Berita Kabupaten Manggarai Barat
Matheus Pertanyakan Alasan Investasi Demi Dana Konservasi
alasan investasi di dalam Taman Nasional Komodo (TNK) khususnya di Pulau Rinca demi menambah dana untuk konservasi.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM|LABUAN BAJO--Salah satu pelaku pariwisata di Labuan
Bajo Matheus Siagian, menyayangkan alasan investasi di dalam Taman Nasional Komodo (TNK) khususnya di Pulau Rinca demi menambah dana untuk konservasi.
Menurut dia, masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mendapat dana konservasi tanpa harus membangun rest area di Pulau Rinca.
Dia menyampaikan itu di hadapan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno saat berkunjung ke Labuan Bajo Selasa, (21/8/2018).
"Saya mau kasih masukan pak. Kalau semua pelaku pariwisata, termasuk hotel yang sudah ada di Labuan Bajo, restaurant, dive operator yang untung dari Taman Nasional Komodo. Ayo semua kita pungut fee untuk konservasi demi kelangsungan hidup komodo," kata Matheus.
Menurut dia, alasan pungutan 5 presen dari perusahan dalam TNK untuk konservasi tidak masuk akal.
"Kami tidak mau komodo itu punah pak. Alasan kasih ke swasta supaya bisa menambah dana konservasi itu hitungan tidak masuk akal. Karena lima persen dari satu perusahan buat melindungi konservasi segede itu jelas tidak masuk akal," kata Matheus.
Dia menegaskan, TNK itu lahan konservasi bukan investasi.
"Tidak perlu minta uang receh sama swasta pihak ketiga hanya demi nama konservasi. kita sanggup kok, kita pelaku pariwisata di sini merasa memiliki komodo. Taman Nasional Komodo itu lahan konservasi bukan investasi," kata Matheus.(*)