Berita Kota Kupang

Cari Kain Khas NTT Ada di Stand Pameran DPMPTSP

Bagi para pecinta kain khas daerah di NTT bisa berkunjung ke stand Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTT

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Adiana Ahmad
Stand Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTT di Pameran Pembangunan Provinsi NTT 2018 diserbu pengunjung, Senin (20/8/2018) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bagi para pecinta kain khas daerah-daerah di NTT bisa berkunjung ke stand Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTT di Arena pameran pembangunan depan eks Rumah Makan Teluk Kupang.

Semunya ada di sana dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau. Mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 800.000 per lembar.

Namun harga terendah hanya berlaku untuk syal atau selendang dari daerah tertentu dengan ukuran kecil. Sedangkan selendang dengan ukuran 1,5 meter sampai 2 meter dijual dengan harga Rp 200.000 - 300.000 per lembar.

Baca: Ini Permintaan Kapolres Manggarai Saat Rapat Terkait Kelangkaan BBM di Borong

Beberap pengunjung yang ditemui, mengaku, mengagumi keanekaragaman tenunan daerah-daerah di NTT. Namun karena harganya cukup mahal, mereka hanya bisa melihat-lihat.

Berbeda dengan beberapa pecinta tenunan khas NTT. Mereka menilai harga tenunan khas daerah-daerah di NTT yang dijual di stand DPMPTSP masih cukup murah.

"Kalau tenunan asli (pewarna dari tanaman) harganya mencapai jutaan rupiah," kata Reny, seorang staf BUMN di Kota Kupang ketika ditemui di Stand Pameran DPMPTSP Provinsi NTT, Senin (20/8/2018) malam.

Yohana Veneranda, staf DPMPTSP Nagekeo yang tergang dalam stand DPMPTSP Provinsi NTT, mengatakan, harga kain yang dijual di pameran termasuk murah.

"Khusus untuk Nagekeo, khususnya sarung tenunan Mbay yang asli harganya sudah Rp 2,5 juta per lembar. Sedangkan kain untuk jas atau baju Rp 800.000 untuk panjang tiga meter dan Rp 1,2 juta untuk panjang empat meter," katanya.

Tenunan Sumba, apalagi. Untuk tenunan Kaliudha Sumba Timur yang menggunakan pewarna asli dibandor dengan harga Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

"Jenis kain yang kami jual di sini sesuai dengan daya beli masyarakat. Tapi kalau mau cari yang asli, langsung ke penenun," kata perempuan yang biasa disapa Yanti tersebut.

Nah, bagi kamu yang belum sempat ke Stand DPMPTSP, tidak perlu kuati karena stand DPMPTSP masih dibuka sampai 24 Agustus mendatang. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved