Berita Pendidikan
Taman Bacaan Pelangi Buka Perpustakaan ke-100 di SDK Nangapanda 1
Peresmian Perpustakaan Taman Bacaan Pelangi ke-100 di SDK Nangapanda I dilakukan Asisten 1 Setda Ende, Kornelis Wara.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius
POS KUPANG.COM|KUPANG - Taman Bacaan Pelangi asuhan Nila Tansil membuka perpustakaan yang ke-100 di SDK Nangapanda 1, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Kamis (13/8/2018).
Peresmian Perpustakaan Taman Bacaan Pelangi ke-100 di SDK Nangapanda I dilakukan Bupati Ende, Ir. Marsel Petu, yang diwakili Asisten 1 Setda Ende, Kornelis Wara.
Hadir pada persemian itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Ende, Petrus Guido No, Founder Taman Bacaan Pelangi Nila Tanzil, para pemuka adat, camat dan lurah setempat. Hadir pula Bupati Nagekeo terpilih, dr. Yohanes Don Bosco Do, bersama ibu serta masyarakat Nangapanda.
Baca: Prabowo-Sandiaga akan Membentuk Tim Turbulensi Ekonomi
Bupati Ende, Ir. Marsel Petu, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten 1 Setda Ende, Kornelis Wara, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada pengelola dan pengurus Taman Bacaan Pelangi atas kepeduliannya membantu pemerintah, termasuk Pemda Ende, dengan mendirikan dan mengembangkan Taman Bacaan.
Menurut Bupati Marsel, mendirikan Taman Bacaan di SDK Nangapanda I merupakan pencapaian luar biasa, karena dapat memberikan motivasi kepada generassi muda untuk gemar membaca.
Dan, katanya, kelak lahir generasi muda yang cerdas dan memiliki wawasan yang luas.
Baca: Nekad Tabrak Petugas saat Diamankan, Penyelundup Miras Tewas Ditembak
Bupati Marsel, mengatakan minat baca masyarakat, baik guru maupun siswa masih sangat rendah. Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhinya, yakni literatur yang tersedia di perpusatakaan sangat kurang dan ruang perpustakaan belum sesuai standar.
Dikatakannya, peresmian perpustakaan sekolah menjadi bukti nyata dari Pengelola Taman Bacaan Pelangi untuk menumbuhkan minat baca di kalangan guru dan anak didik.
"Saat ini semua komponen pendidikan dituntut tidak hanya menguasai mata pelajaran sekolah, tetapi memiliki pengetahuan luas terkait berbagai informasi yang mendukung pengembangan diri menjadi semakin berkualitas," katanya.
Bupati Marsel berharap kehadiran perpustakaan menjadi jawaban yang tepat untuk mengembangkan wawasan guru dan peserta didik. Sehingga muncul guru dan murid yang berprestasi.
Baca: Nekad Tabrak Petugas saat Diamankan, Penyelundup Miras Tewas Ditembak
"Saya ingatkan kepada anak-anak sebagai harapan bangsa dan daerah ini. Saya dan wakil bupati berharap kalian bisa mempersiapkan diri dengan menguasai informasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sehingga mampu bersaing dengan anak-anak lain di luar," tegas Bupati Marsel.
Founder Taman Bacaan Pelangi, Nila Tansil, mengatakan
akses buku bacaan yang berkualitas merupakan salah satu faktor penting bagi kemajuan pendidikan anak-anak Indonesia.
Sayangnya, kata Nila, menurut data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tahun 2015, dari 170.647 sekolah dasar di Indonesia, hanya 45,9 persen yang memiliki perpustakaan.
Artinya, masih terdapat 92.215 sekolah dasar tanpa perpustakaan. Mayoritas diantaranya berlokasi di Indonesia Timur, seperti NTT, NTB, Sulawesi, Maluku, Ambon, dan Papua.
Baca: Nekad Tabrak Petugas saat Diamankan, Penyelundup Miras Tewas Ditembak