Berita Kabupaten Ngada
Kadis Pariwisata Ngada Sebut Kerugian Bisa Mencapai Miliaran Rupiah
Kerugian bisa miliaran rupiah atas musibah kebakaran kampung adat Gurusina.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Methodius Reo, menyebutkan kerugian bisa miliaran rupiah atas musibah kebakaran kampung adat Gurusina.
Karena jumlah rumah yang terbakar itu 27 rumah adat dan itu biaya saat pengerjaan hingga upacara adat mencapai ratusan juta rupiah. Sehingga bisa diperkirakan warga rugi hingga miliaran rupiah.
Kampung adat Gurusina Desa Watumanu Kecamata Jerebu'u Kabupaten Ngada dilalap si jago merah, Senin (13/8/2018) sekitar pukul 17.40 Wita.
Akibatnya 27 rumah adat ludes terbakar. Sisa rumah yang selamat hanya 6 rumah persis dibagian utara dikampung Gurusina itu.
Kadis yang akrab disapa Todis ini mengatakan, dirinya langsung menuju TKP saat kejadian berlangsung. Ia dan stakeholder dari Pemda Ngada, Polres, BPBD, Pemadam Kebakaran dan Anggota Kodim Ngada langsung terjun ke lokasi untuk mengevakuasi warga dan memberikan penanganan darurat pasca kejadian.
"Total rumah adat di Kampung Gurusina ada 33 rumah. 27 rumah ada ludes terbakar tambah dengan 3 buah Ngadu ( Tiang adat ) serta Bhaga sebanyak 3 buah juga terbakar. Semua itu ludes terbakar," ujar Kadis Todis, ketika dihubungi POS KUPANG.COM, Senin (13/8/2018).
Ia mengatakan, usai kejadian pihaknya langsung berkordinasi dengan Pemda untuk memberikan bantuan darurat kepada warga yang mengalami musibah.
Saat ini warga di Kampung Gurusina sedang berada ditengah kampung dan sedang meratapi rumah-rumah mereka yang hanya terlihat arang yang sudah lenyap dilalap api.
Musibah yang dialami oleh warga Gurusina tentu menjadi musibah bagi Pemda Ngada.
Aset Kampung Adat Gurusina merupakan tempat wisata favorit bagi wisatawan selain Kampung Adat Bena. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Kampung Adat Gurusina menjadi obyek wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan asing karena sudah sangat terkenal didunia.
"Masyarakat saat ini masih berkumpul dihalaman kampung. Mereka masih terpukul dan sesuai tradisi adat mereka tidak boleh keluar dari dalam kampung ini. Pemda sekarang sudah menangani dan memberikan bantuan tenda, logistik berupa makan, minum, selimut dan lain-lain untuk malam ini dan kedepan," papar Todis.
Ia mengatakan Kebakaran kampung tradisional Gurusina terjadi sekitar pukul 17.40 Wita.
Api bermula dari salah satu rumah adat di pintu masuk kampung.