Berita Kota Kupang

Bobby Lianto :Visi Semakin Dipertajam Dalam Usahanya Membantu Masyarakat Miliki Rumah

Keputusan Bobby Lianto menjadi pengusaha muda yang memiliki bidang usaha yang belum digeluti orang tuanya.Apa terjadi?

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Bobby Lianto :Visi Semakin Dipertajam Dalam Usahanya Membantu Masyarakat Miliki Rumah
ISTIMEWA
Bobby Lianto bersama istri

Di Kota Kupang, setiap minggu mereka selalu berkumpul, ada member meeting, sharing tentang kebaikan Tuhan dalam bisnis kehidupan keluarga dan pelayanan.

"Kami tidak bahas perbedaan tapi justru ini menyatukan kami karena kami sharing mengenai pengalaman iman kami," ungkapnya.

Meskipun waktu sangat penting, pria yang berusia 36 tahun ini menyadari bahwa hidup ini harus dipertanggungjawabkan sehingga harus menggunakan waktunya dengan baik.

Tamatan S2 Belgia ini selalu menyempatkan diri untuk bersama keluarganya, mengantarkan anak ke sekolah, waktu bermain dan belajar dengan anak.

Bobby yang tamat dari Universitas Petra Surabaya dan melanjutkan ke Belgia untuk S2 bidang International Bussiness ini memiliki pengalaman hidup yang sangat berharga, yang mengajarkannya untuk sadar bahwa semuanya adalah pemberian dari Tuhan dan sewaktu-waktu bisa hilang.

Harus Beda dengan Orang Tua

Menjadi seorang developer, awalnya tidak menjadi tujuannya.

Setelah selesai kuliah di Belgia, ia perpikir untuk masuk ke perdagangan internasional karena orang tuanya bergerak di bidang perkebunan kakao.

Awalnya dia memang melanjutkan usaha orang tua tapi dalam perjalanannya, dia melihat bahwa tidak bertumbuh dengan baik dan merasa tidak dewasa karena sudah disediakan orang tua.

Apalagi sering terjadi perdebatan karena dia dianggap kurang matang.

CEO Sejahtera Group ini bukan seorang arsitek atau teknik sipil tetapi dia memiliki keinginan untuk melakukan apa yang belum pernah dilakukan orang tuanya sehingga dia masuk ke property

Modal awal yang terbatas sehingga dia menggunakan modal tanah dari orang tua.

"Jadi bapa saya, pak Hengky Lianto itu sekarang jadi mitra kerja saya. Bapa yang punya tanah, saya kelola, kalau laku saya bayar. Kita jadi mitra," katanya.

Awalnya property yang ditawarkan adalah untuk menengah ke atas, namun beberapa kali dia melihat ada beberapa pasangan muda yang datang ke kantor dan melihat rumah namun setelah melihat harga, mereka pulang dengan kecewa.

Sebagai seorang bisnis, dia berpikir bahwa ini adalah peluang untuk rumah menengah ke bawah tapi juga dia melihat aspek sosial bahwa dengan membantu orang memiliki rumah adalah bagian dari tugas untuk melayani.

Semakin lama berkecimpung di dunia property, Bobby merasa mendapat visi dari Tuhan untuk membantu orang memiliki rumah, dan tidak hanya di Kupang tapi juga di daerah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved