Berita Kabupaten Ngada
Pemkab Ngada Serius Tangani Bencana di Gurusina
Kepala BNPB Ngada, Elen Watu, mengatakan, pihaknya sudah menyedian tenda untuk para warga di Kampung Gurusina.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Kepala BNPB Ngada, Elen Watu, mengatakan, pihaknya sudah menyedian tenda untuk para warga di Kampung Gurusina.
Mulai malam ini warga kampung Gurusina bisa nginap ditenda-tenda yang akan siapkan.
Pemkab Ngada sampai saat terus memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk meringankan beban masyarakat.
Baca: Jadi Pejabat di Lingkup Kemenag Ende, Begini Pandangan Wilhelmus Yohanes Ndoa
Elen Watu mengaku pihaknya sudah menyiapkan, posko-posko untuk pelayanan kepada masyarakat di Kampung Adat Gurusina Desa Watu Manu.
Ia mengaku sampai saat ini pihaknya sudah menyiapkan dapur umum, posko kesehatan, empat buah tenda darurat dan perlengkapan lainnya. Sehingga warga silakan memanfaatkan fasilitas yang ada.
"Mulai malam ini sudah bisa tidur ditenda yang sudah disiapkan. Bagi warga yang mau berobat silakan ke posko kesehatan. Ini untuk kita semua," papar Elen.
Sementara Dandim Ngada, Letkol Inf I Made Suartawan, mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan berbagai stakeholder untuk melayani warga yang terkena musibah.
Ia mengaku saat ini yang paling dibutuhkan oleh warga Sembako dan selimut karena cuaca sangat dingin.
"Warga sangat membutuhkan selimut, makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Kita upayakan agar mereka mendapatkan itu semua. Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan ini," ujar Dandim Suartawan.
Ia mengharapkan agar semua logistik dapat diterima oleh warga sehingga meringankan beban bagi warga.
Warga Gurusina, Esi Beku (59) mengaku dirinya sangat merindukan kampung adat Gurusina dibangun kembali. Sehingga bisa hidup bersama lagi dengan warga lain seperti sebelumnya.
Ia mengatakan dirinya tidak menyangka bahwa itu terjadi. Karena semua warga hampir tak percaya musibah itu datang.
Ia meminta bantuan kepada pihak Pemda, Pemprov dan Pemerintah Pusat agar secepatnya memeberikan bantuan kepada warga. Sehingga warga tidak merasa susah dan tidak ada beban.
"Kami sangat membutuhkan uluran tangan dari semua pihak. Kami sangat merindukan suasana kebersamaan kami sebelumnya. Saya tidak bisa bicara banyak. Karena saat ini rumah kami sudah tidak ada," ujar Esi.
Pantauan POS-KUPANG.COM, di Kampung Gurusina Desa Watumanu Kecamatan Jerebu'u, Selasa (14/8/2018) warga bersama aparat TNI, BNPB, Pemkab Ngada, Tagana Ngada bergotong-royong mendirikan tenda.
Disana sudah dipasang 4 tenda darurat dan dapur umum serta disetiap tenda sudah dipasang tempat tidur lipat.
Dibagian lain ada posko penerimaan bantuan dan posko layanan kesehatan.
Beberapa warga juga tampak masih sok dengan kejadian itu. Rupanya mereka masih trauma dengan musibah yang dialami tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kampung Adat Gurusina terbakar, Senin (13/8/2018) sekitar pukul 17.40 Wita.
Disana ada 33 rumah adat. Yang terbakar ada 27 rumah adat. Sedang 6 rumah adat dan satu posko wisata tidak terbakar. Tiga buah bhaga dan Ngadu juga ludes terbakar. (*)