Berita Internasional

Hingga Agustus 2018 Belum Ada Kasus di NTT, Sementara 21 Negara Bagian AS Dilanda Campak

Telah terjadi lebih dari 100 kasus campak tersebar di 21 negara bagian Amerika Serikat dan Distrik Columbia.

Editor: Agustinus Sape
pos kupang.com, dion kota
Petugas medis Dinkes TTS sedang memberikan imunisasi campak dan Rubella (dengan cara disuntik) kepada salah satu siswa SD Negeri Oekamusa 

POS-KUPANG.COM - Sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan terjadi lebih dari 100 kasus campak didiagnosis tahun ini. Kasus-kasus tersebut tersebar di 21 negara bagian Amerika Serikat dan Distrik Columbia.

Sampai 14 Juli, sekitar 107 orang tertular virus tersebut.

Campak adalah virus yang sangat menular. Mereka menyebar melalui udara dari pengidap yang batuk atau bersin.

Penyakit itu diawali dengan demam, pilek, batuk, mata merah dan sakit tenggorokan. Disusul kemudian dengan ruam yang menyebar ke seluruh tubuh.

Meski bisa diobati, menurut CDC, satu atau dua dari setiap 1.000 anak yang terkena campak meninggal akibat komplikasi.

Jumlah penderita campak tahun ini tampaknya akan melampaui jumlah tahun lalu ketika 118 orang dari 15 negara bagian dan Distrik Columbia dilaporkan terkena campak.

Pada 2016, 86 orang dari 19 negara bagian mengidap penyakit tersebut.

CDC mengatakan mayoritas orang yang terkena campak tidak melakukan vaksinasi sebelumnya.

Pencegahan penting karena virus tersebut mudah menyebar.

CDC merekomendasikan anak-anak mendapat dua dosis vaksin, dimulai dengan dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com/Thinkstockphotos)

Vaksin ini terbilang ampuh seumur hidup. Artinya, orang dewasa yang pernah melakukan vaksinasi semasa kanak-kanak tidak perlu mengulangnya lagi.

Imunisasi 1,7 Juta Anak di NTT

Penyakit Campak juga sedang menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, termasuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampanye besar-besaran untuk mencegah Campak dan Rubella terus dilakukan. Anak-anak diserukan untuk diimunisasi.

Pemerintah Provinsi NTT dan seluruh pemangku kepentingan bertekad menyukseskan pelaksanaan Kampanye Imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR) bagi 1,75 juta anak yang dimulai pada 1 Agustus sampai dengan 31 September 2018.

Demikian disampaikan Asisten 1 Setda Provinsi NTT, Drs. Mikhael Fernandez didampingi Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTT, dr. Theresia Sarlyn Ralo, MPH, dalam rapat persiapan kampanye imunisasi campak rubella tingkat Provinsi NTT di Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/5/2018).

"Kami sepakat untuk sukseskan kampanye Imunisasi Campak Rubella (MR) ini dengan menggerakkan seluruh bupati dan wali kota serta pejabat pemerintah di seluruh wilayah NTT untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kampanye imunisasi campak rubella bagi anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun," ujar Mikhael.

Para peserta rapat persiapan kampanye imunisasi campak rubella tingkat provinsi NTT di Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/5/2018).
Para peserta rapat persiapan kampanye imunisasi campak rubella tingkat provinsi NTT di Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/5/2018). (ISTIMEWA)

Sebanyak 1.75 juta anak di seluruh wilayah NTT akan menjadi sasaran kampanye imunisasi campak dan rubella. Seluruh 22 kabupaten/kota di NTT telah dinyatakan sebagai daerah yang rentan risiko dan atau sangat rentan risiko karena faktor akses yang terbatas.

Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella di NTT ini merupakan bagian dari program nasional di 28 provinsi luar pulau Jawa, yang menyasar sekitar 32 juta anak.

Kegiatan ini merupakan tahap kedua imunisasi Campak dan Rubella yang sebelumnya (tahap pertama) telah dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2017 di seluruh pulau Jawa yang berhasil menyasar sekitar 35 juta anak.

Mikhael Fernandez menegaskan, pemerintah telah menetapkan target minimal capaian nasional 95 persen.

"Prinsipnya tidak boleh ada anak NTT yang tidak mendapatkan imunisasi MR pada bulan Agustus dan September 2018 nanti, karena imunisasi adalah hak dasar anak Indonesia yang harus dipenuhi," tandasnya.

Para peserta rapat persiapan kampanye imunisasi campak rubella tingkat provinsi NTT di Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/5/2018).
Para peserta rapat persiapan kampanye imunisasi campak rubella tingkat provinsi NTT di Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/5/2018). (ISTIMEWA)

Dia mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi NTT akan melaksanakan pemberian imunisasi ini di 9.909 Pos Pelayanan yang tersebar di seluruh NTT untuk anak-anak di luar usia sekolah/ anak-anak tidak bersekolah (9 bulan-7 tahun) dan juga di semua fasilitas Pendidikan dari TK -Tingkat SMP baik negeri maupun swasta.

"Untuk pelayanan tambahan juga dilakukan di tempat-tempat umum seperti pasar, mall, terminal, pelabuhan dan sebagainya di bawah koordinasi 404 Puskesmas yang tersebar di seluruh NTT," katanya.

Baca: Imunisasi Rubela di Mabar Masih Fokus di Sekolah

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi NTT sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk di dalamnya TNI/Polri, antara lain Lantamal VII Kupang, Perhubungan, Kepolisian untuk menjangkau daerah-daerah sulit, kepulauan dan terpencil yang tersebar di wilayah NTT.

"Jika memungkinkan, tolong bantu kami dalam mendistribusikan vaksin dan logistic, bahkan bantuan tenaga medis jika ada untuk pelaksanaan Kampanye MR nanti," imbau Mikhael.

Penyakit rubella kadang tidak menunjukkan tanda-tanda jelas pada anak. Akan tetapi, jika dilakukan pencegahan sejak dini dapat menghindarkan anak dari kebutaan, kepala kecil, katarak kongenital hingga gangguan pendengaran.

Baca: Kadis Kesehatan TTS Sebut Hingga Agustus 2018 Belum Ada Kasus Penyakit Campak dan Rubella

Sementara untuk campak, jika tidak dilakukan pencegahan sejak awal dapat menyebabkan anak terkena radang paru, radang otak, kebutaan hingga gizi buruk.

Rapat persiapan kampanye imunisasi Campak dan Rubella di Propinsi NTT dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Kepala Dinas Komunisasi dan Informasi Provinsi NTT, Kepala Dinas Sosial NTT, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT.

Baca: Hingga Agustus 2018 Belum Ada Kasus Penyakit Campak dan Rubella

Hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTT, Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT, Direktur RSUD WZ Johannes Kupang , Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang, Komandan Pangkalan Utama TNI AL VII Kupang, Detasemen Kesehatan Wilayah Kupang, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda NTT dan Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Provinsi NTT. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved