Berita Kabupaten Lembata Terkini
Dirjen Hubud Kemenhub Jelaskan Tujuan Simulasi Terbakarnya Pesawat di Bandara Wunopito
Yang namanya musibah, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di Bandar Udara (Bandara) Wunopito, Lewoleba, Lembata, NTT.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Yang namanya musibah, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di Bandar Udara (Bandara) Wunopito, Lewoleba, Lembata, NTT. Untuk mengantisipasi keadaan itu, perlu dilakukan latihan seperti halnya simulasi penanggulangan keadaan darurat yang dilakukan di Bandara Wunopito, Kamis (13/9/2018).
Hal tersebut disampaikan Direktur Direktorat Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Nur Isnin Istiartono, dalam Apel Siaga Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di Bandara Wunopito Lewoleba, Kamis (13/9/2018) pagi.
Dikatakannya, simulasi penanggulangan keadaan darurat itu untuk mengantisipasi pelbagai kemungkinan yang tak diinginkan dan itu bisa menimpa armada penerbangan. Bisa juga terjadi di Bandara Wunopito Lewoleba.
Baca: UGM Kerja Sama Pemprov NTT Kembangkan Budidaya Padi dengan Metode SRI
Untuk itu, katanya, pelatihan kesiagaan petugas kebandaraan bersama komite (mitra terkait) di Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Wunopito perlu dilakukan. Hal tersebut untuk meningkatkan kesiagaan dalam mengantisipasi pelbagai hal yang tidak diinginkan.

Nur Isnin juga meminta para pihak khususnya komite kebandaraan agar memperhatikan tiga hal, yakni komunikasi, koordinasi dan komando. Komunikasi timbal balik sangat penting artinya dalam meningkatkan koordinasi yang pada titik tertentu harus fokus mendengar arahan (komando) dari pimpinan.
Hal yang sama disampaikan Kepala UPBU Wunopito Lewoleba, Wisma Florianus. Dia mengatakan, pelatihan penanggulangan keadaan darurat itu penting bagi petugas di Bandara Wunopito dan para mitra di daerah itu.
Dengan begitu, katanya, apabila terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan, maka para pihak telah memahami hal apa saja yang dilakukan dalam menanggulangi keadaan darurat seperti yang disimulasikan dalam insiden terbakarnya YussiAir di Bandara Wunopito Lewoleba, Kamis (13/9/2018) pagi. (*)