Berita Kabupaten Nagekeo
Cerita Alfred Tekuni Bisnis "Jual Burung" untuk Membiayai Hidup Keluarga
Berawal dari ketiadaan pekerjaan dirumah. Sehingga ia memcoba untuk mulai meniti bisnis ini.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | MBAY --Alfred (47) Warga Ende di Jalan Katedral, Kelurahan Mbongawani Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende sudah dua tahun terakhir ini menekuni bisnis "Jual Burung".
Rupanya bisnis ini menjanjikan bagi dirinya. Sehingga ia terus bersemangat dan optimis untuk menghidupi keluarga dengan menjual burung.
Ia berdagang burung sejak tahun 2016. Berawal dari ketiadaan pekerjaan dirumah. Sehingga ia memcoba untuk mulai meniti bisnis ini.
Menghidupi 7 orang anak dan seorang istri Afred menjadi satu-satunya kepala keluarga yang bertanggungjawab dan membiayai hidup anggota keluarga.
Anak-anak Alfred semuanya dijenjang pendidikan. Ada yang SD, SMP dan ada yang sudah di tingkat SMA.
Biaya rumah tangga dan biaya sekolah anak-anaknya ia peroleh dari penghasilan menjual burung hidup.
Burung-burung itu, ia dapatkan dari orang-orang yang sudah menjadi mitranya di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo.
"Sudah mau dua tahun. Ia begitulah untuk sekedar makan. Saya 7 orang anak. Semuanya sudah sekolah," ungkap Alfred, kepada POS KUPANG.COM, di Mbay, Senin (20/8/2018).
Ia mengaku mendapatkan burung di Mbay sangat susah dan akan dijual di Kota Ende. Ia setiap minggu datang dan membeli dilangganannya dan dijual kembali ke peminat yang ada di seputaran Kota Ende.
"Saya ambil di Mbay dan jual di Ende dengan motor. Setiap satu minggu saya turun Mbay. Ada beberapa jenis burung saja. Pergam, Perkutut dan Tekukur. Sedangkan burung lainnya susah dapat," ujar Alfred.
Ia mengaku kalau ia beli 100 ekor burung bisa mendapatkan keuntungan 500 - 600 ribu rupiah.
Ia mengungkapkan, kadang kala ada burung yang mati. Kadang lama baru dilaku.
"Kalau belum laku saya piara dan beli obat dan vitamin. Beli makan," ujar Alfred.
Ia mengaku saat menjual burung dirinya juga dibantu oleh anak-anaknya. Sehingga ia tidak terlalu sibuk. Jika anak-anaknya pulang sekolah bisa berjalan keliling kampung untuk menjual burung-burung.