Berita Piala AFF U 16 2018
Dedi Mulyadi Bangga Anak Didiknya Cetak Gol pada Laga Indonesia Vs Thailand
Fajar Faturahman, menjadi satu-satunya pencetak gol di waktu normal saat Timnas U-16 Indonesia melawan Timnas U-16 Thailand.
POS-KUPANG.COM | PURWAKARTA - Salah satu pemain jebolan SSB ASAD Jaya Perkasa, Fajar Faturahman, menjadi satu-satunya pencetak gol di waktu normal saat Timnas U-16 Indonesia melawan Timnas U-16 Thailand.
Pertandingan Timnas U-16 Indonesia kontra Timnas U-16 Thailand tersebut berakhir dengan drama adu pinalti.
Stadion Gelora Delta Sidoarjo menjadi saksi sejarah skor 4-3 yang mengantarkan Timnas U-16 Indonesia menjadi juara AFF.
Baca: Perkosa Anak Tiri Bertahun-tahun, Oknum PNS Kemenag Ditahan Polisi
SSB ASAD Jaya Perkasa Purwakarta menjadi salah satu pihak yang turut bangga dengan kemenangan tersebut.
Perjuangan sekolah sepak bola ini berbuah manis, salah satu jebolan ASAD, Fajar Faturrahman, menjadi satu-satunya pencetak gol saat waktu normal. Sekolah sepak bola ini merupakan binaan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Pembina ASAD Jaya Perkasa Purwakarta, Dedi Mulyadi berterima kasih atas dedikasi anak-anak ASAD selama turnamen berlangsung. Latihan keras penuh disiplin disertai doa, menurut dia, menjadi faktor penentu kemenangan.
"Saya terus terang terharu, saya bahagia. Anak-anak dari desa mampu membuktikan diri. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada semua pihak. Ini kado untuk peringatan kemerdekaan kita," kata Dedi di kediamannya, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Minggu (12/8/2018).
Manajer ASAD Jaya Perkasa, Habib Alwi Hasan Syua'aib mengungkapkan, pemikiran kultural ketua DPD Partai Golkar Jabar itu diadopsi menjadi peraturan ASAD.
Di antaranya, anak SSB ASAD Jaya Perkasa diharuskan bangun tidur sebelum ayam berkokok.
Artinya, kata Alwi, mereka harus bangun di waktu subuh dan melaksanakan salat subuh berjemaah. Setelah itu, siswa diharuskan mengaji sebelum melahap berbagai menu latihan.
"Anak ASAD yang muslim shalat subuh berjamaah kemudian mengaji. Teman-temannya yang non-muslim menyesuaikan mempelajari kitab agamanya. Intinya, bangun pagi menjadi kewajiban. Ini belajar karakter," ujar Alwi menirukan gaya bicara Dedi Mulyadi.
Dalam skuad asuhan pelatih Fachri Husaini, terdapat lima pemain lulusan ASAD Jaya Perkasa. Mereka adalah Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestahulu, Muhammad Fajar Faturrahman, Ahludz Dzikri, dan Muhammad Talaohu.
Kekuatan anak desa
Pemilihan anak desa untuk menjadi siswa ASAD bukan tanpa alasan. Menurut Alwi, kultur anak desa cenderung kuat dan tidak cengeng saat menerima pengajaran.
Meskipun, ia mengakui bahwa kultur tersebut ada di anak kota dalam frekuensi yang tidak massif.
"Kuat dalam berbagai hal dan mudah diarahkan, tidak cengeng. Ini terus terang saja melatarbelakangi saya dan Kang Dedi untuk terus 'apruk-aprukan' (menjelajahi) desa. Kita konsisten mencari bibit pemain sepak bola," katanya.
