Berita Kabupaten Belu

Gembala Sapi di Belu ini Sempat Mengira Boneka, Ternyata Mayat Manusia yang Terapung

Dikira Boneka, Ternyata Mayat Manusia yang Terapung. Gembala Sapi di Belu Lakukan Hal Ini

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Fredrikus Royanto Bau
pos kupang.com, laus markus goti
Sosok Pria mengapung di sungai Oelpua, dekat jembatan Kuning Oelpua. Rabu, (1 /8 /2018) 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas

POS KUPANG.COM|ATAMBUA - Dikira Boneka, Ternyata Mayat Manusia yang Terapung.  Gembala Sapi  di Belu Lakukan Hal Ini.

Seorang warga Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim) Kabupaten Belu, Yus Lalek kaget setelah mengetahui ada mayat yang terapung di dalam kali.

Mayat tersebut tidak memiliki identitas apapun dan ditemukan dalam posisi telungkup dan terapung di kali.

Baca: Gubernur Viktor dan Wagub Josef Berkantor Setelah Serah Terima Jabatan

Baca: Anggota DPR RI, Julianus Pote Leba Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Kepada Siswa SMA Weekarou

Baca: BREAKING NEWS: Warga Kobalima-Malaka Tewas Diterkam Buaya

poskupangcom
instagram.com/poskupangcom

Mayat ini ditemukan di Kali Bitsoin, Dusun Abatsali, Desa Umakalaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (6/9/2018).

Saat ditemukan, kulit tubuh mayat sudah terkelupas sehingga tidak tidak dikenali.

Hingga saat ini, Anggota Kepolisian dari Polres Belu masih melakukan penyelidikan kasus ini.

Informasi yang dihimpun Pos-Kupang. Com, Jumat (7/9/2018), mayat ditemukan pertama kali Yus Lalek yang saat itu ia sedang menggembala ternak sapi.

Awalnya, Yus Lalek mengira boneka lalu ia memanggil dua orang saksi lainnya, Amrosius Yos Amu dan Yohanis Mau Buti untuk melihat secara bersama-sama.

Ternyata yang mereka duga boneka itu adalah mayat yang terapung di air kali.

Baca: Ini Jadwal Pertandingan Cabor Sepak Bola Porprov 2018

Baca: Dituntut 10 Tahun Penjara, Marianus Akan Ajukan Pledoi

Baca: PLTMG Wairita Beroperasi, PLN Maumere Punya Cadangan Daya 27 MW

poskupangcom
instagram.com/poskupangcom

Mengetahui hal itu, saksi atas nama Amrosius Yos Amu pergi ke Kantor Desa untuk memberitahu warga dan menghubungi Babinpol Desa Umaklaran.

Mendapat laporan warga, aparat kepolisian menuju TKP dan mengevakuasi mayat tersebut ke RSUD Atambua untuk dilakukan visum.

Hasil pemeriksaan tim medis RSUD Atambua menunjukan, korban diperkirakan meninggal dunia sekitar 24-48 jam. Dokter belum memastikan penyebab kematian korban.

Karena mayat yang ditemukan belum diketahui identitas, maka jenazah disimpan di ruang jenazah RSUD Atambua.

Kapolsek bersama Kanit Reskrim Polsek Tasifeto Timur sudah berkordinasi dengan Kadis Sosial Kabupaten Belu untuk pengurusan jenazah selanjutnya. (*)

Baca: Ruas jalan di Kecamatan Welak Manggarai Barat Putus

Baca: Teeners, Ini Tips dan Kuota Jika Ingin Move One

Baca: Tarian Woleka, Sambut Kedatangan Anggota DPR Julainus Pote Leba Di SMA Weekarou

Penemuan Mayat Laki laki di Kali Naikolan Kupang Gegerkan Warga

Temuan mayat pagi ini di Kabupaten Belu mengingatkan akan kejadian serupa yang terjadi pada pertengahan bulan Juli 2018 lalu.

Ketika itu diberitakan bahwa Informasi tentang penemuan mayat kembali menggegerkan Kota Kupang. Kamis (19/7/2018) sore, kembali ditemukan sesosok mayat di kali (sungai kering) di daerah Naikolan Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Mayat laki-laki yang ditemukan oleh warga ini diperkirakan berusia sekitar 40an tahun.

Saat dikonfirmasi oleh Pos Kupang pada Kamis (1/7/2018) malam, Kapolsek Maulafa Polres Kupang Kota Komisaris Polisi Margaritha Sulabesi S.Sos membenarkan penemuan mayat ini.

Mayat laki-laki ini, lanjutnya, telah diambil oleh pihak keluarga untuk disiapkan pemakamannya di rumah duka. Tidak ada tanda tanda kekerasan secara kasat mata yang ditemui di tubuh mayat tersebut.

Baca: KPU Nagekeo Serahkan Sepenuhnya Pergantian Bacaleg pada Partai Garuda

Baca: Promo Tambah Daya Diminati Konsumen Listrik di Sikka

Baca: Pagu Anggaran Kementerian PUPR Dalam RAPBN Tahun 2019 Sebesar Rp 110,73 Triliun

"Pihak keluarga melalui om korban menyatakan bahwa korban diduga meninggal di kali karena mengalami kejang. Menurut keluarga, korban menderita penyakit ayan atau epilepsi," ungkapnya.

Saat ini, pihak keluarga sedang mempersiapkan untuk membuat tenda di rumah duka di Kelurahan Nakolan Kecamatan MaulafaKota Kupang.

"Jika selesai membuat tenda, keluarga akan ke Polsek Maulafa untuk memberi keterangan Polisi," tambah Margaritha.

Lanjutnya, pihak keluarga tidak bersedia korban diautopsi karena mereka ingin mengurus kematian dan pemakamannya lebih cepat. (*)

diterkam-buaya-du-malaka_20180907_104644.jpg

Aparat kepolisian bersama warga saat mengevakuasi mayat Vandy Asuk, Jumat (7/9/2018). (POS-KUPANG.COM/Teni Jenahas)

Warga Malaka Tewas Diterkam Buaya

Sementara itu pada hari yang sama, di Kabupaten Malaka, seorang warga ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Diduga, pria malang ini berupakan korban keganasan buaya di wilayah itu.

Seperti diberitakan, Warga Kobalima-Malaka Tewas Diterkam Buaya.Saat ditemukan beberapa bagian tubuhnya tidak ada.

Vandy Asuk (16), warga Metamauk, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur Kabupaten Malaka ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh seperti kiri hilang dan kedua lengannya hilang.

Diduga korban berjenis kelamin laki-laki ini meninggal dunia akibat diterkam buaya. Korban ditemukan pinggir kolam Weluli di dalam hutan, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, Jumat (7/9/2018) pukul 07.45 Wita.

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kapolsek Kobalima AKP Marten Pelo Kila kepada wartawan mengatakan, warga menemukan mayat Vandy Asuk di pinggir kolam.

Saat ditemukan, beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti, kaki sebelah kiri, kedua lengan, bagian perutr dan bagian kemaluan. Kemudian, di bagian dada terlihat luka. Diduga korban meninggal dunia akibat diterkam buaya.

Menurut Marten, jenazah korban sudah dilakukan visum dan selanjutnya diserahkan kepada keluarga.

Dengan kejadian ini, Marten menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada saat berada di wilayah yang menjadi sarang buaya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved