Berita Flores Timur
Ini Modus Kejahatan SPBU yang Ditemukan Wakil Bupati Flotim
Modus pertama SPBU bermain di pengurangan jumlah liter yang dibeli konsumen dengan alasan loss. Misalnya masyarakat bayar 5 liter SPBU isi 4 liter
Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli memperingatkan keras kepada SPBU di Flotim untuk tidak mencari keuntungan menjual BBM dengan merugikan masyarakat.
Ternyata ini modus kejahatan manajemen SPBU yang ditemukan oleh wakil bupati di salah satu SPBU di Flotim.
Modus pertama SPBU bermain di pengurangan jumlah liter yang dibeli konsumen dengan alasan loss. Misalnya masyarakat bayar 5 liter tapi SPBU isi hanya 4 liter.
"Ini kejahatan pidana penipuan dan sangat merugikan konsumen. Jadi dari Sisi Pidana umum dan Pidana khusus menurut UU nomor 8 thn 1999 perlindungan konsumen," kata Agus Boli Jumat (10/8/2018).
Akibat penipuan jumlah liter tersebut maka pengecer menjual BBM di tingkat pengecer, menjual dengan harga sangat tinggi.
"Kejahatan di SPBU akan dibawa ke pengecer dan ini merugikan masyarakat secara kesuruhan," kata Agus Boli.
Modus kedua manajemen melakukan pelayanan hanya sampai siang saja. Bahkan ada hari-hari tertentu pelayanan hanya sampai jam 10 atau 11 siang padahal stok BBM masih ada.
"Bisa diduga BBM itu kemudian dijual ke pengecer tanpa ijin dengan perjanjian manipulatif yakni pengurangan jumlah liter dari yang seharusnya terbayar," kata Agus Boli.
Agus Boli menambahkan ada info dari masyarakat ada dugaan penyelundupan ke Lewoleba lewat pelabuhan Boleng. Ada juga dugaan menjual BBM subsidi ke para pengusaha.
"Dugaan-dugaan ini sedang ditelusuri oleh Kabag Ekonomi dan timnya," kata Agus Boli.
Agus Boli mengatakan SPBU diperintahkan untuk lakukan pelayanan sehari penuh kecuali stok BBM habis karena setiap saat masyarakat butuh BBM untuk aktivitas hariannya.
"Saya juga perintahan tidak boleh lagi pemotongan jumlah liter yang seharusnya terbayar penuh di tingkat konsumen umum maupun pengecer," kata Agus Boli.
"Saya melarang penjualan BBM Subsdi ke pengusaha. Apa yg menjadi hak rakyat harus penuh di nikmati oleh rakyat," kata Agus Boli.
Sementara SPBU Waiwerang, Agus Boli meminta untuk melakukan tera ulang mesin dan mengganti mesin yang merekayasa jumlah liter itu.