Berita Kabupaten Nagekeo Terkini

Maria dan Celsi Ajak Pedagang di Pasar Danga Jangan Buang Sampah Sembarangan

Belasan siswa SDK Yohanes Paulus Danga ikut dalam membersihkan sampah di Pasar Danga.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Suasana saat siswa SDK Yohanes Paulus Danga di Mbay saat baksos di Pasar Danga Kabupaten Nagekeo, Jumat (14/9/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY - Belasan siswa SDK Yohanes Paulus Danga ikut dalam membersihkan sampah di Pasar Danga.

Para siswa yang ikut membersihkan sampah dalam rangka memperingati World Clean Up Day 15 September 2018.

Siswa SDK Yohanes Danga, Maria Anjelina Temi (10) mengaku senang terlibat dalam aksi memungut sampah di Pasar Danga.

Baca: Jumlah Penduduk TTU yang Hanya Tamat SD Tertinggi

Maria mengajak masyarakat Nagekeo agar tidak membuang sampah sembarang.

"Kami anak-anak sekolah sangat peduli dengan kebersihan lingkungan. Mari kita wujudkan Gelisa yaitu, Gerakan Lihat Sampah Angkat, kalau ada lihat sampah langsung dibuang pada tempat yang disediakan," ajak Maria.

Siswa lainnya, Celsi Teguh (10) mengaku senang dalam aksi itu. Ia mengaku dirumah orangtua sudah mengajarkan agar tertib menjaga kebersihan lingkungan.

Ua mengungkapkan jangan membuang sampah disembarang tempat. Cintailah lingkungan dan tidak boleh mencemari lingkungan.

"Disekolah kami diajarkan agar kalau ada sampah dibersihkan dan dibuang ditempat yang sudah disediakan," ujar Celsi.

Siswa lainnya, Elpin Ja (9) mengaku sampah yang menumpuk disembarang tempat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Sehingga kepada para pedagang dan penjual serta masyarakat Nagekeo, Elpin mengajak agar sampah yang ada jangan dibiarkan begitu saja diseputaran dimana tempat tinggal.

Sampah harus ditempatkan ditempat yang sudah ditentukan.

Sebagai manusia tentu sangat membutuhkan lingkungan yang asri serta tidak tercemar oleh berbagai sampah.

"Saya ajak kita semua untuk tidak boleh membuang sampah digot-got dan dijalan raya. Harus ada budaya malu jika membuang sampah disembarang tempat," papar Elpin.

Sementara Guru SDK Yohanes Dang, Angela Ngode, mengatakan, kegiatan dalam rangka World Clean Up Day merupakan wujudkan rasa kepedulian semua orang akan kebersihan lingkungan.

Semua orang memiliki tanggungjawab moril dalam memilihara kebersihan lingkungan sekitar. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga kebersihan lingkungan.

"Kami mendapat undangan sehingga kami ikut dalam aksi ini. Kami diminta dengan siswa membersihkan pasar Danga.
Kami disekolah anak-anak dan guru itu biasa melaksanakan kerja bakti bersama. Ajakan kami adalah agar sampah-sampah tidak boleh buang sampah disembarang tempat," ujar Angela.

Angela juga mengaku ketika suasana pasar bersih, pasti orang datang berkunjung dan belanja barang disini. Namun jika tidak maka orang akan menghindar. Diharapkan agar semua tertib diri dengan tidak membuang sampah disembarang tempat.

"Kita kan datang belanja. Seharusnya mereka yang menjaga agar kebersihan lingkungan tetap terjaga. Bukan kita, tapi ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap lingkungan," ujar Angela.

Ia mengaku kedepan anak-anak harus diajak untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Anak-anak harus diajarkan sejak dini sehingga mereka paham dan tidak membuang sampah disembarang tempat. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved