo di DPRD Ende
Frengky menuturkan, ia mendengar kabar tentang adiknya ini dari seorang kerabat yang tinggal di daerah Lasiana, berdekatan dengan tempat tinggal korban pada Senin pagi.
Kerabatnya, Jhon, memberitahukan kepadanya bahwa adiknya terluka akibat tertikam senjata tajam.
Baca: Posisi Juli 2018, Asset BPR di NTT Tembus Rp 718 M
"Saya tinggal di Sikumana. Dalam pikiran saya, harus turun (ke Lasiana) untuk menjemput adik saya supaya dilarikan ke rumah sakit segera supaya mendapat pertolongan. Tapi ternyata waktu tiba di lokasi, masyarakat sudah banyak, ada polisi, adik saya sudah "tidak ada" lagi," kenang Frengky.
Frengky menuturkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari beberapa kerabat, pada Minggu malam, Yanto sempat terlibat pertengkaran.
"Dua jam sebelum kejadian, dia kabarnya sempat terlibat pertengkaran dengan rekannya. Kejadiannya penikaman sekitar pukul 02.00 Wita (Senin subuh). Saya menyesal kenapa harus diselesaikan dengan cara seperti ini," lanjutnya.
Frengky juga menceritakan, ia melihat sendiri kondisi mayat adik keduanya itu.
"Kondisinya ada luka tikaman di leher, dada, sekitar rusuk juga ada. Beberapa luka tikaman, seperti menggunakan parang pendek," tutur Frengky.
Seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian menceritakan, ia sempat mendengar bunyi seperti perkelahian dan kejar-kejaran tak jauh dari tempatnya berjualan pada Senin dinihari. Namun, lelaki yang tak mau ditulis namanya ini mengaku tidak sempat memeriksa apa yang terjadi pada tengah malam itu.
"Saya sempat dengar ada suara-suara perkelahian dan semacam kejar-kejaran di sini (sekitar tempat kejadian) tadi malam, hanya saya tidak coba untuk lihat lagi. Terkejut, pagi-pagi ada yang bilang ada mayat korban pembunuhan," ungkap lelaki itu.
Autopsi
Pada Senin (24/9/2018) siang, puluhan anggota keluarga berkumpul di sekitar Ruang Pemulasaran Jenazah RSB Kupang. Mereka menunggu proses autopsi yang akan dilaksanakan pada jasad Yanto Blegur.
Namun kepada keluarga yang diwakili Kelvin Weni dan Frengky Blegur, pihak kepolisian dan RSB menyampaikan bahwa proses autopsi baru bisa dilaksanakan pada Selasa (25/9/2018) setelah dokter forennsik RSB tiba di Kupang.
Sehingga, setelah dilakukan visum oleh dokter umum, jenazah akan dibawa ke RSDU Prof Johannes untuk disimpan dalam freezer.
Pihak keluarga pun menyetujui pelaksanaan outopsi sesuai dengan informasi dari polisi dan RSB. Namum, sebagai penghormatan mereka akan tetap menunggui mayat korban di rumah sakit hingga selesai proses berlangsung.
Di mata Frengky Blegur, almarhum adiknya itu adalah seorang pribadi yang baik dan rajin bekerja, meski sebagai pemuda diakuinya adiknya juga termasuk pemuda yang agak nakal. Frengky mengatakan pihak keluarga akan mengebumikan almarhum Yanto di Kupang setelah proses autopsi selesai. (*)